Pohon Kuno di Perancis Ungkap Peristiwa Badai Matahari 14.300 Tahun Lalu, Begini Kisahnya
Badai matahari pernah terjadi. Pohon kuno di Eropa menjadi saksi.
Badai matahari pernah terjadi. Pohon kuno di Eropa menjadi saksi.
Pohon Kuno di Perancis Ungkap Peristiwa Badai Matahari 14.300 Tahun Lalu, Begini Kisahnya
Bukti dari peristiwa badai Matahari terkuat dan mengguncang sejarah ditemukan dalam lingkaran pohon kuno di Eropa.
Peneliti baru-baru ini menemukan adanya lonjakan radiokarbon dalam lingkaran pohon kuno di pegunungan Alpen, Perancis.
-
Kapan badai matahari terjadi? Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menginformasikan bahwa pada 3 Oktober 2024, serangkaian badai matahari telah terjadi.
-
Di mana badai matahari terjadi? Suar Matahari tersebut berasal dari kelompok bintik matahari AR3842.
-
Apa yang terjadi akibat badai matahari? Badai besar ini juga telah mencapai satelit Deep Space Climate Observatory dan Advanced Composition Explorer yang berada pada jarak 1,6 juta km dari Bumi, sekitar 15 hingga 30 menit sebelumnya.
-
Apa yang menyebabkan badai matahari? Badai matahari ini mengeluarkan suar X9.05 yang memancarkan radiasi dengan energi tinggi.
-
Mengapa badai matahari berdampak pada Bumi? Dampak Bagi Bumi Dikutip dari laman Space pada Senin (21/10), aktivitas Matahari memiliki dampak signifikan terhadap cuaca luar angkasa. Pengaruh ini dapat berimbas pada satelit serta astronaut yang berada di luar angkasa. Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi sistem komunikasi dan navigasi seperti radio dan GPS, serta jaringan listrik di Bumi.
-
Apa dampak yang bisa ditimbulkan oleh Badai Matahari? Badai matahari seperti ini dapat memiliki dampak yang bervariasi, mulai dari munculnya cahaya utara hingga pemadaman radio frekuensi tinggi dan gangguan pada satelit komunikasi serta GPS.
Pohon ini menjadi saksi dan mengungkapkan betapa dahsyatnya kekuatan badai matahari, serta potensi yang ditimbulkannya.
“Fakta dari peristiwa berusia 14.300 tahun ini didukung oleh radiokarbon dan berilium-10 yang menjadi petunjuk asal mula peristiwa yang diyakini sebagai ledakan besar-besaran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan badai matahari yang pernah teridentifikasi sebelumnya,”
Tim Heaton, Profesor Statistik Terapan, University of Leeds, Inggris.
Temuan ini sontak mengingatkan kembali pada peristiwa Carrington tahun 1859, yang merupakan badai matahari terbesar sepanjang sejarah modern. Kejadian ini disebabkan oleh jilatan api matahari yang menghasilkan sinar-X terkuat, yang menyebabkan rusaknya infrastruktur serta munculnya aurora sangat terang di malam hari.
Mengutip Newsweek, Sabtu, (14/10), peneliti melaporkan bahwa badai matahari yang tertangkap dalam lingkaran pohon tersebut diperkirakan 10 kali lebih kuat dibanding peristiwa Carrington, dan menjadi salah satu kelas badai matahari ekstrim yang dikenal sebagai Miyake.
Setidaknya ada 9 peristiwa Miyake telah teridentifikasi terjadi dalam kurun waktu 15.000 tahun terakhir, yaitu pada tahun 774 M dan 993 M. Tetapi, penemuan terbaru ini disinyalir menjadi penemuan paling kuat yang pernah ada.
Cara Menangkal
Oleh karena itu, temuan ini akan menjadi petunjuk bagi manusia untuk menghadapi kemungkinan jika badai matahari besar terjadi kembali di Bumi.
Menurut Heaton, jika badai matahari ini terjadi kembali maka dapat menjadi bencana besar bagi manusia.
Sebab, hal ini berpotensi menimbulkan kerugian miliaran atau bahkan triliunan dolar untuk memperbaiki dampaknya.
Tidak hanya itu, ledakan besar dari partikel energetik akan menghantam satelit, sehingga berpotensi menghancurkan panel surya dan kerusakan secara permanen.
Kemudian, para astronot juga akan terdampak radiasi secara masif dan menimbulkan resiko bagi kesehatan.
“Kami benar-benar membutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami seberapa tangguh teknologi kami saat ini terhadap peristiwa matahari dan bagaimana cara terbaik untuk melindunginya dari potensi kerusakan,” terang Heaton.