Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano dan Marselino atau Butuh Striker Tajam?
Formasi 5-3-2 saat mengalahkan Arab Saudi pada Selasa (19/11/2024) semakin menunjukkan bahwa Timnas Indonesia memerlukan striker yang tajam.
Strategi Shin Tae-yong yang menempatkan dua penyerang dalam formasi 5-3-2 saat menghadapi Arab Saudi pada Selasa (19/11/2024) semakin mengukuhkan bahwa Timnas Indonesia memerlukan sosok striker yang mematikan. Dalam matchday 6 Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, penampilan Indonesia memang sangat mengesankan.
Meskipun hanya menguasai bola sebesar 23 persen, tuan rumah menunjukkan permainan yang lebih efektif dengan menciptakan enam tembakan ke arah gawang, di mana dua di antaranya berhasil menjadi gol berkat aksi cemerlang Marselino Ferdinan pada menit ke-32 dan menit ke-57.
Di awal pertandingan, tepatnya pada menit pertama dan menit keempat, Marselino Ferdinan juga memiliki dua peluang emas untuk mencetak gol. Sayangnya, penyerang berusia 20 tahun ini tidak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik.
Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen sebenarnya juga memiliki kesempatan, tetapi keduanya tidak berhasil mencetak gol. Keputusan Shin Tae-yong untuk menurunkan Marselino Ferdinan sebagai starter terbukti tepat.
Sepertinya, STY belajar dari kekalahan 0-4 melawan Jepang pada pertandingan sebelumnya, di mana Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen tidak mampu memberikan kontribusi yang signifikan menghadapi pertahanan bek-bek Samurai Biru. Dengan strategi yang diterapkan, diharapkan Timnas Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi tim yang lebih kompetitif di pentas internasional.
Mengganggu fokus
Kehadiran Marselino Ferdinan di sisi kiri serangan terbukti mampu mengganggu konsentrasi lawan. Hal ini terjadi karena para pemain bertahan Arab Saudi lebih memilih untuk fokus dalam menjaga ketat Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen. Meskipun Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen bukanlah striker murni atau pencetak gol utama, keduanya lebih sering berperan sebagai gelandang serang atau penyerang sayap.
Namun, karena striker yang diharapkan oleh Shin Tae-yong belum tersedia, mereka terpaksa harus berfungsi sebagai mesin gol. Sebenarnya, Shin Tae-yong memiliki beberapa opsi di bangku cadangan, seperti Hokky Caraka, Dimas Drajad, dan Ramadhan Sananta, tetapi hingga kini mereka belum diberikan kesempatan bermain, terutama di putaran ketiga kualifikasi.
Selain itu, ada juga Eliano Reijnders, seorang pemain berusia 24 tahun yang dapat beroperasi di berbagai posisi, termasuk sebagai striker jika diperlukan. Sayangnya, pelatih Shin Tae-yong masih meragukan kemampuan penuh pemain PEC Zwolle, Belanda tersebut.
Dibutuhkan penyerang yang tajam
Dengan perjuangan yang masih panjang dan impian untuk tampil di Piala Dunia 2026 yang harus segera diwujudkan, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) perlu segera mencari striker handal yang diinginkan oleh Shin Tae-yong.
Salah satu nama yang kini dinantikan oleh masyarakat Indonesia adalah Ole Romeny. Penyerang dari FC Utrecht, Belanda, yang berasal dari Medan, Sumatera Utara ini, kabarnya telah menjalani serangkaian tes kesehatan di Jakarta dan telah bertemu dengan Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, untuk ngopi bersama.
Jika tidak ada halangan, striker berusia 24 tahun ini diperkirakan akan memperkuat Timnas Indonesia pada bulan Maret 2025. Hal ini berarti, dia akan bergabung dengan Skuad Garuda saat menghadapi Australia dalam laga tandang pada tanggal 20 Maret. Kehadiran Ole Romeny, beserta calon striker naturalisasi lainnya, akan membuat lini serang Timnas Indonesia menjadi lebih menakutkan. Ya, benar-benar menakutkan!