Dari Pahatan Tulisan di Batu Ilmuwan Berhasil Pecahkan Isi Naskah Bahasa Kuno Berusia 2000 Tahun
Ilmuwan berhasil memecahkan isi 'Naskah Kushan' yang selama ini membuat penasaran ahli bahasa sejak ditemukan pada 1950-an.
Ilmuwan berhasil memecahkan isi 'Naskah Kushan' yang selama ini membuat penasaran ahli bahasa sejak ditemukan pada 1950-an.
Dari Pahatan Tulisan di Batu Ilmuwan Berhasil Pecahkan Isi Naskah Bahasa Kuno Berusia 2000 Tahun
Peneliti memecahkan naskah kuno itu menggunakan teks yang tertulis di batu yang ditemukan di dekat Almosi Gorge sebelah barat laut Tajikistan pada 2022. Teks itu diketahui menggunakan bahasa kuno yang disebut Bactrian.
"Kami sudah mengerjakan 'Naskah Kushan' yang dipakai untuk mengetahui bahasa Iran Tengah yang dulu pernah ada," ujar penulis penelitian Svenja Bonmann, ahli bahasa di Universitas Cologne, Jerman dalam sebuah video yang diunggah pihak kampus pada 13 Juli lalu. "Dengan kata lain, kita sudah memecahkan isi naskah itu."
-
Apa yang ditemukan dalam manuskrip kuno itu? Lembaran Injil ini ditemukan oleh spesialis abad pertengahan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Grigory Kessel. Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6. Rupanya, dua halaman manuskrip itu berisi bagian yang hilang dari injil, yang diterjemahkan dalam bahasa Suriah kuno.
-
Bagaimana teks kuno diterjemahkan? Di bawah bimbingan dan kolaborasi dua rekan penulisnya, ahli Mesir Christian Casey dan Jen Thum, Hoffen menghabiskan waktu selama tiga setengah tahun untuk menerjemahkan hieroglif ke dalam bentuk prosa modern dan mengumpulkan gambar-gambar untuk menceritakan kisah Kheti dan Pepi.
-
Kapan manuskrip kuno itu dibuat? Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6.
-
Siapa penerjemah teks kuno? Remaja 16 tahun bernama Michael Hoffen menerjemahkan sebuah buku berusia 4.000 tahun dari Mesir, dengan tokoh utamanya yang juga seorang remaja.
-
Dimana teks kuno ini ditemukan? Gulungan kertas ini salah satu dari ratusan papirus yang digali dari sebuah vila mewah Romawi abad ke-18 di Herculaneum, Italia.
-
Bagaimana pahatan batu kuno itu ditemukan? Batu-batu ini muncul dari dasar sungai yang mengering. Kekeringan parah di beberapa kawasan Amazon, Brasil menyebabkan ketinggian air sungai menyusut sangat signifikan. Dari dalam sungai, muncul banyak formasi batuan yan tersembunyi, di antaranya ada yang bergambar sosok manusia yang diperkirakan berusia 2.000 tahun.
Bahasa Iran Tengah tampaknya menjadi bahasa resmi di Kerajaan Kushan yang terbentang dari Asia Tengah sampai barat laut India antara 200 SM hingga 700 Masehi. Di masa kejayaannya pada abad ke-2 Kerjaan Kushan hidup berdampingan dengan Kerajaan Romawi.
Suku kuno nomaden Eurasia yang berada di wilayah Kerajaan Kushan disebut Tocharian oleh penulis Romawi. Mereka juga diduga menggunakan bahasa tersebut. Peneliti mengusulkan nama "Eteo-Tocharian" untuk bahasa kuno itu. "Eteo" adalah kata depan yang menurut para ahli berarti "asli" atau "original."
Sumber: IFL Science
Naskah yang terkait dengan bahasa Kushan ini tetap sulit dipahami sebagian karena banyak teks yang tergerus oleh waktu, kata Bonmann. "Sebagian besar teks di masa itu kemungkinan dicatat di benda organik seperti daun pohon palm, atau kulit pohon. Material organik semacam itu tentu cepat membusuk artinya semua teks itu akan musnah."Namun sejumlah tulisan yang dipahat di dinding gua atau dicatat di keramik, masih bertahan di berbagai lokasi di Asia Tengah dan memberi petunjuk tentang bahasa Kushan.
Arkeolog telah menemukan sejumlah naskah sejak 1950-an, terutama di lokasi seperti Tajikistan, Afghanistan, dan Uzbekistan.
Peneliti sudah mengerjakan ini selama beberapa dasawarsa, terutama di Prancis dan Rusia, tapi selama ini tidak sukses," kata Eugen Hill, profesor bahasa di Universitas Cologne yang tidak ikut dalam penelitian ini.
Dalam studi yang dipublikasi 12 Juli lalu di Jurnal Transaction of the Philologic Society, Bonmann dan koleganya memeriksa tulisan 'dua bahasa' dan menguraikan isi naskah Kushan menggunakan metode yang sama seperti memecahkan bahasa kuno lainnya.
"Yang terbaik memang jika punya teks yang paralel--dua bahasa atau tiga bahasa--yang kira-kira memeiliki arti yang sama, tapi dari dua atau tiga naskah lain atau bahasa lain," ujar Bonmann.
Dalam kasus ini peneliti mampu membongkar naskah Kushan menggunakan teks berbahasa Bactrian yang dipahat di batu yang ditemukan di Almozi Gorge dan Dast-i Nawur di Afghanistan pada 1960-an. "Tahap demi tahap kami akhirnya mampu membaca lebih banyak kata bahasa Iran, jadi makin jelas bahwa ini adalah bahasa Iran."