Arkeolog Temukan Stempel Berusia 4.000 Tahun, Ungkap Jalur Perdagangan Penting di Zaman Kuno
Stempel timbul ini terbuat dari bahan yang sangat unik.
Arkeolog menemukan sebuah stempel berusia 4.000 tahun saat melakukan penggalian di Gundukan Tavşanlı (atau Tavşanlı Höyük) di Provinsi Kütahya, Turki.
Gundukan ini berbentuk hati jika dilihat dari udara dan karenanya dijuluki "Jantung Kütahya”.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan celengan yang dikubur di dalam tanah berisi koin emas kuno, yang diyakini dicetak di Kekaisaran Persia.
-
Dimana stempel kuno tersebut ditemukan? Stempel ini ditemukan di lokasi yang diperkirakan sebagai jalur penting perdagangan di Jazirah Arab.
-
Apa temuan arkeologi di Turki? Patung yang ditemukan hanya berupa kepala ini terbuar dari marmer. Patung dewa dan dewi Yunani kuno ditemukan di kota kuno Aizanoi, Turki barat, dalam penggalian terbaru para arkeolog.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog? Para arkeolog atau ilmuwan menemukan fosil laba-laba raksasa di New South Wales, Australia.
Menurut arkeolog dan pemimpinp penelitian, Erkan Fidan dari Universitas Bilecik Şeyh Edebali, gundukan tersebut merupakan pemukiman tertua di wilayah tersebut, dan kemungkinan besar pernah menjadi ibu kota wilayah tersebut pada Zaman Perunggu.
Bukti menunjukkan adanya serangan besar-besaran di kota tersebut sekitar tahun 1700 SM, yang mengakibatkan seluruh pemukiman terbakar habis.
Stempel tanah liat ini terbuat dari faience yang timbul atau menonjol, seperti dilansir Arkeonews, Minggu (18/8). Faience adalah peralatan keramik berlapis kaca, khususnya peralatan tembikar berlapis timah yang dihias.
Bahan baku yang didefinisikan sebagai faience 4.000 tahun lalu secara terminologis berbeda dari maknanya saat ini. Pada Milenium II SM, faience diperoleh dengan melapisi inti atau badan kuarsa yang kental (terkonsolidasi, disinter) dengan glasir. Faience mungkin diproduksi secara bersamaan di Timur Dekat dan Mesir pada milenium IV SM.
Pusat Perdagangan
Pada paruh pertama Milenium Kedua SM, setelah berakhirnya Zaman Perunggu Awal, Anatolia mengalami transisi sosial dan budaya ke periode perdagangan jarak jauh yang lebih intensif. Periode ini didefinisikan sebagai Koloni Dagang Asiria.
Fakta bahwa segel faience sebelumnya ditemukan di Kültepe dan Acemhöyük, pusat perdagangan besar di Anatolia Tengah, menjadikan temuan ini semakin luar biasa. Temuan ini sangat penting karena mengungkapkan bahwa stempel silinder faience juga terdapat di Anatolia Barat pada periode awal.
Segel ini menonjol sebagai penemuan penting yang membuktikan adanya jalur perdagangan baru antara timur dan barat.
Stempel yang terbuat dari faience ini menunjukkan bahwa Tavşanlı Höyük bukan hanya sebuah pemukiman tetapi juga merupakan pusat perdagangan dan interaksi budaya yang penting. Fakta bahwa stempel ini biasanya ditemukan di pusat-pusat perdagangan besar membuktikan bahwa kawasan tersebut merupakan bagian dari jaringan ekonomi zaman dahulu.
Stempel keramik ini dianggap tidak hanya sebagai objek perdagangan tetapi juga sebagai simbol yang menekankan tempat dan pentingnya Anatolia Barat di dunia kuno.