Ilmuwan Temukan Ramuan Halusinogen Mesir Kuno, Tersimpan Dalam Vas Bunga Berusia 2.200 Tahun
Ramuan ini menyebabkan orang yang meminumnya bisa berhalusinasi.
Peneliti menemukan sisa-sisa ramuan halusinogen Mesir kuno di dalam sebuah vas bunga berusia 2.200 tahun. Temuan ini menjadi bukti ritual halusinogen yang mungkin membantu orang Mesir kuno menghidupkan kembali kisah mitos di mana dewa kurcaci menipu dewi langit.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada 13 November di jurnal Scientific Reports, tim ilmuwan melaporkan temuan mereka dan menyatakan ramuan tersebut mungkin menyebabkan halusinasi pada mereka yang meminumnya. Vas bunga di mana ramuan tersebut ditemukan bergambar Bes, dewa kerdil Mesir kuno yang dikaitkan dengan persalinan, kegembiraan, dan musik, seperti dikutip dari Live Science, Selasa (19/11).
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa itu Artefak Mesir Kuno? Desain Unik Kaos Kaki Mesir Kuno Berusia 1600 Tahun, Harus Dipakai dengan Sandal Sepasang kaos kaki ini diyakini berasal dari tahun 250-420 Masehi dan digali di Mesir pada akhir abad ke-19. Informasi ini berasal dari situs Victoria and Albert Museum, di mana kita dapat memahami lebih banyak tentang kaos kaki Mesir yang menarik ini, serta teknik khas yang sekarang lenyap yang digunakan untuk membuat kaos kaki di Mesir pada saat itu.
-
Dimana artefak Mesir Kuno ditemukan? Para peneliti mengatakan temuan ini akan menjadi harta karun kuno pertama dari 18 barang antik Mesir yang digali pada lokasi terpisah selama 30 tahun di tempat yang paling tidak terduga di Melville House, sebuah bangunan bersejarah di dekat paroki kecil Monimail.
-
Dimana ramuan keabadian berusia 2.000 tahun ditemukan? Mengutip Popular Mechanics, Jumat (13/9), baru-baru ini, para arkeolog menemukan ramuan keabadian berusia 2.000 tahun dalam sebuah makam bangsawan Dinasti Han di Henan, China.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir temukan sisa-sisa bangunan kuno di Kafr El Sheikh yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno untuk mengamati langit dan bintang-bintang.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di makam Mesir Kuno? Mereka berhasil menemukan makam seorang pejabat Mesir kuno dari pertengahan milenium pertama SM, yang dihiasi dengan kemewahan yang sangat mengesankan.
Tim melakukan analisis kimia terhadap residu organik di dalam vas dan menemukan jejak rue liar (Peganumharmala), teratai Mesir (Nymphaea nouchali var. caerulea), dan tanaman dari genus Cleome, yang semuanya secara tradisional terbukti memiliki zat psikotropika dan khasiat obat. Para ilmuwan juga mendeteksi sisa-sisa biji wijen, kacang pinus, licorice dan anggur, yang menurut mereka bahan-bahan ini “umumnya digunakan untuk membuat minuman tersebut supaya terlihat seperti darah".
Peneliti juga menemukan sisa-sisa cairan manusia seperti ludah dan darah, menunjukkan orang Mesir kuno meminum ramuan tersebut. Tim mengatakan ada kemungkinan cairan manusia dimasukkan sebagai bahan ke dalam ramuan tersebut.
Tim menggunakan berbagai teknik untuk mengidentifikasi bahan-bahan dalam ramuan tersebut, yang residunya tertinggal di vas. Metode-metode ini termasuk ekstraksi DNA purba, serta spektroskopi inframerah transformasi fourier, suatu teknik yang menggunakan cahaya inframerah untuk menentukan bahan penyusun suatu senyawa.
Minuman Berwarna Darah
Temuan ini membuat tim berpikir orang-orang di Mesir kuno sedang mencoba menciptakan kembali “Mitos Mata Matahari.” Dalam ceritanya, Bes menenangkan Hathor, dewi langit yang diasosiasikan dengan kesuburan, ketika dia sedang dalam suasana haus darah dengan "menyajikannya minuman beralkohol, dibubuhi obat nabati, dibuat mirip darah hingga tertidur lelap".
Mungkin juga minuman halusinogen tersebut digunakan oleh orang-orang yang mencoba meramal masa depan seperti prediksi soal kehamilan dan lain-lain.
“Para ahli Mesir percaya orang-orang mengunjungi Bes Chambers di Saqqara ketika mereka ingin memastikan kehamilannya berhasil karena kehamilan di dunia kuno penuh dengan bahaya,” jelas Branko van Oppen, kurator seni Yunani dan Romawi di Tampa Museum of Art dan salah satu penulis makalah tersebut.
"Jadi, kombinasi bahan-bahan ini mungkin digunakan dalam ritual sihir yang menimbulkan penglihatan mimpi dalam konteks masa melahirkan yang berbahaya ini."