Penelitian Buktikan bahwa Bernapas Bisa Buat Pupil Mata Membesar
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa pupil mata kita membesar dan ikut berubuh seiring bernapas.
Pupil mata kita memainkan peran penting dalam membantu kita melihat dunia sekitar dan bisa mengungkapkan banyak hal tentang kondisi internal kita, mulai dari imajinasi hingga tanda awal gangguan pendengaran. Namun, penelitian terbaru mengungkap fenomena baru yang menarik, pupil mata kita ternyata dapat berubah ukuran seiring dengan napas yang kita ambil.
Dilansir dari Scence Alert, dalam sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti di Swedia dan Belanda, ditemukan bahwa ukuran pupil berfluktuasi dengan setiap tarikan dan hembusan napas. Penelitian ini telah diunggah ke bioRxiv dan sedang menunggu tinjauan sejawat.
-
Apa manfaat utama menyipitkan mata? Manfaat utama dari menyipitkan mata adalah mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mata? Cara menjaga kesehatan mata amatlah penting untuk dilakukan, mengingat mata menjadi salah satu indera terpenting yang dimiliki. Setiap aktivitas yang dilakukan sehari-hari bahkan tak lepas dari peranan mata sebagai indera penglihatan.
-
Bagaimana menjaga kesehatan mata? Menjaga kesehatan mata sangat penting untuk mencegah berbagai masalah penglihatan dan memastikan mata Anda tetap sehat. Berikut adalah beberapa cara yang disarankan untuk menjaga kesehatan mata: Pemeriksaan Mata Rutin: Lakukan pemeriksaan mata secara teratur untuk mendeteksi masalah penglihatan atau kondisi mata lainnya sejak dini.
-
Apa saja nutrisi yang baik untuk mata? Beberapa nutrisi spesifik yang esensial untuk kesehatan mata meliputi vitamin A, C, dan E, serta mineral seperti seng dan omega-3.
-
Bagaimana mangga membantu menjaga kesehatan mata? Mangga memiliki kandungan beta-karoten yang bermanfaat untuk kesehatan mata. Selain itu mangga juga memiliki manfaat yang bagus karena kandungan vitamin A yang dikenal ampuh dalam menjaga nutrisi mata kita.
Selama lebih dari 100 tahun, kita telah memahami bahwa pupil merespons lebih dari sekadar cahaya. Namun, penelitian mengenai apakah pupil dapat membesar dan mengecil seiring dengan napas masih memberikan hasil yang bertentangan. Beberapa penelitian sebelumnya menyarankan bahwa pupil melebar saat kita menarik napas, sementara tinjauan pada tahun 2022 menemukan bukti yang "tidak konklusif" mengenai fenomena ini.
Untuk mengatasi keterbatasan penelitian sebelumnya, ahli saraf Martin Schaefer dari Karolinska Institute di Swedia dan rekan-rekannya melakukan serangkaian eksperimen. Mereka menggunakan kamera khusus untuk mengukur ukuran pupil dari lebih dari 100 relawan saat mereka beristirahat dan melakukan tugas visual sederhana.
"Pupil mencapai ukuran minimumnya sekitar saat mulai menarik napas dan mencapai ukuran maksimumnya saat menghembuskan napas," tulis para peneliti. Pola yang sama juga terlihat ketika para relawan melakukan tugas visual sederhana atau hanya menatap satu titik, serta ketika mereka bernapas melalui hidung atau mulut.
Temuan ini bertentangan dengan publikasi sebelumnya yang mengklaim bahwa pupil paling kecil saat menghembuskan napas. Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi ukuran pupil, Schaefer dan timnya membutuhkan beberapa siklus napas untuk menangkap kecenderungan halus ini. Hal ini mungkin menjelaskan hasil yang bertentangan dari penelitian sebelumnya.
"Apakah ini hanya artefak?" kata Schaefer kepada Michael Le Page di New Scientist. "Atau apakah ada tujuan di baliknya? Kami belum benar-benar tahu."
Namun, para peneliti memiliki beberapa teori tentang perubahan ukuran pupil ini. Studi sebelumnya menyarankan bahwa pupil yang lebih kecil lebih baik dalam membedakan antara detail, sementara pupil yang lebih besar lebih baik dalam mendeteksi rangsangan yang lemah.
"Temuan kami mengisyaratkan kemungkinan bahwa persepsi visual itu sendiri mungkin berputar antara optimasi untuk diskriminasi selama menarik napas dan deteksi selama menghembuskan napas dalam satu napas," tulis Schaefer dan tim.
Ukuran pupil juga berubah sesuai dengan keadaan emosional (seperti melebar saat ketakutan), rangsangan fisik, dan sebagai respons terhadap obat-obatan (seperti membesar akibat antidepresan). Dokter dapat menggunakan pupil kita untuk mengukur tingkat kesadaran dan mendeteksi kondisi kesehatan mental, sehingga memahami lebih banyak tentang perilaku pupil dapat membuatnya menjadi indikator diagnostik yang lebih kuat.
Para ilmuwan baru-baru ini mengidentifikasi mekanisme di balik beberapa perubahan ini, namun seperti halnya keterkaitan ukuran pupil dengan siklus napas, alasan mengapa banyak perubahan ini terjadi masih menjadi misteri.
Penelitian ini menunjukkan betapa kompleks dan terhubungnya sistem tubuh kita, serta membuka pintu bagi studi lebih lanjut untuk memahami hubungan antara pernapasan dan fungsi visual. Melalui pemahaman yang lebih mendalam, kita dapat mengembangkan cara baru untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi kesehatan yang berhubungan dengan sistem saraf dan organ penglihatan.