Batang Timah Berusia 3.600 Tahun Ditemukan Dalam Bangkai Kapal Tertua di Dunia, Tenggelam di Zaman Perunggu
Timah di dalam kapal karam ini digunakan dalam kehidupan komersial sekitar 3.600 tahun lalu.
Batang Timah Berusia 3.600 Tahun Ditemukan Dalam Bangkai Kapal Tertua di Dunia, Tenggelam di Zaman Perunggu
Sekelompok peneliti arkeologi bawah air menemukan dua buah lempengan timah seberat 22 gram dan 44 gram di sebuah kapal karam Zaman Perunggu di lepas pantai Antalya Kumluca,Turki. Ini adalah salah satu bangkai kapal tertua di dunia.
Sumber: Arkeonews
Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya. Timah di dalam kapal karam ini digunakan dalam kehidupan komersial sekitar 3.600 tahun lalu.
Foto: DHA
-
Kapan tulang belulang Zaman Perunggu ditemukan? Ini kali pertama tulang belulang dari Zaman Perunggu ditemukan di Winterborne Kingston, Inggris.
-
Di mana galangan kapal terbesar dan tertua di dunia ditemukan? Galangan kapal ini berasal dari Zaman Perunggu, ditemukan pada 2015 di distrik Silifke, Mersin, di lepas pantai Pulau Dana, Turki selatan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
-
Kapan daratan kuno itu tenggelam? Hal ini membagi benua super Sahul menjadi New Guinea dan Australia, serta memisahkan Tasmania dari daratan utama.
-
Dimana tembikar tertua ditemukan? Arkeolog menemukan 82 pecahan tembikar yang berusia antara 2000 dan 3000 tahun di Gugusan Pulau Kadal (Jiigurru), di lepas pantai Queensland Utara Jauh.
-
Dimana artefak Zaman Perunggu ditemukan? Di sudut lapangan olahraga di Cardiff, Wales, Inggris, para arkeolog dan sukarelawan menemukan sejumlah artefak di lokasi dua rumah bundar yang memberikan petunjuk tentang bagaimana orang hidup dan bekerja di sana 3.500 tahun yang lalu.
Bangkai kapal sepanjang 14 meter tersebut ditemukan di kedalaman 50 meter dengan 1,5 ton tembaga batangan di dalamnya. Para ahli menggunakan survei sonar, pemindahan foto, dan mosaik fotografi untuk membuat pemindaian tiga dimensi emas batangan pada kapal. Mereka mengatakan bahwa emas batangan tersebut diambil dari tampang Spirus kemudian dicetak pada abad ke-15 atau 16 SM.
“Ia mungkin terjebak di tengah badai saat melakukan perjalanan ke wilayah Aegean dari Siprus. Kapal itu membawa muatan batangan tembaga dan jenis emas batangan itu membantu kami menentukan tanggal kapal. Ini mungkin merupakan kapal paling awal di dunia yang membawa barang-barang industri,” kata Kepala Departemen Konservasi dan Restorasi Warisan Budaya Bawah Air Universitas Akdeniz (AU), Profesor Hakan Oniz.
“Kami menemukan bobot timbal yang belum pernah kami lihat diantara 350 bangkai kapal yang telah kami identifikasi sejauh ini,” tambahnya.
"Batang tembaga ini memiliki pentingnya. Jika Mesir merupakan kekuatan dominan di wilayah itu pada waktu itu, negara-negara lain seperti Siprus, istana Minoa, atau Asiria akan membayar pajak kepada Mesir menggunakan batang tembaga ini."
Dia juga menekankan, menemukan berbagai bentuk batang tembaga di bangkai kapal adalah hal yang penting.
"Kami juga menemukan petunjuk tentang cara pembuatan tembaga pada abad ke-16 dalam perdagangan di wilayah Mediterania."
Oniz juga memperhatikan berat timah yang ditemukan di kapal, satu dengan berat 22 gram dan satu lagi dengan berat 44 gram. Hal ini mengindikasikan mungkin ada pedagang Suriah di kapal yang tenggelam.
Foto: DHA
"Para pedagang mungkin membawa timbangan mereka sendiri saat melakukan perjalanan. Oleh karena itu, pedagang di kapal ini membawa timah dengan berat 22 gram dan 44 gram. Mungkin mereka pergi ke berbagai tambang tembaga di Siprus dan mengumpulkan tembaga dari satu tambang, seperti 10 batang, dan 20 batang dari tambang lain, lalu memuatnya ke kapal. Dari sini, kami memahami bahwa bisnis ini bukan hanya tentang perdagangan maritim, tetapi pedagang juga bepergian dari satu tambang ke tambang lain untuk membelinya, mungkin menggunakan satuan berat mereka sendiri untuk mengukur sesuatu yang lain," jelasnya.
Oniz menambahkan, selama penggalian arkeologi bawah air yang telah mereka lakukan sejak tahun 1999, mereka telah mengidentifikasi sekitar 350 bangkai kapal di perbatasan Antalya dan Mersin.
Foto: DHA