Menurut Dokter, Konsumsi 3 Makanan Ini Jika Pasangan Ingin Cepat Hamil
Mempercepat kehamilan pasangan bisa dilakukan dengan sejumlah cara termasuk dengan konsumsi makanan tertentu.
Bagi pasangan yang merencanakan kehamilan, persiapan fisik adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan untuk mewujudkan keinginan memiliki buah hati. Dr. Upik Anggraheni, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi serta konsultan fertilitas endokrinologi reproduksi, berbagi tips mengenai makanan yang perlu dikonsumsi agar cepat hamil.
"Jadi, buat semua persiapan hamil biasa, mau lewat inseminasi, bayi tabung, atau program ke dokter lainnya, ada beberapa prinsip yang bisa dijalankan," kata Upik.
-
Bagaimana meningkatkan peluang kehamilan? Hindari rokok dan alkohol: Berhenti mengonsumsi alkohol dan merokok membantu menjaga kesuburan dengan meminimalkan pengaruhnya pada hormon reproduksi.
-
Bagaimana cara mendapatkan nutrisi cukup saat hamil? Pastikan Anda mendapatkan cukup asupan nutrisi saat hamil dengan makanan-makanan pilihan ini. Kehamilan adalah pengalaman personal yang berbeda-beda bagi setiap wanita.
-
Makanan apa yang baik untuk ibu hamil? Tentunya makanan yang baik itu makanan yang sebisa mungkin pengolahannya itu sesimpel mungkin atau disebut real food. Kalau makan ayam ya ayam goreng biasa, bukan ayam di restoran siap saji,' jelas dr. Merry dilansir dari Antara.
-
Apa saja yang harus dimakan ibu hamil? Makanan yang dikonsumsi harus terdiri dari biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, sayuran, dan lemak sehat.
-
Apa saja makanan sehat untuk dikonsumsi saat hamil? Pilihlah makanan bergizi yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
-
Apa saja doa untuk cepat melahirkan? Doa cepat melahirkan bisa Anda panjatkan untuk meminta pertolongan kepada Allah. Terlebih doa-doa yang dipanjatkan sebagian besar diambil dari potongan ayat Al-Qur’an.
Konsumsi Makanan Tinggi Protein dan Rendah Lemak
Bagi perempuan, penting untuk mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah lemak. Salah satu contohnya adalah daging merah yang rendah lemak. Namun, perempuan yang memiliki kista perlu membatasi konsumsi daging merah. Opsi makanan tinggi protein lainnya adalah ayam dan ikan dengan porsi sekitar 200 gram per hari. Protein adalah komponen penting untuk mendukung fungsi reproduksi yang optimal.
Konsumsi Sayur dan Buah
Dr. Upik menyarankan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah berwarna cerah seperti kiwi, semangka, dan nanas. "Perbanyak konsumsi sayur juga buah berwarna cerah seperti kiwi, semangka, nanas juga boleh karena kandungan vitamin C tinggi, tapi kalau sudah hamil dihindari ya nanas," jelas dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - IVF Centre Jakarta ini. Vitamin C adalah antioksidan yang penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan reproduksi.
Konsumsi Suplemen
Selain makanan, konsumsi suplemen juga sangat penting. Dr. Upik mengingatkan untuk mengonsumsi suplemen seperti asam folat, antioksidan, dan vitamin D3. “Alangkah lebih baik konsultasikan dengan dokter obstetri dan ginekologi mengenai dosis suplemen yang dibutuhkan,” tambah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini. Asam folat berperan penting dalam mencegah cacat tabung saraf pada bayi, sementara vitamin D3 penting untuk kesehatan tulang dan kekebalan tubuh.
Terapkan Pola Makan Gizi Seimbang dan Gaya Hidup Sehat
Dr. Upik juga mengingatkan bahwa ia kerap mendengar ada makanan yang disebut-sebut berpotensi besar agar cepat hamil. Ia meluruskan bahwa hal yang penting adalah pola makan gizi seimbang. "Katanya makan kacang-kacangan bagus. Tapi kalau cuma makan kacang-kacangan terus daging enggak dimakan, ya tidak begitu. Kuncinya pola makan gizi seimbang," tutur Upik.
Untuk memastikan asupan gizi yang lengkap, diperlukan variasi dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Sayur-sayuran, buah-buahan, serta protein nabati dan hewani semuanya memiliki peran penting dalam diet seimbang.
Selain mengatur pola makan yang lebih bergizi, pasangan yang bakal menjalani program kehamilan juga disarankan untuk melakukan gaya hidup yang lebih sehat. Ini termasuk berolahraga, istirahat cukup, dan tidak merokok, yang berlaku untuk istri maupun suami. Kesehatan reproduksi dapat dipengaruhi oleh berat badan, sehingga menjaga berat badan ideal melalui pola hidup sehat adalah langkah penting.
Setahun Belum Berhasil Hamil? Konsultasikan ke Dokter
Jika pasangan sudah berusaha selama satu tahun untuk mendapatkan kehamilan dengan melakukan hubungan seksual yang benar tanpa menggunakan alat kontrasepsi tapi kehamilan belum terwujud, maka perlu berkonsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi untuk mengetahui penyebabnya. Biasanya, gangguan kesuburan terjadi pada sekitar 10-15% pasangan usia reproduksi.
Dr. Upik menyatakan bahwa masalah kesuburan sering kali terjadi pada pria. "Sekitar 35 persen masalah pada pria, maka sebaiknya diperiksa dahulu," kata Upik. Pemeriksaan menyeluruh pada kedua belah pihak sangat penting untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat.