Prasasti Yunani Kuno Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Atas Gunung, Ilmuwan Ungkap Isinya
Prasasti ini ditemukan warga lokal dan kemudian melaporkan penemuannya ke arkeolog.

Sebuah prasasti bertuliskan aksara Yunani kuno ditemukan di atas gunung di wilayah Bactrian, Tajikistan, Asia Tengah. Prasasti ini terukir di atas sebuah batu.
Prasasti ini ditemukan warga lokal dan melaporkan penemuan mereka ke arkeolog.
Ilmuwan yang ahli dalam bahasa Baktria, Nicholas Sims-Williams mengungkapkan bunyi prasasti tersebut yaitu: "Ini adalah, raja para raja, Vima Tactu", seperti dikutip dari Greek Reporter, Minggu (5/1).
Baktria sebagian besar ditulis dalam alfabet berdasarkan aksara Yunani, yang dikenal dengan nama Arya. Setelah penaklukan Baktria oleh Alexander Agung pada tahun 323 SM, bahasa Yunani menjadi bahasa administratif penerus Helenistiknya, kerajaan Seleukus dan Yunani-Baktria, selama sekitar dua abad.
Baktria merupakan wilayah kuno bersejarah di Asia Tengah yang terletak di antara gugusan Pegunungan Hindu Kush dan Sungai Oxus yang sekarang disebut Sungai Amu Darya. Wilayah ini juga dikenal dengan nama "Balkh".
Meskipun secara historis merupakan wilayah yang bersatu, kini wilayah ini terbagi di antara banyak negara Asia Tengah termasuk Turkmenistan, Afghanistan, Uzbekistan, Tajikistan, dan Pakistan. Dua kota terpentingnya saat ini adalah Samarkand di Uzbekistan dan Kunduz di Afghanistan utara.
Catatan arkeologis Yunani awal menunjukkan bahwa wilayah timur Persia dan barat laut India telah menjadi rumah bagi sejumlah kerajaan sejak 2.500 SM. Pada abad keenam SM, Cyrus yang Agung menaklukkan Baktria dan memasukkannya ke dalam Kekaisaran Persia.
Ketika Darius III dikalahkan Alexander Agung dalam Pertempuran Gaugamela (Arbela) pada tahun 331 SM, Baktria dilanda kekacauan. Karena perlawanan lokal yang kuat, tentara Yunani membutuhkan waktu dua tahun untuk menumpas pemberontakan Baktria, namun kekuatan mereka sangat lemah.