Puluhan Tahun Penasaran, Ilmuwan Berhasil Pecahkan Tulisan Misterius di Patung Sphinx Kuno, Ini Maknanya
Artefak sphinx ini ditemukan pada abad ke-19 dan kemudian dicuri.
Artefak sphinx ini ditemukan pada abad ke-19 dan kemudian dicuri.
-
Apa isi tulisan pada patung sphinx? Menurut penelitian yang dipublikasikan pada 30 Desember lalu di Jurnal Arkeologi Mediterania dan Arkeometri, tulisan pada patung itu akhirnya terpecahkan. Tulisan pendek itu adalah bentuk puisi yang tidak lazim. Tulisan di bagian bawah patung perunggu itu ditulis dengan huruf Yunani kuno.
-
Kenapa ada misteri di Sphinx? Masih banyak misteri seputar patung ini, mengapa dibangun, siapa yang membangunnya, bagaimana mereka membangunnya, dan apa tujuannya.
-
Bagaimana patung Sphinx tercipta? 'Temuan kami menawarkan kemungkinan kisah asal usul bagaimana formasi mirip Sphinx bisa muncul dari erosi,' kata peneliti Leif Ristroph dalam sebuah pernyataan. 'Percobaan laboratorium kami menunjukkan bentuk mirip Sphinx ternyata berasal dari material yang terkikis oleh arus deras.'
-
Kenapa tulisan pada patung sphinx sulit dipahami? Karena itulah makna tulisan pada patung itu membingungkan para ahli sejak ditemukan pada awal abad ke-19.Peneliti tidak berhasil memecahkan misteri itu kemungkinan karena tulisan itu dibaca dari kiri ke kanan, dan itu tidak lazim menurut norma zaman kuno.
-
Siapa yang menemukan patung sphinx? Setelah ditemukan pada abad ke-19, patung itu dicuri dari seorang bangsawan Eropa sekitar tahun 1848. Meski patung itu hingga kini tidak pernah ditemukan lagi, tapi gambarnya masih tersimpan.
-
Apa bentuk awal patung Sphinx? Setelah mereplikasi kondisi cuaca yang ada pada saat monumen tersebut dibangun, para ahli menemukan bentuk dasar patung itu mungkin terbentuk oleh erosi, sehingga hanya menyisakan detail halus yang dapat diukir oleh manusia.
Puluhan Tahun Penasaran, Ilmuwan Berhasil Pecahkan Tulisan Misterius di Patung Sphinx Kuno, Ini Maknanya
Para ilmuwan sejak lama bertanya-tanya mengenai makna yang terkandung dalam prasasti yang tertulis di patung Sphinx kuno. Namun baru-baru ini, teks tersebut berhasil diuraikan para ilmuwan.
Menurut para ilmuwan, prasasti tersebut merupakan aksara Yunani.
Selama beberapa dekade, para ahli meneliti gambar tersebut dan berusaha memecahkan kodenya. Namun, upaya tersebut tidak berhasil, mungkin karena terdapat penyimpangan yang “tidak biasa” dari norma-norma kuno yang berbunyi dari kanan ke kiri.
Berasal dari abad ketiga, patung sphinx perunggu tersebut berasal dari Dacia, sebuah provinsi Romawi yang sebagian besar berbatasan dengan Rumania modern, seperti dikutip dari Greek Reporter, Kamis (4/7).
Patung tersebut ditemukan pada abad ke-19, namun kemudian dicuri dari orang Eropa sekitar tahun 1848. Meskipun tidak pernah ditemukan, gambar detail sphinx tetap ada. Pada gambar tersebut, prasasti yang tersusun dari segelintir karakter terlihat di dasar patung.
Salah satu tokoh kuno yang paling dikenal, Sphinx mempunyai banyak bentuk seperti yang digambarkan di seluruh peradaban Yunani, Timur Dekat, dan Asia. Dengan ciri-ciri kepala manusia jantan atau betina, tubuh singa, dan sayap burung raksasa, Sphinx adalah simbol kekuatan.
Menurut Peter Revesz, penulis studi dan profesor di Universitas Nebraska, apa yang tertulis pada patung itu terdiri dari karakter yang misterius.
"Tetapi setelah pencerminannya diperhatikan, karakter-karakter tersebut menjadi mudah dikenali sebagai huruf alfabet Yunani, beberapa di antaranya berada dalam bentuk yang lebih kuno," paparnya.
Setelah memeriksa abjad kuno, Revesz menentukan pesan tersebut adalah puisi proto-Hongaria yang ditulis dengan huruf Yunani.
Puisi tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, yang artinya: “Lihatlah, sembahlah: inilah singa suci,” yang dapat dianggap sebagai perintah untuk menghormati sphinx.
Revesz menambahkan, puisi yang diterjemahkan ini patut diperhatikan karena “pemujaan sphinx bukanlah bagian dari mitologi Romawi kuno arus utama yang menampilkan dewa dan dewi Romawi yang dikenal banyak orang saat ini."
Penggambaran dewa pertama kali muncul di Mesir dan sebagian Timur Tengah pada abad ketiga SM. dan kemudian ditemukan di seluruh dunia Mediterania yang lebih luas, menurut Kamus Klasik Oxford.
Teksnya juga tidak normal, karena ditulis sebagai puisi metrik, sedangkan sebagian besar prasasti pada saat itu ditulis dalam bentuk prosa.
“Dengan menggunakan fitur-fitur puitis ini, juru tulis memilih teks tertentu yang juga dibangun dengan hati-hati dan berseni,” kata Revesz.
“Yang unik adalah patung sphinx ini memberikan beberapa catatan tentang agama minoritas di kekaisaran Romawi, yang catatannya jauh lebih langka,” tambah Revesz.
Studi ini dipublikasikan di jurnal Mediterranean Archaeology and Archaeometry.