Hieroglif Misterius Berusia 3.500 Tahun Ini Ungkap Adanya Terowongan yang Menuju Sebuah Gunung
Hieroglif ini ditemukan di Hattusha, kota kuno yang sudah ada sejak Zaman Perunggu sekitar tahun 2.000 SM.
Hieroglif Misterius Berusia 3.500 Tahun Ini Ungkap Adanya Terowongan yang Menuju Sebuah Gunung
Hieroglif berusia 3.500 ribu tahun ditemukan di Terowongan Yerkapi, Hattusa, bekas ibu kota Kekaisaran Het. Peradaban kota ini sudah ada sejak Zaman Perunggu sekitar tahun 2.000 SM.
Sumber: Arkeonews
Dalam hieroglif yang ditemukan di ujung barat dan timur terowongan, tertulis nama dan jabatan orang yang bertanggung jawab atas pembangunan terowongan pada masanya. Seseorang bernama Arisadu bertanggung jawab atas pembangunan terowongan tersebut. Informasi ini dianggap sebagai penemuan paling signifikan terkait pembangunan terowongan.
Foto: Arkeonews
-
Dimana terowongan ditemukan? Arkeolog di Prancis menemukan terowongan tersembunyi di dalam sebuah rumah kosong berusia 800 tahun. Terowongan ini ditemukan saat para arkeolog melakukan penggalian di situs arkeologi seluas 65.532 meter persegi.
-
Apa fungsi terowongan kuno itu? Terowongan tersembunyi ini kemungkinan digunakan untuk menyimpan makanan. Menurut para arkeolog, salah satu tempat yang mirip palung menunjukkan terowongan tersebut mungkin kadang-kadang digunakan untuk menampung hewan ternak kecil. Diduga pula terowongan ini digunakan untuk tujuan pertahanan.
-
Dimana terowongan aneh ditemukan? Di bawah sebuah kuil di reruntuhan kota kuno Taposiris Magna di pantai Mesir, para arkeolog menemukan sebuah terowongan luas dan tidak biasa yang oleh para ahli disebut sebagai 'keajaiban geometris'.
-
Dimana lokasi terowongan misterius itu? Ada yang menyita perhatian di pinggir jalan kawasan Pacet selatan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, yakni keberadaan sebuah pintu terowongan.
-
Siapa yang menemukan terowongan? Arkeolog di Prancis menemukan terowongan tersembunyi di dalam sebuah rumah kosong berusia 800 tahun. Terowongan ini ditemukan saat para arkeolog melakukan penggalian di situs arkeologi seluas 65.532 meter persegi.
Selain itu ditemukan juga hieroglif dengan simbol Gunung Tuthaliya dan jalan yang dapat dilihat dari sisi barat terowongan. Kombinasi di antara simbol-simbol ini menunjukan terowongan tersebut dibangun sebagai jalan menuju Gunung Tuthaliya.
Foto: Arkeonews
Prof Dr Anderas Schachner sebagai kepala penggalian menyoroti dua rangkaian simbol di sisi barat terowongan.
“Satu kelompok belum sepenuhnya diklarifikasi, tetapi arti dari satu kelompok sudah jelas. Mereka menggabungkan simbol 'Gunung Tuthaliya' dan 'jalan'. Kita mengetahui tentang Gunung Tuthaliya dari teks-teks Het. Gunung Tuthaliya merupakan gunung suci bagi bangsa Het. Saking pentingnya, beberapa raja mengambil nama kerajaan mereka dari sana. Simbol jalan diyakini memiliki makna seperti 'jalan dari Tuthaliya', 'jalan menuju Gunung Tuthaliya', atau 'jalan yang melewati Gunung Tuthaliya'," jelasnya.
Dengan demikian, simbol-simbol di dalam terowongan dapat diasosiasikan Yerkapi dengan Gunung Tuthaliya yang dibangun secara artfisial, jika dilihat dari luar atau dari daratan, Yerkapi berada dititik tertinggi.
Sumber: Arkeonews
Schachner juga mengatakan dalam pernyataannya, hieroglif Anatolia yang digunakan dalam pembangunan terowongan memberikan petunjuk penting untuk memahami era Het.
“Hieroglif ini muncul sebagai tanda tangan, prasasti, atau ungkapan," ujarnya.
"Namun, pada saat yang sama, kami memahami hal ini, kemungkinan besar, di dunia Het, hieroglif Anatolia, tulisan bergambar ini, jauh lebih tersebar luas dibandingkan tulisan paku.”
“Paku lebih merupakan fenomena elit, digunakan oleh negara, namun dengan hieroglif Anatolia, kita bisa mengantisipasi berbagai penerapan seperti komunikasi sehari-hari, rambu navigasi kota, dan banyak lagi,” tambahnya.
Hattusha merupakan ibu kota Het yang terletak di Distrik Bogazkali di Provinsi Corum, Anatolia Tengah Utara. Di terowongan Yerkapi telah ditemukan 249 simbol dari 3500 tahun lalu. Beberapa bagian hieroglif Anatolia yang telah diuraikan berisi bentuk tulisan yang terdiri dari 500 tanda yang ditemukan tahun lalu.
Sumber: Arkeonews