Bahasa Baru Ditemukan di Reruntuhan Kota Kuno, Tertulis di Atas Lempengan Tanah Liat
Bahasa baru ini masih satu rumpun dengan bahasa Indo-Eropa.
Bahasa Baru Ditemukan di Reruntuhan Kota Kuno, Tertulis di Atas Lempengan Tanah Liat
Sebuah penemuan mengejutkan baru-baru ini muncul dari reruntuhan kuno di Turki, mengungkapkan bahasa yang telah terlupakan selama berabad-abad. Bahasa baru ini ditemukan pada sebuah lempengan tanah liat di antara beberapa reruntuhan kuno di Turki.
Sumber: IFL Science
Bahasa baru ini ditemukan di Boğazköy-Hattusha, yang juga dikenal sebagai Hattusa, yaitu sebuah situs arkeologi di bagian tengah-utara Turki yang pernah menjadi ibu kota Kekaisaran Hittite. Peninggalan ini memunculkan pertanyaan tentang misteri kelompok dalam kekaisaran Hittite yang kemungkinan besar menggunakan bahasa ini.
Sumber: IFL Science
-
Dimana bahasa baru itu ditemukan? Bahasa baru ini berhasil ditemukan dalam proses penggalian arkeologi di Situs Warisan Dunia UNESCO Boğazköy-Hattusha di Turki, bekas ibu kota Kekaisaran Het.
-
Bahasa baru apa yang ditemukan di Turki? Menurut laporan Indy100, Minggu (19/11), bahasa baru ini berhasil ditemukan dalam proses penggalian arkeologi di Situs Warisan Dunia UNESCO Boğazköy-Hattusha di Turki, bekas ibu kota Kekaisaran Het.
-
Apa bukti arkeologi tentang bahasa purba? Bukti arkeologi juga mendukung perkiraan bahwa manusia mulai berbicara sekitar 1,6 juta tahun yang lalu.
-
Bahasa kuno apa yang ditemukan di cetakan tangan perunggu? Mereka menyimpulkan, prasasti tersebut merupakan contoh tertua dan terpanjang dari bahasa Vaskonik hingga saat ini.
-
Dimana teks kuno ini ditemukan? Gulungan kertas ini salah satu dari ratusan papirus yang digali dari sebuah vila mewah Romawi abad ke-18 di Herculaneum, Italia.
-
Dimana kota kuno itu ditemukan? 'Lokasi Paleokastro diidentifikasikan dengan salah satu kota kuno di lembah Struma yang lebih rendah yang dikenal (karena) sumber-sumber sejarah kuno,' kata Dimitria Malamidou, Kepala Kantor Kepurbakalaan Serres kepada AMNA.
Situs ini diberikan status sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986 berkat arsitektur perkotaannya yang mengesankan dan karya seni yang tetap terpelihara dengan sangat baik selama berabad-abad.
Foto: Stylone/Shutterstock
Hittite adalah kelompok kuno orang Indo-Eropa yang bermigrasi ke Anatolia, semenanjung Turki modern, di mana mereka mendirikan salah satu kerajaan terkuat di wilayah tersebut pada Zaman Perunggu Akhir (1650 hingga 1200 SM). Bangsa ini terkenal karena keterampilan mereka dalam peperangan. Mereka terkenal selalu menyimpan catatan dan mendokumentasikan pertempuran dan hukum mereka dalam bentuk lempengan tanah liat dengan tulisan aksara paku (cuneiform).
Sejak tahun 1980-an, para arkeolog telah menemukan hampir 30.000 lempengan tanah liat dengan aksara paku di situs Boğazköy-Hattusha. Sebagian besar teks ditulis dalam bahasa Hittite. Namun, penelitian terbaru telah mengungkapkan bahwa beberapa lempengan tersebut ditulis dalam bahasa yang sebelumnya tidak diketahui.
Sumber: Arkeonews
Karena bahasa ini adalah bahasa yang baru ditemukan, para peneliti belum menguraikan dan menerjemahkan apa artinya. Namun, tampaknya bahasa ini kemungkinan besar dituturkan oleh orang-orang Kalašma, sebuah wilayah di pinggiran barat laut wilayah inti kekuasaan Hittite, tepatnya di sekitar Bolu atau Gerede saat ini. Ciri-ciri bahasa ini juga mirip dengan bahasa Luwian, bahasa terkenal yang juga digunakan dalam Kekaisaran Hittite.
Sumber: IFL Science
Para peneliti juga menduga bahwa tablet-tablet ini berisi tentang ritual kultus kuno yang dilakukan di Kalašma. "Uniknya, Bangsa Hittite sangat tertarik untuk mencatat ritual dalam bahasa asing," ujar Profesor Daniel Schwemer, seorang ahli Timur Dekat kuno dari Julius-Maximilians-Universität Würzburg dalam sebuah pernyataan.
Sumber: IFL Science
Rumpun Bahasa Indo-Eropa
Meskipun bahasanya terkesan unik, bahasa ini diyakini terkait dengan rumpun bahasa Indo-Eropa yang mencakup banyak bahasa yang masih digunakan hingga saat ini di sebagian besar Eropa, dataran tinggi Iran, dan sub benua India utara.
Mencakup susunan geografis yang luas, rumpun bahasa ini meliputi berbagai bahasa dari Hindi dan Persia hingga Rusia dan Inggris. Bahkan, satu-satunya bahasa yang masih ada di Eropa yang bukan berasal dari rumpun bahasa Indo-Eropa adalah Basque, sebuah bahasa istimewa yang hanya digunakan di Negara Basque. Negara ini dikenal sebagai sebuah wilayah otonom kecil di tepi barat Pegunungan Pyrenees antara perbatasan Prancis dan Spanyol.
Sumber: IFL Science