Ini Rahasia Ramuan Kimia Mengawetkan Mumi Zaman Mesir Kuno, Ada Petunjuk Khusus yang Harus Diikuti
Ilmuwan berhasil menemukan ramuan rahasia itu. Berikut formulanya.
Ilmuwan berhasil menemukan ramuan rahasia itu. Berikut formulanya.
Ini Rahasia Ramuan Kimia Mengawetkan Mumi Zaman Mesir Kuno, Ada Petunjuk Khusus yang Harus Diikuti
Para ilmuwan telah mengungkap rincian praktik pembalseman yang telah lama dicari-cari yang digunakan orang Mesir kuno untuk mengawetkan mayat.
Hal itu diketahui dari analisis residu kimia di dalam bejana dari satu-satunya tempat pembalseman yang diketahui di Mesir dan ruang pemakaman di dekatnya.
Spesialis mumifikasi yang bekerja di sana membuat campuran khusus untuk membalsem kepala, membasuh tubuh, merawat hati dan perut, serta menyiapkan perban untuk membalut tubuh.
-
Bagaimana proses mumifikasi buatan di Mesir kuno? Pengujian menunjukkan resin ini dibuat dari berbagai bahan seperti minyak nabati, lemak hewani, lilin dan getah tanaman. Resin serupa juga digunakan pada periode waktu berikutnya oleh orang Mesir kuno untuk mumifikasi, kata para ilmuwan.
-
Bagaimana mumi tertua di dunia diawetkan? Sejumlah besar mumi tertua yang telah ditemukan terawetkan secara alami melalui berbagai faktor, ditelusuri kembali hingga sekitar 5000 SM, ribuan tahun sebelum praktik pengawetan jasad dimulai di Mesir.
-
Bagaimana mumi diawetkan? Diyakini tembaga digunakan karena sifat antimikrobanya untuk membantu mengawetkan jasad.
-
Mengapa mumifikasi alami terjadi di Mesir kuno? Mumifikasi alami 'adalah proses yang tidak disengaja yang disebabkan oleh kondisi penguburan yang menguntungkan,' seperti dikubur di pasir yang panas dan kering, kata Buckley.
-
Bagaimana cara artefak itu diawetkan? Sejak ditemukan, relik gading yang sangat rapuh berusia 1.500 tahun ini diawetkan di Universitas Innsbruck.'Gading, terutama gading yang disimpan di tanah seperti di kuil marmer, menyerap kelembapan dari sekitarnya dan sangat lunak serta mudah rusak dalam keadaan ini. Selain itu, pengeringan yang tidak terkendali dapat menyebabkan penyusutan dan retak, sehingga kerusakan yang tidak dapat diperbaiki,' kata Ulrike Töchterle, kepala bengkel restorasi di Innsbruck.
-
Bagaimana mumi di 'Kota Orang Mati' diawetkan? Beberapa sisa-sisa dibungkus dengan kartonase, bahan seperti papier-mâché.
"Para pembalsem Mesir kuno memiliki pengetahuan kimia yang luas dan mengetahui zat apa yang harus dioleskan pada kulit untuk mengawetkannya, bahkan tanpa mengetahui tentang bakteri dan mikroorganisme lainnya,"
Philipp Stockhammer, Arkeolog dari Universitas Ludwig Maximilians di Munich, Jerman dikutip dari ScienceNews, Senin (4/9).
Ketika dilakukan penelitian, terdapat residu kimia di dalam 31 wadah yang ditemukan di tempat pembalseman Mesir Kuno dan empat wadah yang ditemukan di sepasang ruang pemakaman yang berdekatan.
Tulisan pada wadah tersebut menyebutkan bahan pembalseman, berisi instruksi pembalseman (seperti “diletakkan di kepala”) atau kedua-duanya.
Semua artefak berasal dari dinasti ke-26 Mesir yang berkuasa antara tahun 664 SM dan 525 SM. Penemuan ini digali di situs pemakaman bernama Saqqara pada tahun 2016.
Residu bahan kimia di dalam bejana itu terdiri dari campuran khusus untuk setiap prosedur pembalseman.
Bahan-bahannya antara lain minyak atau tar dari pohon cedar dan juniper atau cemara.
Selain itu ada pula, resin pistachio, minyak jarak, lemak hewani, lilin lebah yang dipanaskan, bitumen (zat padat dan berminyak), elemi dan resin yang disebut damar.
Perlu diketahui, Elemi adalah bahan campuran yang digunakan untuk merawat kepala, liver dan perban yang melilit tubuh. Kemudian Damar membantu untuk mencampur elemen bahan-bahan kimia itu agar mayat sang mumi awet.