Buku Tulisan Tangan Tertua di Eropa Ditemukan Setengah Terbakar, Isinya Bahas Agama Sampai Filsafat
Papirus ini ditetapkan UNESCO sebagai “buku” tulisan tangan tertua di Eropa pada 2015.
Buku Tulisan Tangan Tertua di Eropa Ditemukan Setengah Terbakar, Isinya Bahas Agama Sampai Filsafat
Penemuan arkeologis yang menakjubkan di Yunani Utara mengguncang dunia akademis. Arkeolog menemukan Papirus Derveni yang sangat penting dan ditetapkan UNESCO sebagai “buku” tulisan tangan tertua di Eropa pada 2015.
UNESCO memasukkan buku ini dalam “Daftar Memori Internasional Dunia”. Buku ini ditemukan di dekat Thessaloniki pada tahun 1962. Ini murni dari Eropa, karena sangat berbeda dari papirus lain yang ditemukan di Mesir atau Timur Tengah. Hal ini menjadikannya penemuan monumental bagi studi klasik, sejarah kuno, dan agama.
Sumber: Greek Reporter
“Teks Papirus, yang merupakan buku pertama tradisi barat, mempunyai makna global, karena mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan universal: kebutuhan untuk menjelaskan dunia, keinginan untuk menjadi bagian dari masyarakat manusia dengan aturan-aturan yang diketahui dan penderitaan untuk menghadapi akhir kehidupan."
Fragmen papirus Derveni dipajang di Museum Arkeologi Tesalonika, bersamaan dengan dedikasi UNESCO.
-
Dimana teks kuno ini ditemukan? Gulungan kertas ini salah satu dari ratusan papirus yang digali dari sebuah vila mewah Romawi abad ke-18 di Herculaneum, Italia.
-
Di mana manuskrip Kuno ditemukan? Para ahli mengatakan papirus ini tanpa disadari disimpan di Perpustakaan Universitas dan Negeri Hamburg di Hamburg, Jerman.
-
Apa yang ditemukan dalam manuskrip kuno itu? Lembaran Injil ini ditemukan oleh spesialis abad pertengahan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Grigory Kessel. Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6. Rupanya, dua halaman manuskrip itu berisi bagian yang hilang dari injil, yang diterjemahkan dalam bahasa Suriah kuno.
-
Teks kuno Yunani apa yang berhasil diterjemahkan? Gulungan kertas kuno itu berisi karya filosofis yang sebelumnya tidak diketahui yang membahas indera dan kesenangan.
-
Bagaimana orang Yunani menulis sebelum Abad Kegelapan? Orang Yunani Mycenaean, sebelum Abad Kegelapan Yunani, menggunakan Linear B sebagai sistem penulisan mereka.
-
Kapan manuskrip kuno itu dibuat? Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6.
Foto: Wikimedia Commons
Papirus Derveni, yang ditemukan dekat Thessaloniki pada tahun 1962 di Makam Makedonia Lagadas, memainkan peran sentral dalam mengurai rahasia pemikiran filosofis dan agama Yunani kuno. Dari segi sejarah, ini menjadi bukti kunci terkait dating awal puisi Orphic, memberikan versi unik dari para filsuf Pra-Sokratis.Artefak ini, yang berasal dari periode sekitar 340 hingga 320 SM, tidak hanya menunjukkan kekayaan kultur kuno tetapi juga mengejutkan dunia dengan statusnya sebagai naskah tertulis tertua yang dapat dibaca di Eropa.
Papirus itu ditemukan di antara sisa-sisa tumpukan kayu pemakaman di sebuah makam yang penuh hiasan dari era klasik akhir. Tumpukan kayu itu berisi lebih dari seratus artefak.
Foto: X/@ogmios
Termasuk kawah volute perunggu dengan sisa-sisa kremasi yang dibungkus dengan kain dan bagian dari dua karangan bunga, satu emas dengan daun ek dan yang lainnya dengan buah dan daun tanah liat berlapis emas. Makam itu juga berisi sejumlah vas yang terbuat dari logam, tanah liat, pualam, dan kaca.
Terdapat strigil logam, bagian penutup dada, pecahan gading, benda, manik-manik kalung, pigmen, serta sejumlah kancing dan lembaran hiasan pakaian almarhum.
Di antara puing-puing tumpukan kayu, di dalam lapisan lumpur terbakar yang telah berubah menjadi tanah liat, tampak gulungan aneh yang tingginya hanya 9,4 sentimeter. Setelah mengeluarkan tanah liat tersebut, para arkeolog dikejutkan oleh salah satu temuan paling langka di Yunani, sebuah Papirus Yunani kuno yang diawetkan sebagai hasil karbonisasi sebagian dari tumpukan kayu pemakaman. Buku ini dapat terbaca meski sebagian hangus, suatu keadaan yang mungkin secara paradoks membantu pelestariannya.
Keberhasilan dalam pelestarian Papirus Derveni, meskipun sebagian terbakar merupakan prestasi yang mengagumkan. Setelah penemuan tersebut, dilakukan serangkaian upaya untuk menguraikan teks yang terdapat dalam sembilan panel dan 266 fragmen papirus. Seorang ahli papirologi, Kyriakos Tsantsanoglou, berhasil menerjemahkan teks tersebut pada Oktober 2006.
Bagian utama dari teks ini mencakup interpretasi himne Orphic yang misterius, memberikan perspektif baru terhadap mitologi dan pemikiran keagamaan Yunani. Dalam analisisnya, penulis menjelaskan ritual dan keyakinan magis, bahkan menyelipkan kutipan dari Heraclitus yang memperkaya pemahaman kita tentang kepercayaan kuno ini.
Fokus sentral teks adalah pada analisis puisi heksameter yang didedikasikan untuk Orpheus, seorang penyair dan mistik terkenal dalam mitologi Yunani.
Teks ini menguraikan tentang kelahiran dewa-dewa dan peran Zeus, memberikan wawasan langka tentang pemikiran filsafat dan keagamaan pada masa itu.
Dengan demikian, penemuan Papirus Derveni bukan hanya menjadi pengetahuan bagi studi klasik, tetapi juga membawa kita kembali ke zaman kuno dengan membuka pintu ke dalam pemikiran dan keyakinan yang membentuk dasar pemikiran manusia di Barat.
Sumber: Greek Reporter
Sebagai naskah tertulis tertua di Eropa, Papirus Derveni memegang peranan utama dalam melestarikan dan meneruskan warisan intelektual yang berharga.
Foto: Fragmen Papirus Derveni dipamerkan di Museum Arkeologi Thessaloniki (Wikimedia Commons)