Remaja Ini Terjemahkan Teks Mesir Kuno Berusia 4.000 Tahun, Berisi Petuah yang Berguna di Zaman Modern
Teks Mesir kuno ini juga berkisah tentang kehidupan seorang remaja.
Teks Mesir kuno ini juga berkisah tentang kehidupan seorang remaja.
Remaja Ini Terjemahkan Teks Mesir Kuno Berusia 4.000 Tahun, Berisi Petuah yang Berguna di Zaman Modern
-
Manuskrip Mesir Kuno berisi kisah apa? Ahli menemukan manuskrip Mesir Kuno berisi kisah masa kecil Yesus, ketika Yesus menghidupkan patung merpati dari tanah liat menjadi burung hidup.
-
Apa itu Artefak Mesir Kuno? Desain Unik Kaos Kaki Mesir Kuno Berusia 1600 Tahun, Harus Dipakai dengan Sandal Sepasang kaos kaki ini diyakini berasal dari tahun 250-420 Masehi dan digali di Mesir pada akhir abad ke-19. Informasi ini berasal dari situs Victoria and Albert Museum, di mana kita dapat memahami lebih banyak tentang kaos kaki Mesir yang menarik ini, serta teknik khas yang sekarang lenyap yang digunakan untuk membuat kaos kaki di Mesir pada saat itu.
-
Apa yang ditemukan dalam manuskrip kuno itu? Lembaran Injil ini ditemukan oleh spesialis abad pertengahan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Grigory Kessel. Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6. Rupanya, dua halaman manuskrip itu berisi bagian yang hilang dari injil, yang diterjemahkan dalam bahasa Suriah kuno.
-
Siapa yang menerjemahkan naskah 'sihir' Mesir Kuno? Dalam lima tahun terakhir, dua peneliti dari Universitas Wurzburg, Jerman, menganalisis naskah 'sihir' ini untuk memahami pesan-pesannya.
-
Kenapa temuan ini penting bagi Mesir Kuno? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait 'rahasia peradaban Mesir kuno', termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
-
Siapa yang menerjemahkan teks tersebut? Mahasiswa yang terdiri dari tiga orang ini menjadi pemenang kontes yang disebut Tantangan Vesuvius.
Remaja 16 tahun bernama Michael Hoffen menerjemahkan sebuah buku berusia 4.000 tahun dari Mesir, dengan tokoh utamanya yang juga seorang remaja.
Buku yang diterjemahkan Hoffen menceritakan kisah seorang pemuda Mesir kuno bernama Pepi, dan ayahnya, Kheti yang berniat mencarikan pekerjaan untuk putranya di istana kerajaan.
Sumber: Good News Network
Hoffen tertarik pada bahasa kuno dan mempelajari sejarah sejak usia muda. Usaha formal pertamanya dalam bidang sejarah adalah sebuah makalah penelitian yang berfokus pada skema kriminal dan penipuan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19, di mana ia menjadi penerima Hadiah Emerson termuda dari Concord Review.
Dia juga mempelajari bahasa Mesir Tengah dan Latin sejak berusia 13 tahun, dan mulai menulis buku pada musim panas 2021.
Di luar kegiatan akademisnya, Hoffen hobi bersepeda, panjat tebing, dan berenang.
Hoffen telah menerjemahkan teks-teks kuno sejak berada di sekolah menengah.
Saat ini ia terpesona oleh sebuah karya sastra berusia sekitar 4.000 tahun dari Kerajaan Pertengahan Mesir kuno .
Karya ini dikenal dengan nama Instruksi Khety, atau Sindiran Perdagangan.
Kisah ini ditulis di atas papirus, salah satu bahan tulisan paling awal, yang terbuat dari alang-alang. Tulisan yang ditulis di atas papirus telah menghasilkan banyak sekali informasi tentang masyarakat kuno dari suku-suku Yudea, Mesir, Yunani, dan Romawi Klasik.
Di bawah bimbingan dan kolaborasi dua rekan penulisnya, ahli Mesir Christian Casey dan Jen Thum, Hoffen menghabiskan waktu selama tiga setengah tahun untuk menerjemahkan hieroglif ke dalam bentuk prosa modern dan mengumpulkan gambar-gambar untuk menceritakan kisah Kheti dan Pepi.
Penulis muda ini, menunjukkan sedikitnya kondisi manusia yang berubah dalam ribuan tahun. Secara keseluruhan, ia menerbitkan sebuah buku berjudul Be A Scribe! Bekerja untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Mesir Kuno.
Dari buku yang diterjemahkan oleh Hoffen ini, para pembaca akan merasakan sensasi ketika para orang tua masih menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka, dan para remaja menghadapi keputusan-keputusan penting ketika mereka memulai jalur karir mereka. Berkat Hoffen, buku ini dapat dinikmati oleh para pembaca dengan ilustrasi yang mewah dan gambar-gambar yang diambil langsung dari zaman kuno Mesir.
Amy Chua, profesor Hukum Yale, menyebut buku ini sebagai "keajaiban" dan mengatakan bahwa ia "tidak dapat berhenti membacanya."
"Anak-anak muda akan menikmatinya tanpa menyadari bahwa mereka sedang belajar. Bahkan orang dewasa dengan gelar sarjana pun akan merasakan diri mereka asyik, terdidik, dan terpesona oleh kisah seorang ayah Mesir yang memberikan nasihat kehidupan kepada putranya yang masih remaja-dan tercengang dengan betapa sedikitnya pola asuh anak yang berubah selama ribuan tahun."