'Isu Keretakan STY dengan Pemain Timnas Indonesia Tidak Benar'
Nova Arianto, asisten pelatih Timnas Indonesia, memberikan tanggapan terkait isu keretakan antara pemain dan pelatih kepala Shin Tae-yong.
Asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto, memberikan klarifikasi terkait isu yang beredar mengenai ketegangan antara pemain dan pelatih kepala, Shin Tae-yong. Isu ini muncul di tengah putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan mendapat perhatian luas dari berbagai media. Diketahui bahwa setelah pertandingan melawan Bahrain yang berakhir imbang 2-2 di Bahrain National Stadium, Riffa, pada Kamis (10/10/2024), terdapat dugaan perbedaan pandangan antara Shin Tae-yong dan beberapa pemain.
Namun, menurut Nova Arianto, tidak ada keretakan yang sebenarnya terjadi. Ia menegaskan bahwa komunikasi antara pelatih asal Korea Selatan itu dan para pemain berjalan dengan baik.
"Mengenai soal isu keretakan, karena saya berada di dalam Timnas Indonesia, saya bisa memastikan bahwa itu tidak ada ya. Karena saya lihat komunikasi mereka selama ini sangat baik," ujar Nova dalam wawancara dengan Liputan6 Sports.
Terdapat sedikit gesekan
Menurut Nova Arianto, friksi antara pelatih dan pemain adalah hal yang normal dalam dunia olahraga. Dia menekankan pentingnya evaluasi yang akan terus dilakukan oleh tim pelatih Timnas Indonesia.
"Terakhir kali saat sebelum melawan Arab Saudi, para pemain menggelar meeting di satu ruangan yang hanya berisi pemain saja. Tidak ada pelatih, tidak ada ofisial. Di situ mungkin para pemain saling menguatkan dan bersyukur kami bisa menang," ujarnya.
Selain itu, dia menambahkan, "Saya lihat tidak ada, sih. Kalau misalnya ada masalah friksi-friksi sedikit, menurut saya, tidak ada masalah. Itu menjadi catatan dan evaluasi kami agar tim ini bisa menjadi lebih baik lagi," imbuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi antar pemain sangat penting untuk membangun kekompakan dan semangat tim.
Pertemuan internal
Dalam menjelang pertandingan melawan Arab Saudi, Nova menjelaskan bahwa pertemuan internal para pemain merupakan inisiatif dari Jay Idzes, yang menjabat sebagai kapten. Pertemuan tersebut bertujuan untuk saling mendukung dan memperkuat kekompakan di antara anggota tim.
Nova mengungkapkan, "Ide mengumpulkan pemain ini datang dari Jay Idzes. Kalau dari cerita Arhan kepada saya, yang menjadi pembahasan adalah masalah kekompakan Timnas Indonesia yang harus lebih ditingkatkan."
Dia juga menekankan pentingnya para pemain untuk menurunkan ego masing-masing. "Pemain harus bisa menurunkan egonya masing-masing. Karena, sekarang mereka bermain di tim nasional, bukan di klub. Karena, bermain di klub ini berbeda dengan Timnas yang berasal dari banyak klub," tambahnya.
Ego sering kali mempengaruhi berinteraksi dengan orang lain
Pelatih berusia 43 tahun itu juga menyoroti masalah ego pemain yang telah dibahas oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Nova menyatakan bahwa situasi seperti ini cukup wajar mengingat para pemain berasal dari klub-klub yang berbeda. Namun, penting untuk mengelola ego tersebut agar tidak mengganggu kinerja tim.
"Para pemain harus bisa mengalahkan egonya masing-masing agar tim ini bisa semakin kuat. Mereka juga menyampaikan untuk bisa lebih kerja keras dan memberikan yang terbaik untuk pencinta Timnas Indonesia," ujarnya.
Dia melanjutkan, "Ego di sini mungkin mereka punya pandangan masing-masing. Karena pada dasarnya mereka datang dari klub yang berbeda. Di setiap klub punya filosofi dan cara bermain yang berbeda. Inilah yang harus disesuaikan pemain saat bermain di Timnas." Dengan demikian, pengelolaan ego menjadi kunci untuk menciptakan sinergi yang baik dalam tim nasional.