Ilmuwan Ungkap Bangsa Inca Punya Alat Perekam Khusus Sejak 1.000 Tahun Lalu, Terbuat dari Serat Hewan & Rambut Manusia, Begini Cara Kerjanya
Alat ini memainkan peran penting dalam Kekaisaran Inca, yang berkembang dari sekitar tahun 1438 M hingga 1532 M.
Bangsa Inca di Amerika Selatan memiliki alat perekam khusus untuk mencatat berbagai hal penting dan berbagi informasi. Alat ini telah digunakan sejak lebih dari 1.000 tahun.
Dikutip dari Greek Reporter, Selasa (19/11), alat ini disebut “khipu” (juga dieja sebagai “quipu” dan diucapkan “key-poo”). Khipu adalah seikat benang, sering kali terbuat dari kapas atau serat hewani. Setiap khipu mempunyai jenis informasi yang berbeda-beda.
-
Dimana penemuan perkakas manusia purba ini? Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
-
Apa yang digunakan manusia purba untuk membuat perkakas? Sekitar 40.000 tahun lalu, spesies manusia purba Neanderthal tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Prancis dan menggunakan gagang perkakas yang dibuat dengan menggunakan bahan perekat khusus.
-
Bagaimana Inca membangun peradaban? Berbasis di Pegunungan Andes, Inca membangun jaringan jalan yang luas dan sistem irigasi untuk mendukung pertanian di daerah pegunungan.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Bagaimana cara manusia purba membuat perekat? Para peneliti menemukan bekas campuran oker dan bitumen pada berbagai peralatan batu seperti pengikis, serpihan, dan pisau.
-
Bagaimana kutu rambut membantu memahami pakaian manusia purba? 'Kami mencoba memahami perubahan apa yang terjadi pada kutu evolusioner sejarah yang mungkin berkorelasi dengan hilangnya rambut tubuh pada manusia, dan kemudian penggunaan pakaian pada manusia,' jelas ahli biologi dari Universitas Florida, David Reed, dikutip dari Live Science, Selasa (12/3).
Khipu memainkan peran penting dalam Kekaisaran Inca, yang berkembang dari sekitar tahun 1438 M hingga 1532 M hingga penaklukan Spanyol. Suku Inca tidak meninggalkan catatan tertulis, jadi khipu kemungkinan besar berfungsi sebagai alat utama mereka untuk berkomunikasi dan menyimpan catatan.
Dengan menggunakan warna yang berbeda, cara penyusunan senar, dan jumlah simpul, khipu menyimpan detail penting dengan cara yang unik. Alat ini berfungsi sebagai pencatat berbagai budaya Andean, membantu mereka menyampaikan pesan dan melacak hal-hal penting.
Para ahli meyakini banyak simpul pada khipu digunakan untuk melambangkan angka, meskipun tidak semuanya berfungsi untuk tujuan tersebut.
Serat Hewan
Sebuah studi baru mengungkapkan hubungan antara dua khipu penting dalam sejarah. Salah satunya adalah khipu terbesar yang pernah ditemukan, dan yang lainnya termasuk yang paling rumit. Khipu kerap dibuat dari kapas atau serat unta, seperti llama, alpaka, dan unta. Serat-serat ini terkadang diwarnai atau dibiarkan dalam warna aslinya. Beberapa khipu bahkan menyertakan serat tumbuhan atau rambut manusia.
Pengrajin terlatih khusus, yang dikenal sebagai “khipukamayuqs,” merancang setiap khipu dengan cermat. Mereka membuat pilihan khusus mengenai warna, cara serat dipintal dan dipelintir, cara pemasangan tali, serta susunan dan jenis simpul.
Penulis Spanyol awal mendokumentasikan khipu digunakan untuk berbagai tugas numerik. Hal ini termasuk mencatat barang-barang yang disimpan, mencatat jumlah populasi, dan mengelola pajak dan upeti yang harus dibayarkan kepada kekaisaran.
Ciri-ciri Khipu
Selama lebih dari satu abad, para peneliti telah meneliti ciri-ciri khipu, yang bertujuan untuk mengidentifikasi pola dengan melihatnya secara kolektif. Baru-baru ini, data ini telah didigitalkan dan tersedia secara gratis melalui sumber daya seperti Open Khipu Repository dan Khipu Field Guide.
Karen M. Thompson, afiliasi Khipu Field Guide (KFG) dan spesialis data penelitian di Universitas Melbourne, menganalisis dua khipu tertentu dari Chili bagian utara.
Awalnya didokumentasikan pada tahun 1970-an oleh ahli etno-matematika Marcia Ascher dan antropolog Robert Ascher, salah satu khipu ini adalah yang terbesar yang pernah tercatat, panjangnya lebih dari 5 meter dan lebih dari 1.800 tali. Khipu lainnya, yang juga sama rumitnya, mencakup hampir 600 tali yang disusun secara rumit.
Thompson memperhatikan bahwa kedua khipu menggunakan tali “pembatas” berwarna merah dan putih untuk memisahkan kelompok. Dalam khipu yang lebih besar, pemisah ini menandai sepuluh kelompok yang masing-masing terdiri dari tujuh tali. Dalam khipu yang lebih kecil, mereka menandai tujuh kelompok, masing-masing dengan sepuluh tali, bersama dengan banyak tali tambahan yang bercabang.