Penelitian Ungkap Atlet Lari Bisa Hidup Lebih Lama dari Orang Biasa, Begini Penjelasannya
Ini merupakan hasil penelitian ilmuwan dari Kanada dan Australia.
Ini merupakan hasil penelitian ilmuwan dari Kanada dan Australia.
-
Bagaimana olahraga bisa memperpanjang umur? Hasil penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa bergerak selama 30 menit setiap hari dapat mengurangi risiko kematian dini sebesar 17%. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki dan bebersih selama 15 menit per hari saja dapat memperpanjang usia hingga 3 tahun.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang umur panjang? Penelitian yang dipublikasikan di jurnal GeroScience ini melibatkan 44.000 orang yang lahir antara tahun 1893 dan 1920.
-
Kenapa manusia bisa berlari jarak jauh? Kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh manusia dalam berlari jarak jauh ternyata merupakan evolusi dari kebiasaan manusia purba untuk berburu mangsa.
-
Siapa yang melakukan studi tentang umur panjang? Dilansir dari Everyday Health, dalam studi yang dilakukan oleh Xiang Gao, MD, PhD, seorang profesor dan peneliti di Institut Nutrisi Universitas Fudan di Shanghai, ditemukan bahwa aktivitas fisik, tidak merokok, dan pola makan sehat adalah faktor utama yang mendukung umur panjang.
-
Apa yang dapat memperpanjang usia seseorang? Dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine, ditemukan bahwa aktivitas fisik dapat memperpanjang usia seseorang hingga minimal lima tahun.
Penelitian Ungkap Atlet Lari Bisa Hidup Lebih Lama dari Orang Biasa, Begini Penjelasannya
Penelitian baru menemukan bahwa beberapa atlet lari profesional memiliki usia yang cenderung lebih lama dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya.
Berlari selama 10 jam dalam seminggu dengan jarak total 120 km tentu merupakan olahraga ekstrem. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Kanada dan Australia menunjukan rutinitas ini mampu memperpanjang usia seseorang.
Sumber: Science Alert
Analisis tim peneliti mencakup data kesehatan masyarakat dari 200 orang pertama yang berlari 1,6 km dalam waktu kurang dari 4 menit pada tahun 1950-an, 1960-an dan 1970-an. Hasil penelitian menemukan, pelari profesional ini rata-rata hidup hampir 5 tahun lebih lama dibandingkan dengan populasi umum.
Studi yang dipublikasikan British Journal of Sports Medicine ini membantah pandangan masyarakat bahwa olahraga berat dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dalam jangka panjang. Faktanya, bagi sebagian orang, mendorong tubuh untuk bekerja secara maksimal dapat memberikan manfaat.
Meskipun banyak penelitian epidemiologi menunjukan individu yang aktif secara fisik dapat hidup lebih lama dibandingkan orang yang tidak aktif, masih belum jelas apakah berolahraga lebih dari yang disarankan itu baik atau buruk bagi kesehatan.
Menurut para ilmuwan, gaya hidup para atlet dengan intensitas yang tinggi, seperti lari marathon, bersepeda atau triathlon, dapat memberikan tekanan yang tidak wajar pada jantung mereka, sehingga berisiko mengalami kematian dini.
Namun, meskipun olahraga berat dapat menimbulkan resiko masalah kesehatan pada orang yang tidak banyak bergerak, kemungkinan dampak tersebut dapat berbeda bagi atlet berpengalaman.
Pada 2022, studi Harvard menemukan orang yang berolahraga lebih dari yang direkomendasikan dapat menurunkan risiko kematian sebesar 30-10 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang memenuhi pedoman aktivitas.
Ahli jantung Universitas Alberta, Stephen Foulkes dan rekan-rekannya menyatakan memang benar studi epidemiologi terhadap pengendara sepeda Tour de France, atlet olimpiade dan pendayung menunjukan peningkatan rentang hidup dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya.
Saat ini, para peneliti telah menunjukan bahwa pola ini juga berlaku bagi para pelari tercepat dalam jarak 1,6 km. Atlet yang dapat melintasi jarak 1,6 km dalam waktu kurang dari 4 menit, memiliki kemampuan untuk mendorong sistem pernapasan, kardiovaskular, metabolisme, dan muskuloskeletal mereka secara maksimal. Untuk mencapai kecepatan ini, pelari secara teratur harus melakukan aktivitas fisik dengan intensitas yang tinggi sepanjang minggu.
Pada tahun 2018, ahli jantung menemukan 20 pelari pertama yang berlari dengan jarak 1,6 km dalam waktu 4 menit, rata-rata memiliki usia 12 tahun lebih lama dibandingkan dengan orang pada umumnya. Studi baru ini mempertimbangkan kelompok yang lebih besar dalam tiga dekade.
Menariknya, pelari yang menyelesaikan 1,6 km dalam 4 menit pada tahun 1960an, memiliki harapan hidup yang lebih besar dibandingkan pelari yang mencapai prestasi tersebut dalam beberapa dekade berturut-turut.
“Hal ini mencerminkan peningkatan harapan hidup masyarakat umum serta penanganan beberapa penyakit baik itu yang menular, maupun tidak."
Dengan kata lain, tidak semua atlet berumur panjang karena dipengaruhi gaya hidup mereka.
Misalnya, beberapa atlet memiliki gen yang menguntungkan dengan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang biasa.
“Meskipun kami tidak dapat menentukan penyebab kematian sebagian besar pelari, penelitian yang melaporkan pengendara sepeda Tour de France dan kelompok atlet Olimpiade (termasuk pelari jarak menengah hingga jarak jauh) menunjukkan bahwa efek umur panjang terutama dimediasi oleh penurunan tingkat penyakit kardiovaskular dan kanker. kematian terkait,” tulis Foulkes dan rekannya.
Hasil analisis ini menegaskan kembali manfaat olahraga terhadap umur, bahkan pada tingkat pelatihan yang diperlukan untuk kinerja yang profesional.