Pohon Kuno di Perancis Ungkap Peristiwa Badai Matahari 14.300 Tahun Lalu, Begini Kisahnya
Badai matahari pernah terjadi. Pohon kuno di Eropa menjadi saksi.
Badai matahari pernah terjadi. Pohon kuno di Eropa menjadi saksi.
Pohon Kuno di Perancis Ungkap Peristiwa Badai Matahari 14.300 Tahun Lalu, Begini Kisahnya
Bukti dari peristiwa badai Matahari terkuat dan mengguncang sejarah ditemukan dalam lingkaran pohon kuno di Eropa.
Peneliti baru-baru ini menemukan adanya lonjakan radiokarbon dalam lingkaran pohon kuno di pegunungan Alpen, Perancis.
-
Apa jenis pohon tertua di dunia? Sebuah pohon cemara berusia 5400 tahun disebut sebagai pohon tertua di dunia. Pohon ini merupakan pohon Cemara Patagonia dari spesies Fitzroya cupressoides yang berasal dari Chile dan Argentina Selatan.
-
Dimana pohon tertua di dunia berada? Sebuah pohon cemara berusia 5400 tahun disebut sebagai pohon tertua di dunia. Pohon ini merupakan pohon Cemara Patagonia dari spesies Fitzroya cupressoides yang berasal dari Chile dan Argentina Selatan.
-
Kapan pohon ini hidup? Tumbuhan yang dikenal dengan nama Sanfordi Acaulis densifolia menghadirkan keajaiban alam dari masa lalu, hidup pada era Paleozoikum Akhir, yang mencakup rentang waktu 419 hingga 252 juta tahun yang lalu.
-
Kapan kayu tertua itu ditemukan? Dalam jurnal Nature yang terbit pada 20 september 2023, kayu kuno itu disebut bukti penggunaan kayu terawal dalam sebuah konstruksi bangunan.
-
Bagaimana pohon ini ditemukan? 'Fosil tumbuhan jarang ditemukan dalam sejarah bumi. Bahkan lebih jarang lagi kita dapat menemukan fosil pohon dengan daun mahkota tiga dimensi yang masih utuh. Kita dapat menghitung jumlah kemunculan fosil tumbuhan pada Paleozoikum Akhir dengan satu tangan, di mana batang pohon diawetkan dengan daun tajuk yang menempel. Dan pohon kecil yang kami temukan hanyalah satu dari segelintir fosil pohon yang daunnya masih menempel pada batangnya.'
-
Bagaimana pohon durian purba itu terlihat sebelum tersambar petir? Sebelum tersambar petir, pohon itu dapat terlihat dalam jarak 10 km.
Pohon ini menjadi saksi dan mengungkapkan betapa dahsyatnya kekuatan badai matahari, serta potensi yang ditimbulkannya.
“Fakta dari peristiwa berusia 14.300 tahun ini didukung oleh radiokarbon dan berilium-10 yang menjadi petunjuk asal mula peristiwa yang diyakini sebagai ledakan besar-besaran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan badai matahari yang pernah teridentifikasi sebelumnya,”
Tim Heaton, Profesor Statistik Terapan, University of Leeds, Inggris.
Temuan ini sontak mengingatkan kembali pada peristiwa Carrington tahun 1859, yang merupakan badai matahari terbesar sepanjang sejarah modern. Kejadian ini disebabkan oleh jilatan api matahari yang menghasilkan sinar-X terkuat, yang menyebabkan rusaknya infrastruktur serta munculnya aurora sangat terang di malam hari.
Mengutip Newsweek, Sabtu, (14/10), peneliti melaporkan bahwa badai matahari yang tertangkap dalam lingkaran pohon tersebut diperkirakan 10 kali lebih kuat dibanding peristiwa Carrington, dan menjadi salah satu kelas badai matahari ekstrim yang dikenal sebagai Miyake.
Setidaknya ada 9 peristiwa Miyake telah teridentifikasi terjadi dalam kurun waktu 15.000 tahun terakhir, yaitu pada tahun 774 M dan 993 M. Tetapi, penemuan terbaru ini disinyalir menjadi penemuan paling kuat yang pernah ada.
Cara Menangkal
Oleh karena itu, temuan ini akan menjadi petunjuk bagi manusia untuk menghadapi kemungkinan jika badai matahari besar terjadi kembali di Bumi.
Menurut Heaton, jika badai matahari ini terjadi kembali maka dapat menjadi bencana besar bagi manusia.
Sebab, hal ini berpotensi menimbulkan kerugian miliaran atau bahkan triliunan dolar untuk memperbaiki dampaknya.
Tidak hanya itu, ledakan besar dari partikel energetik akan menghantam satelit, sehingga berpotensi menghancurkan panel surya dan kerusakan secara permanen.
Kemudian, para astronot juga akan terdampak radiasi secara masif dan menimbulkan resiko bagi kesehatan.
“Kami benar-benar membutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami seberapa tangguh teknologi kami saat ini terhadap peristiwa matahari dan bagaimana cara terbaik untuk melindunginya dari potensi kerusakan,” terang Heaton.