Cara Efektif Mengatasi Ayam Goreng yang Masih Berdarah Setelah Diungkep
Simak cara mengatasi ayam goreng yang masih berdarah meskipun sudah diungkep dengan mengikuti tips praktis berikut ini.

Mendapatkan ayam goreng yang sempurna sering kali menjadi sebuah tantangan, terutama ketika darah masih terlihat meskipun ayam telah melalui proses ungkep. Banyak orang merasa kurang puas dengan hasil akhir yang masih berdarah, karena hal ini tidak hanya memengaruhi penampilan tetapi juga rasa dan tekstur dari ayam goreng tersebut. Permasalahan ini bisa muncul karena beberapa faktor, seperti teknik pemotongan yang kurang tepat, suhu saat merebus yang tidak sesuai, atau kondisi ayam yang belum sepenuhnya lunak sebelum dimasak.
Dirangkum oleh Merdeka.com dari akun Instagram @ummubalqishaura pada Selasa, (18/3/2025), artikel ini memberikan beberapa tips untuk mengatasi masalah ayam goreng yang masih berdarah meskipun telah diungkep. Dengan memahami penyebab masalah ini dan menerapkan teknik yang benar, kamu dapat menghasilkan ayam goreng yang matang dengan sempurna, tanpa adanya bercak darah yang mengganggu.
Mengapa Ayam Goreng Tetap Berdarah Meskipun Telah Dimasak dengan Cara Diungkep?
Beberapa alasan dapat menjelaskan mengapa ayam goreng masih mengeluarkan darah walaupun sudah melalui proses pengungkepan:
- Pertama, pemotongan ayam yang tidak tepat dapat menjadi penyebab utama. Jika ayam dipotong terlalu dekat dengan pembuluh darah, darah bisa tetap tersisa di dalam daging dan keluar saat digoreng. Hal ini menunjukkan pentingnya teknik pemotongan yang benar untuk menghindari masalah tersebut.
- Kedua, proses pengungkepan yang tidak dilakukan dengan baik juga berkontribusi. Jika waktu pengungkepan terlalu singkat atau tidak merata, bumbu tidak akan meresap optimal, sehingga darah tidak sepenuhnya hilang.
- Selain itu, suhu air yang digunakan saat mengungkep juga harus diperhatikan. Suhu yang terlalu rendah dapat menyebabkan bagian dalam ayam tidak matang dengan sempurna.
- Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kondisi ayam sebelum diolah. Ayam yang belum benar-benar lunak setelah dikeluarkan dari freezer juga dapat menjadi faktor. Jika ayam masih dalam keadaan setengah beku saat diungkep, bagian dalamnya mungkin tidak matang dengan baik dan masih mengeluarkan darah meskipun telah diungkep. Oleh karena itu, memastikan ayam dalam kondisi yang tepat sebelum memasak sangatlah penting.
Pemotongan yang Benar Diperlukan Untuk Mencegah Sisa Darah
Pentingnya pemotongan ayam yang benar tidak bisa diabaikan, karena hal ini memastikan bahwa tidak ada darah yang tertinggal. Sebaiknya, pemotongan dilakukan pada bagian sendi atau otot, bukan pada tulang secara langsung. Dengan memotong di lokasi yang tepat, proses pengeluaran darah dapat berlangsung lebih efektif. Setelah ayam dipotong, merendamnya dalam larutan air garam atau air jeruk nipis selama 15 hingga 30 menit sangat dianjurkan. Larutan ini berfungsi untuk mengeluarkan sisa darah yang mungkin masih terperangkap dalam serat daging.
Pastikan untuk membilas ayam hingga bersih sebelum melanjutkan ke tahap memasak. Dengan melakukan teknik pemotongan dan perendaman yang benar, kamu dapat meminimalkan kemungkinan darah yang tertinggal dalam daging ayam saat proses memasak. Seperti yang dikatakan, Setelah memotong, merendam ayam dalam air garam atau air jeruk nipis selama 15-30 menit juga sangat membantu. Dengan langkah-langkah ini, kualitas dan kebersihan ayam yang akan dimasak dapat terjaga dengan baik.
Metode Perendaman yang Tepat Sebelum Mengungkep Ayam
Merendam ayam dalam larutan garam atau air jeruk nipis sebelum memasaknya sangat bermanfaat untuk mengeluarkan darah dari daging. Larutan garam berfungsi untuk menarik darah dari serat daging, sehingga membuat ayam lebih juicy saat diolah. Di sisi lain, air jeruk nipis tidak hanya membantu menghilangkan bau amis, tetapi juga mempercepat proses pembersihan ayam. Untuk hasil yang optimal, waktu perendaman yang disarankan adalah minimal 30 menit, namun lebih baik jika dilakukan selama 6 jam di dalam kulkas. Hal ini memungkinkan larutan meresap dengan baik ke dalam daging, sehingga memberikan rasa yang lebih nikmat.
Setelah proses perendaman, sangat penting untuk membilas ayam agar tidak ada sisa garam yang tertinggal. Sebaiknya hindari merendam ayam terlalu lama, karena hal itu dapat membuat daging menjadi terlalu asin dan tidak enak saat dimasak. Dengan mengikuti teknik perendaman yang tepat, kamu bisa meminimalisir kemungkinan darah yang tersisa saat ayam digoreng. Dengan demikian, ayam yang dihasilkan akan lebih lezat dan menggugah selera. Pastikan setiap langkah dilakukan dengan hati-hati untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Suhu Ideal untuk Mengungkep Ayam
Suhu dari api kompor yang digunakan saat proses mengungkep ayam berperan penting dalam menentukan tingkat kematangan daging. Apabila suhu yang digunakan terlalu rendah, ada kemungkinan ayam tidak akan matang sepenuhnya di bagian dalam, sehingga dapat mengakibatkan darah masih tersisa saat ayam digoreng. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih api yang cukup besar agar ayam dapat matang secara merata. Umumnya, waktu yang dianjurkan untuk mengungkep ayam berkisar antara 30 menit hingga 1 jam, tergantung pada ukuran potongan ayam yang digunakan.
Rebus Ayam Selama 30 Menit Hingga 1 jam

Waktu dalam proses pengungkapan memiliki peranan yang sangat krusial. Disarankan untuk mengungkap ayam lebih lama daripada biasanya agar bumbu dapat meresap dengan sempurna dan darah dapat keluar sepenuhnya. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa ayam terendam dalam bumbu secara merata, sehingga setiap bagian ayam mendapatkan bumbu yang cukup untuk hasil yang maksimal.
Tips Menyimpan Ayam di Freezer agar Tidak Mengeluarkan Darah Saat Digoreng
Penyimpanan ayam dalam freezer dapat berdampak pada kualitas daging saat diolah. Oleh karena itu, saat menyimpan ayam, penting untuk membungkusnya dengan baik agar tidak terpapar udara, yang dapat menyebabkan daging menjadi kering. Sebelum diungkep, ayam perlu dicairkan dengan cara yang tepat. Cara mencairkan ayam yang benar adalah dengan memindahkannya ke dalam lemari es semalaman atau merendamnya dalam air dingin. Menghindari pencairan ayam pada suhu ruang sangat dianjurkan, karena hal ini dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri yang berbahaya.
Pastikan ayam telah sepenuhnya lunak sebelum proses pengungkepan agar dapat matang secara merata dan tidak mengeluarkan darah. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah menggoreng ayam yang masih setengah beku. Tindakan ini dapat menyebabkan bagian dalam ayam tidak matang dengan baik, dan darah mungkin tetap ada saat digoreng. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara penyimpanan dan pencairan ayam agar hasil masakan yang diperoleh maksimal.
Cara Menggoreng Ayam Agar Matang Sempurna Tanpa Bercak Darah
Teknik menusuk daging ayam sebelum proses penggorengan berfungsi untuk mengeluarkan sisa darah yang mungkin terperangkap. Dengan cara menusuk bagian yang lebih tebal dari ayam menggunakan garpu atau pisau, darah yang terperangkap akan lebih mudah keluar saat proses ungkep berlangsung. Langkah ini tergolong sederhana, tetapi sangat efektif untuk memastikan ayam yang dimasak tidak memiliki bercak darah.
Suhu minyak yang ideal untuk menggoreng ayam berkisar antara 175-180°C. Memasak pada suhu yang tepat sangat penting agar bagian luar ayam matang dengan baik tanpa membakar bagian dalamnya. Selain itu, penting juga untuk menggunakan api kecil dan merata agar ayam bisa matang secara sempurna. Dengan menerapkan berbagai tips ini, kamu akan memperoleh ayam goreng yang tidak hanya matang dengan baik, tetapi juga lezat dan bebas dari bercak darah yang mengganggu.