Arkeolog Temukan Tulisan Paku Pakai Bahasa Baru, Isinya Diduga Teks Ritual Pemujaan
Arkeolog gembira lantaran menemukan bahasa baru dalam penggalian situs di Turki.
Arkeolog gembira lantaran menemukan bahasa baru dalam penggalian situs di Turki.
Arkeolog Temukan Tulisan Paku Pakai Bahasa Baru, Isinya Diduga Teks Ritual Pemujaan
Baru-baru ini, para peneliti berhasil menemukan bahasa baru yang terkubur dalam puing-puing kuno di Turki.
Menurut laporan Indy100, Minggu (19/11), bahasa baru ini berhasil ditemukan dalam proses penggalian arkeologi di Situs Warisan Dunia UNESCO Boğazköy-Hattusha di Turki, bekas ibu kota Kekaisaran Het.
Kekaisaran Het sendiri dianggap sebagai salah satu peradaban tertua di dunia, serta pemilik bahasa Indo-Eropa tertua di dunia.
Penggalian di situs ini telah berlangsung selama lebih dari satu abad, dan dalam empat dekade terakhir telah ditemukan hampir 30.000 tablet tanah liat dengan tulisan paku. Salah satunya mengandung bahasa baru ini.
-
Apa bukti arkeologi tentang bahasa purba? Bukti arkeologi juga mendukung perkiraan bahwa manusia mulai berbicara sekitar 1,6 juta tahun yang lalu.
-
Dimana teks kuno ini ditemukan? Gulungan kertas ini salah satu dari ratusan papirus yang digali dari sebuah vila mewah Romawi abad ke-18 di Herculaneum, Italia.
-
Bahasa kuno apa yang ditemukan di cetakan tangan perunggu? Mereka menyimpulkan, prasasti tersebut merupakan contoh tertua dan terpanjang dari bahasa Vaskonik hingga saat ini.
-
Bagaimana bahasa baru ini ditemukan? Bahasa baru ini ditemukan pada sebuah lempengan tanah liat di antara beberapa reruntuhan kuno di Turki.
-
Apa yang ditemukan dalam manuskrip kuno itu? Lembaran Injil ini ditemukan oleh spesialis abad pertengahan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Grigory Kessel. Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6. Rupanya, dua halaman manuskrip itu berisi bagian yang hilang dari injil, yang diterjemahkan dalam bahasa Suriah kuno.
-
Apa artefak yang ditemukan? Peneliti menemukan sisa-sisa ramuan halusinogen Mesir kuno di dalam sebuah vas bunga berusia 2.200 tahun.
Para peneliti terlebih dahulu menemukan teks paku dengan bagian-bagian dalam bahasa Luwian, Palaic, dan Hattic.
Menurut para peneliti yang berasal dari Universitas Würzburg, Jerman, dua bahasa pertama adalah kerabat dekat dari bahasa Het. Tetapi, bahasa ketiga sangat berbeda.
Bahasa yang terbaru ini ditemukan di tempat bahasa Palaic digunakan, tetapi para peneliti yakin bahwa bahasa ini memiliki lebih banyak fitur yang sama dengan bahasa Luwian.Hubungan-hubungan antarbahasa ini akan dipelajari lebih lanjut oleh para peneliti. Makna dari kata-kata dalam bahasa baru ini tentu belum dapat dijelaskan.
Yang menarik, para peneliti dari Departemen Istanbul dari Institut Arkeologi Jerman mencatat bahwa bahasa baru ini ditemukan dalam suatu pembacaan dalam ‘teks ritual pemujaan’.
Profesor Daniel Schwemer menjelaskan bahwa sebenarnya penemuan ini tidak sepenuhnya tidak terduga,
“Orang Het secara unik tertarik untuk merekam ritual dalam bahasa asing,” jelasnya.
Tablet-tablet tersebut telah banyak membantu para peneliti untuk memahami sejarah peradaban, masyarakat, ekonomi, dan tradisi keagamaan dari Kekaisaran Hittite. Jenis teks ritual semacam itu sendiri biasanya ditulis oleh ahli kitab penguasa Het, yang mencerminkan berbagai tradisi dan bahasa Zaman Perunggu.
Institusi Studi Kebudayaan Kuno Universitas Chicago, Amerika Serikat, bahkan telah menyimpan Chicago Het Dictionary, sebuah kamus bilingual Het-Inggris yang komprehensif.
Menurut mereka, mempelajari bahasa Het dapat membantu menggambarkan awal mula peradaban Barat dimulai.