Di Zaman Mesir Kuno Ada Sekte yang Mencampurkan Miras dengan Darah lalu Meminumnya, Terungkap Ini Tujuannya
Berikut adalah sekte zaman mesir kuno yang tak lazim.
Berikut adalah sekte zaman mesir kuno yang tak lazim.
Di Zaman Mesir Kuno Ada Sekte yang Mencampurkan Miras dengan Darah lalu Meminumnya, Terungkap Ini Tujuannya
Minuman beralkohol atau minuman keras (miras) biasanya identik dengan anggur atau hasil fermentasi bahan makanan lainnya.
Namun, berbeda dengan zaman Mesir Kuno yang membuat koktail dengan komposisi tidak lazim, seperti zat psikotropika dan cairan dari tubuh manusia.
Pada 2.000 tahun lalu koktail kuno ini diproduksi oleh sekte penyembah Dewa Bes atau manusia setengah kucing pada zaman dinasti Ptolemeus sebagai pemujaan kepada sang Dewa.
Melansir dari IFLScience dan Arkeonews Kamis, (7/9), Koktail kuno ini ditemukan dalam kapal yang menjadi koleksi Museum Seni Tampa, Florida. Setelah ditemukan, peneliti memeriksa cairan yang terkandung di dalam nya.
-
Apa isi dari naskah 'sihir' Mesir Kuno? Isi naskah ini beragam. Ada yang bertujuan untuk melindungi pembawanya dari kematian atau setan, menaklukkan musuh, dan mewujudkan keinginan tertentu. Ada juga mantra untuk masalah cinta, bahkan untuk memisahkan pasangan yang sudah menikah. Selain itu, ada juga mantra Koptik yang digunakan untuk tujuan pengobatan seperti mencegah demam dan sakit kepala atau meredakan insomnia. Selain itu, ada juga mantra yang diyakini bisa mempermudah kehamilan bagi pemiliknya.
-
Mengapa orang Mesir kuno menganggap bir sebagai 'minuman para dewa'? Cerita legenda mengisahkan dewa Osiris mengajarkan manusia bagaimana membuat bir. Karena itulah bir dianggap minuman para dewa.
-
Apa itu Artefak Mesir Kuno? Desain Unik Kaos Kaki Mesir Kuno Berusia 1600 Tahun, Harus Dipakai dengan Sandal Sepasang kaos kaki ini diyakini berasal dari tahun 250-420 Masehi dan digali di Mesir pada akhir abad ke-19. Informasi ini berasal dari situs Victoria and Albert Museum, di mana kita dapat memahami lebih banyak tentang kaos kaki Mesir yang menarik ini, serta teknik khas yang sekarang lenyap yang digunakan untuk membuat kaos kaki di Mesir pada saat itu.
-
Bagaimana bir digunakan sebagai upah di Mesir kuno? Gaji atau upah pekerja pada zaman Mesir kuno juga kerap dalam bentuk bir. Para pekerja di desa Giza menerima bir tiga kali sehari sebagai upah mereka.
-
Bagaimana cara kerja mantra 'sihir' dalam naskah Mesir Kuno? Naskah ini dulunya sering kali ditaruh di dalam perhiasan dan konon mengandung kekuatan sihir jahat atau bermanfaat bagi pemiliknya.
-
Apa isi teks Mesir Kuno? Teks Mesir kuno ini juga berkisah tentang kehidupan seorang remaja. Remaja 16 tahun bernama Michael Hoffen menerjemahkan sebuah buku berusia 4.000 tahun dari Mesir, dengan tokoh utamanya yang juga seorang remaja.Buku yang diterjemahkan Hoffen menceritakan kisah seorang pemuda Mesir kuno bernama Pepi, dan ayahnya, Kheti yang berniat mencarikan pekerjaan untuk putranya di istana kerajaan.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa miras ini mengandung tanaman psikotropika bernama Peganum Harmala atau dikenal sebagai Syrian rue.
Jejak tanaman psikotropika ini bukan hanya satu melainkan terdapat jenis lainnya yaitu Nymphaea caerulea atau air lili biru.
Bahan tersebut menurut peneliti akan menghasilkan alkaloid yang menyebabkan peminumnya merasakan halusinasi atau efek psikedelik ayahuasca.
Bahan-bahan penyebab halusinasi atau dikenal dengan Trippy ini ternyata tidak dikonsumsi begitu saja. Para peneliti juga menemukan bahan-bahan lainnya seperti buah yang difermentasi, royal jelly, bahkan protein dalam jumlah besar yang dihasilkan dari cairan tubuh manusia seperti darah, ASI, hingga cairan lendir yang diduga berasal dari mulut atau vagina.
Fakta yang uniknya lagi adalah, penganut sekte Bes ini memang sengaja mencampurkan berbagai tanaman, buah, hingga madu untuk menutupi rasa aneh yang dihasilkan dari cairan tubuh manusia.
Bagi mereka yang mempercayainya, minuman Sekte Bes ini kemudian dikonsumsi dan dianggap sebagai obat mujarab. Pemuja Bes biasanya meminum ini dengan cangkir keramik yang dihias kepala Bes.
Melalui penemuan ini juga menjadi misteri bagi para peneliti.
Pasalnya peneliti menemukan celah bahwa sebenarnya pada zaman Mesir Kuno masih banyak praktik aliran keagamaan yang belum terungkap sampai sekarang.