Peneliti Perkirakan Bahwa Warna Mata Mempengaruhi Kemampuan Membaca
Warna mata ternyata memiliki keterkaitan dengan kemampuan membaca seseorang. Antropolog menduga bahwa terdapat kaitan di antara keduanya.
Warna mata ternyata memiliki keterkaitan dengan kemampuan membaca seseorang. Antropolog menduga bahwa terdapat kaitan di antara keduanya.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang membaca dan otak? Penelitian yang dipublikasikan di Neuroimage oleh Mikael Roll, Profesor Fonetik di Universitas Lund, mengungkapkan bahwa struktur otak seseorang yang gemar membaca memiliki karakteristik khusus.
-
Apa yang bisa ditunjukkan oleh kondisi mata? Sejumlah kondisi yang tampak pada mata seseorang bisa sangat menunjukkan kondisi kesehatan termasuk risiko kematian diri pada seseorang.
-
Bagaimana cara retina memprediksi kesehatan? Penelitian ini didasarkan pada model pembelajaran mesin yang telah diajarkan untuk memprediksi tahun hidup seseorang hanya dengan melihat retina mereka.
-
Bagaimana membaca mempengaruhi struktur otak? Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik memiliki lobus temporal kiri yang lebih besar dibandingkan kanan. Ukuran yang lebih besar ini memungkinkan pemrosesan informasi yang lebih cepat dan efisien.
-
Bagaimana pengaruh pencahayaan terhadap kesehatan? Untuk meniru cahaya alami di siang hari, sebaiknya gunakan bohlam lampu dengan spektrum penuh, sedangkan pada malam hari, pilihlah pencahayaan yang redup dan lembut agar tubuh Anda mendapatkan sinyal untuk beristirahat.
-
Siapa yang meneliti warna mata kucing? Tabin dan rekan penulisnya, Katherine Chiasson, seorang kandidat Ph.D. di Universitas Johns Hopkins, menerapkan pendekatan kreatif.
Peneliti Perkirakan Bahwa Warna Mata Mempengaruhi Kemampuan Membaca
Dalam berbagai populasi di seluruh dunia, sekitar satu dari sepuluh individu memiliki warna mata yang dapat disamakan dengan keindahan alam, seperti warna langit di musim panas atau warna lautan tropis.
Fenomena ini mendorong pertanyaan tentang mengapa warna mata tertentu bertahan dan bahkan mendominasi di antara warna lain yang lebih umum, seperti iris yang lebih gelap. Di Inggris, para antropolog mengusulkan bahwa warna mata biru mungkin memiliki keunggulan tertentu dalam kondisi pencahayaan yang minim.
Dilansir dari Science Alert, dalam sebuah penelitian awal yang dilakukan oleh Kyoko Yamaguchi dan mahasiswanya Faith Erin Cain dari Universitas Liverpool John Moores, mereka menguji 39 partisipan dewasa mengikuti tes mata singkat di bawah penurunan intensitas cahaya.
Hasilnya menunjukkan bahwa individu dengan mata biru cerah dapat membaca kode di dinding dengan pencahayaan yang jauh lebih rendah daripada individu dengan mata berpigmen gelap. Meskipun studi ini masih studi pendahuluan dengan sampel yang relatif kecil dan belum melalui proses peer review, temuan ini mendukung gagasan bahwa kehilangan pigmen dalam iris dipilih sebagai sifat yang memberikan keunggulan dalam memaksimalkan penglihatan dalam kondisi pencahayaan rendah.
Jika kita lihat lebih dalam, iris mata terdiri dari "kanvas" yang berisi protein seperti melanin. Semakin banyak melanin yang hadir, semakin gelap warna mata.
Namun, ketika pigmen melanin berkurang, cahaya yang tersebar melalui iris memberikan kesan warna biru, serupa dengan cara cahaya yang tersebar melalui atmosfer menciptakan warna langit. Meskipun iris yang lebih gelap memberikan perlindungan terhadap kondisi medis seperti kanker dan degenerasi makula, penemuan mutasi genetik yang mengurangi pigmen dalam iris membuka pandangan baru tentang adaptasi manusia.
Mutasi ini mungkin terjadi pada seorang individu di masa lalu yang menghasilkan penurunan melanin dalam iris mereka. Jika mutasi ini terjadi pada banyak orang dalam sejarah, efeknya mungkin akan hilang seiring waktu.
Namun, satu-satunya kejadian ini telah menyebar luas dalam berbagai garis keturunan, menunjukkan kemungkinan bahwa keunggulan adaptasi tersebut memberikan keuntungan bagi kelangsungan hidup. Fenomena ini menyoroti kompleksitas evolusi manusia dan adaptasi terhadap lingkungan.
Dengan mempertimbangkan bahwa kemampuan membaca seseorang dapat dipengaruhi oleh warna mata mereka, kita menjadi lebih menyadari tentang bagaimana faktor genetik dan lingkungan berinteraksi untuk membentuk ciri-ciri fisik dan kognitif kita.
Pada dunia modern saat ini ketika banyak tantangan dan perubahan lingkungan terjadi, pemahaman ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang evolusi dan keberagaman manusia.