Cara Masyarakat Mesir Kuno Melakukan Tes Kehamilan, Terbukti Berhasil Hingga Sekarang
Masyarakat Mesir kuno memiliki cara melakukan tes kehamilan yang terbukti ampuh jika diterapkan sekarang.
Kita sering menganggap peradaban kuno sebagai masyarakat yang penuh dengan praktik takhayul dan kepercayaan yang tak berdasar. Namun, beberapa dari metode mereka ternyata memiliki dasar ilmiah yang cukup kuat. Salah satu contoh menarik adalah metode tes kehamilan yang digunakan oleh masyarakat Mesir Kuno sekitar 3.500 tahun yang lalu, yang masih dianggap efektif hingga sekarang.
Metode Tes Kehamilan dengan Biji-bijian
Dilansir dari How Stuff Work, menurut teks medis kuno yang ditemukan dalam Koleksi Papirus Carlsberg di Universitas Kopenhagen, Denmark, metode tes kehamilan di Mesir Kuno melibatkan penggunaan biji-bijian, yaitu barley dan gandum. Papirus dari sekitar tahun 1400 SM menjelaskan bahwa seorang wanita bisa menentukan apakah dirinya hamil dengan cara buang air kecil di dua kantong yang masing-masing diisi dengan barley dan gandum. Jika biji-bijian dalam salah satu kantong tersebut bertunas setelah terkena urin, maka wanita tersebut dianggap hamil dan bisa mulai merencanakan kehamilan.
-
Apa yang dilakukan dokter Mesir kuno? Dari bedah dan kedokteran gigi hingga prostetik dan obstetri, masyarakat Mesir Kuno membuat berbagai kemajuan medis sepanjang peradaban mereka yang berlangsung sekitar 3.000 tahun.
-
Bagaimana orang Mesir kuno mengatasi penyakit? Mereka bahkan mengembangkan salep anti-keriput. David mengatakan bahwa obat-obatan ini sebagian besar efektif, bahkan menurut standar modern, dan disiapkan seperti cara kita hari ini. 'Mereka memiliki prinsip bahan aktif,' katanya. 'Lalu mereka memiliki obat tambahan, yang mungkin merupakan rasa yang membuatnya enak untuk diminum. Dan kemudian elemen ketiga adalah kendaraan atau cara memasukkan obat ke dalam tubuh,' yang bisa berupa 'pil, cairan, sesuatu yang dioleskan ke kulit atau inhaler.'
-
Apa saja yang termasuk dalam praktik pengobatan Mesir kuno? Studi mendalam ini mengeksplorasi detail pengobatan Mesir kuno, fokus pada perawatan obat-obatan yang mengandalkan mineral, tumbuhan, dan bagian tubuh hewan.
-
Kenapa orang Mesir kuno berfokus pada pengobatan? Orang Mesir menganggap obat sebagai 'seni yang penting,' sehingga mendirikan pusat-pusat pembelajaran medis, dan baik pria maupun wanita bisa menjadi dokter.
-
Bagaimana Mesir Kuno menangkal ancaman roh jahat saat melahirkan? Untuk melawan ancaman tersebut, masyarakat Mesir Kuno menggunakan sihir, menyampaikan mantra, dan memohon bantuan para dewa.
-
Kenapa Mesir Kuno menganggap melahirkan berisiko tinggi? Seperti banyak masyarakat kuno lainnya, melahirkan dalam budaya Mesir Kuno dianggap memiliki risiko tinggi. Tingkat kematian ibu dan bayi saat proses kelahiran sangat tinggi.
Namun, metode ini tidak hanya berhenti sampai di situ. Untuk mengetahui jenis kelamin bayi, wanita tersebut hanya perlu menunggu untuk melihat biji-bijian mana yang bertunas lebih dulu. Jika barley yang bertunas lebih cepat, bayi yang dikandung adalah laki-laki; jika gandum yang bertunas lebih dulu, maka bayi tersebut adalah perempuan.
Akurasi Metode Kuno
Meskipun terdengar seperti takhayul, metode ini memiliki tingkat akurasi yang cukup mengesankan. Menurut National Institute of Health, sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1963 menemukan bahwa metode ini memiliki tingkat akurasi sekitar 70 persen dalam menentukan kehamilan — sebuah pencapaian yang cukup baik untuk metode yang berusia ribuan tahun. Namun, metode ini tidak akurat dalam menentukan jenis kelamin bayi.
Mengapa metode ini bisa bekerja? Para ilmuwan berspekulasi bahwa tingginya kadar estrogen dalam urin wanita hamil mungkin telah mendorong pertumbuhan biji-bijian tersebut. Tes kehamilan modern bekerja dengan mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG), tetapi tampaknya metode kuno ini berhasil dengan prinsip yang berbeda namun tetap ilmiah.
Penyebaran Pengetahuan Medis dari Mesir Kuno
Penelitian yang sedang dilakukan pada papirus di Koleksi Carlsberg menunjukkan bahwa pengetahuan medis yang ditemukan di Mesir Kuno tidak menghilang begitu saja ketika Perpustakaan Alexandria terbakar. Sebaliknya, pengetahuan tersebut telah menyebar ke seluruh benua Afrika dan bahkan lebih jauh lagi.
"Banyak ide dalam teks medis dari Mesir Kuno muncul kembali dalam teks-teks Yunani dan Romawi kemudian," kata Sofie Schiødt, mahasiswa Ph.D. dari Universitas Kopenhagen, kepada ScienceNordic. "Dari sini, ide-ide ini menyebar lebih jauh ke teks medis abad pertengahan di Timur Tengah, dan jejaknya dapat ditemukan hingga ke pengobatan pra-modern."
Penggunaan biji-bijian untuk tes kehamilan di Mesir Kuno adalah bukti bahwa masyarakat kuno memiliki pemahaman ilmiah yang lebih maju dari yang kita bayangkan. Metode ini tidak hanya menunjukkan kepekaan mereka terhadap tanda-tanda biologis tubuh, tetapi juga pengetahuan mereka tentang cara menggunakan alam untuk memecahkan masalah kesehatan.