Penelitian Temukan Dampak Berbeda dari Olahraga Terhadap Laki-laki dan Perempuan
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat olahraga bisa berbeda pada pria dan wanita.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat olahraga bisa berbeda pada pria dan wanita.
-
Bagaimana cara penelitian ini meneliti dampak olahraga berat? Nakayasu dan rekan-rekannya menguji plasma darah, urine, dan air liur dari 11 petugas pemadam kebakaran sebelum dan setelah 45 menit berolahraga intens dengan membawa peralatan seberat hingga 20 kilogram melintasi medan berbukit.
-
Kenapa olahraga penting untuk wanita? Dalam menjaga kesehatan organ kewanitaan, olahraga memiliki peran yang signifikan. Dengan melakukan olahraga ini secara teratur, wanita dapat meningkatkan kesehatan organ kewanitaan mereka dan merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kapan penelitian tentang olahraga ini dipublikasikan? Penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine mengkaji data dari 196 artikel yang diterbitkan.
-
Siapa yang bisa merasakan manfaat olahraga? Dengan demikian, Anda tidak akan mengalami masalah berat badan, baik kelebihan maupun kekurangan, dan bisa mencapai berat badan yang ideal. Saat Anda berolahraga, tubuh Anda akan membakar lemak yang ada. Semakin sering Anda berolahraga, semakin banyak kalori yang dapat dibakar.
-
Bagaimana manfaat olahraga untuk tubuh? Aktivitas fisik yang dilakukan oleh tubuh yang bugar akan membantu membakar kalori. Semakin intens kegiatan yang dilakukan, semakin banyak juga kalori yang dibakar.
-
Apa manfaat olahraga? Sebagai contoh, melakukan gerakan berdiri dengan satu kaki atau senam tai chi.
Penelitian Temukan Dampak Berbeda dari Olahraga Terhadap Laki-laki dan Perempuan
Olahraga teratur memiliki manfaat yang signifikan bagi kesejahteraan mental dan fisik seseorang. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa perempuan mungkin mendapatkan manfaat yang lebih besar daripada pria dari tingkat latihan yang sama.
Dilansir dari medical Daily, peneliti menemukan bahwa perempuan memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan pria ketika melakukan semua bentuk aktivitas fisik, mulai dari latihan sedang hingga intens.
Meskipun studi sebelumnya menunjukkan bahwa perempuan umumnya berolahraga lebih sedikit daripada pria, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa perempuan mungkin hanya membutuhkan lebih sedikit olahraga untuk mendapatkan manfaat yang setara dengan pria.
Studi yang diterbitkan dalam Jurnal American College of Cardiology menemukan bahwa olahraga teratur lebih efektif dalam mengurangi risiko kematian dini atau kejadian kardiovaskular fatal bagi perempuan daripada pria. Bahkan, perempuan dapat mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan usaha yang lebih sedikit.
Dr. Hongwei Ji, co-author dari studi tersebut, menjelaskan, "Studi kami tidak mendorong perempuan untuk berolahraga lebih sedikit, tetapi lebih mendorong perempuan yang mungkin tidak mendapatkan cukup olahraga karena berbagai alasan, bahwa bahkan jumlah olahraga yang relatif kecil dapat memberikan manfaat yang signifikan."
Studi ini melibatkan lebih dari 400.000 orang dewasa di Amerika Serikat, dengan rentang usia antara 27 dan 61 tahun. Para peneliti mengumpulkan data tentang aktivitas fisik dan kematian dari National Center for Health Statistics antara tahun 1997 dan 2019. Hasilnya, sekitar 40.000 peserta meninggal selama periode studi, dengan sekitar 11.670 kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.
Hasil studi menunjukkan bahwa perempuan yang melakukan setidaknya 150 menit olahraga setiap minggu memiliki risiko kematian yang lebih rendah sebesar 24 persen dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat aktivitas lebih rendah. Sementara itu, pria yang mencapai tingkat aktivitas fisik yang sama memiliki risiko kematian 15 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memenuhi ambang batas tersebut.
Olahraga juga secara signifikan mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung, stroke, atau kejadian kardiovaskular lainnya pada perempuan, dengan penurunan risiko sebesar 36 persen, sedangkan pada pria penurunan risikonya adalah 14 persen.
Dr. Susan Cheng, peneliti dalam riset temuan tersebut menyatakan, "Kami berharap studi ini akan membantu semua orang, terutama perempuan, memahami bahwa mereka siap untuk mendapatkan manfaat besar dari olahraga. Ini adalah cara yang sangat kuat untuk hidup lebih sehat dan lebih lama."
Meskipun perempuan memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan pria dengan semua tingkat aktivitas fisik, ada titik di mana penurunan risiko melalui aktivitas fisik mencapai puncaknya.
300 Menit olahraga aerobik intensitas sedang per minggu menghasilkan penurunan risiko sebesar 24 persen bagi perempuan dan 18 persen bagi pria. Namun, perempuan mencapai manfaat serupa dengan pria dalam jangka waktu yang lebih singkat, menunjukkan bahwa bahkan jumlah olahraga teratur yang terbatas dapat memberikan manfaat yang besar, terutama untuk perempuan.