Arkeolog Temukan Tiga Perisai dan Helm Perunggu Berusia 2.700 Tahun di Kastil, Disebut Milik 'Dewa' Utama Bangsa Ini
Kastil ini hancur karena gempa bumi sekitar 20 sampai 25 tahun setelah dibangun.

Arkeolog Turki menemukan tiga perisai dan helm, keduanya terbuat dari perunggu, yang didedikasikan untuk Haldi, dewa utama Urartia. Alat perang kuno ini ditemukan saat para arkeolog melakukan penggalian di Kastil Ayanis, Provinsi Van, Turki timur.
Penemuan tersebut diumumkan di akun media sosial Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Nuri Ersoy, seperti dikutip dari Arkeonews, Senin (9/9).
Kastil Ayanis dibangun di atas bukit berbatu, dekat dengan desa Agarti dan terletak di bagian timur pinggir Danau Van.
Di dalam kastil ini terdapat kuil Haldi, salah satu kuil yang masih utuh sampai saat ini. Kastil ini dibangun oleh Raja besar Urartu terakhir, Rusa II, pada pertengahan abad ke-7 SM. Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
Kastil Ayanis juga dikenal sebagai kastil terakhir Kerajaan Urartu. Penggalian di situs ini telah berlangsung sejak 1989.

Persembahan Untuk Dewa
Penemuan perisai dan perunggu ini disebut mencerminkan kekayaan karya logam Urartia.
"Dalam penggalian tahun ini, kami menggali tiga perisai perunggu dan satu helm, yang ditemukan dalam kondisi yang sangat baik," jelas Prof Dr Mehmet Isikli, pengajar di Departemen Arkeologi, Fakultas Sastra, Universitas Atatürk.
"Perisai dan helm ini dipersembahkan untuk Haldi, dewa utama dan dewa perang. Seperti Anda tahu, Kastil Ayanis pernah mengalami gempa dahsyat. Karena gempa ini, ada keruntuhan parah disebabkan oleh dinding bata lumpur, banyak artefak berubah bentuk karena hal ini. Namun artefak yang ditemukan dalam kondisi sangat baik karena ditemukan di lantai ruangan pada kedalaman sekitar 6-7 meter. Tentu saja, kami menemukan beberapa retakan kecil dan kami akan menyelesaikannya dengan restorasi dan konservasi," jelasnya.

36 Tahun Penggalian
Profesor Isikli menambahkan, helm perunggu yang ditemukan dihias dan diduga merupakan helm untuk upacara.
"Karena kami bisa melihat beberapa hiasannya sekarang, tentu, akan lebih mudah melihat ornamen-ornamen dan hiasannya lebih jelas setelah restorasi dan konservasi menyeluruh," paparnya.
Profesor Isikli menambahkan, ada bukti kuat situs ini digunakan oleh kerajaan dan kelompok elit keagamaan. Sampai saat ini, setelah 36 tahun penggalian, lebih dari 30 perisai perunggu telah ditemukan para arkeolog di kastil ini.