Ilmuwan Penasaran Seperti Apa Aroma Mumi Mesir Kuno Setelah 5.000 Tahun, Ternyata Begini Baunya
Aroma mumi ada kaitannya dengan proses mumifikasi yang dilakukan orang Mesir kuno.

Penelitian terbaru mengungkap mumi Mesir kuno yang disimpan selama 5.000 tahun di dalam sarkofagus tidak mengeluarkan bau busuk dan wanginya masih enak. Para ilmuwan yang meneliti sembilan mumi menemukan, kendati ada perbedaan dalam intensitas bau mumi-mumi ini, wangi semuanya dapat digambarkan sebagai “woody (wangi seperti kayu)”, “rempah” dan “manis”.
Para ilmuwan mengatakan, menciptakan kembali komposisi wangi secara kimia akan memungkinkan orang lain merasakan bau mumi – dan membantu mengetahui kapan mayat di dalamnya mulai membusuk.
“Kami ingin berbagi pengalaman kami mencium tubuh mumi, jadi kami merekonstruksi bau tersebut untuk dipresentasikan di Museum Mesir di Kairo,” jelas salah satu peneliti, Cecilia Bembibre, kepada program Today di Radio BBC 4, dikutip dari laman BBC, Senin (17/2).
Jasad mumi yang wangi ini ada kaitannya dengan proses mumifikasi. Selama proses tersebut, orang Mesir kuno akan mengelilingi jasad tersebut dengan wewangian. Ini hal penting yang bertujuan untuk menyiapkan roh orang tersebut memasuki akhirat. Untuk firaun dan bangsawan, jasad mereka akan diolesi minyak, balsem, dan lilin selama proses mumifikasi.
“Dalam film dan buku, hal buruk terjadi pada mereka yang mencium bau tubuh mumi,” kata Dr Bembibre.
"Kami kaget dengan wangi mereka."
Anggota tim studi lainnya, Matija Strlič, mengatakan kepada Associated Press, aroma tersebut mungkin menunjukkan dari kelas sosial mana mumi tersebut berasal.
Para peneliti menggunakan teknik yang disebut kromatografi gas untuk memisahkan berbagai bau di dalam sarkofagus yang digabungkan untuk menghasilkan aroma tersebut.
Mereka menemukan bau yang berkaitan dengan penguraian lemak hewani yang digunakan dalam proses pembalseman, yang bisa mengindikasikan tubuh mulai membusuk.