Arkeolog Temukan 82 Pecahan Tembikar Saat Gali Timbunan Sampah, Dibuat Suku Aborigin 3.000 Tahun Lalu
Ini merupakan produk tembikar buatan lokal paling awal yang ditemukan di Australia sebelum kedatangan orang Eropa.
Ini merupakan produk tembikar buatan lokal paling awal yang ditemukan di Australia sebelum kedatangan orang Eropa.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Australia? Sebuah studi baru di Quaternary Science Review membantah keyakinan lama bahwa suku Aborigin Australia tidak membuat tembikar. Para peneliti di Pusat Keunggulan Dewan Penelitian Australia untuk Keanekaragaman Hayati dan Warisan Australia bermitra dengan komunitas Aborigin Dingaal dan Ngurrumungu untuk pertama kalinya melakukan penggalian di Jiigurru (Pulau Kadal).
-
Apa temuan arkeolog di Australia? Dua tongkat kayu ditemukan di sebuah gua di Australia, menunjukkan tanda-tanda pembuatan yang sangat mirip dengan praktik sihir dan perdukunan Aborigin yang dijelaskan pada abad ke-19.
-
Apa yang ditemukan oleh nenek moyang manusia di Australia 75.000 tahun lalu? Ketika nenek moyang manusia pemburu-pengumpul pertama menyeberangi selat sempit dari Timor Timur kemudian sampai di ujung daratan Asia Tenggara yang jauh lebih luas, mereka menemukan sebuah daratan yang tidak seperti daratan yang pernah mereka temui sebelumnya. Daratan ini dulu dihuni oleh binatang raksasa dan memiliki sekitar 2 juta km persegi dataran pantai yang lebih ramah daripada sekarang.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Arkeolog Temukan 82 Pecahan Tembikar Saat Gali Timbunan Sampah, Dibuat Suku Aborigin 3.000 Tahun Lalu
Suku Aborigin di Australia memproduksi tembikar sekitar 2.000 tahun lalu di sebuah pulau terpencil sekitar 35 kilometer lepas pantai Queensland. Para peneliti mengatakan, penemuan tembikar tertua di Australia ini telah menantang “stereotip kolonialis”.
Arkeolog menemukan 82 pecahan tembikar yang berusia antara 2000 dan 3000 tahun di Gugusan Pulau Kadal (Jiigurru), di lepas pantai Queensland Utara Jauh.
Sumber: Arkeonews
Para arkeolog menggali timbunan sampah sedalam 2,4 meter selama dua tahun untuk menemukan bukti adanya permukiman di pulau tersebut.
Mereka menemukan sisa-sisa kerang dan ikan yang dikumpulkan dan dimakan penghuni Jiigurru.
Pecahan tembikar ditemukan kurang dari 1 meter di bawah permukaan tanah, yang merupakan tembikar tertua yang pernah ditemukan di Australia.
Situs ini memberikan bukti tempat tinggal manusia selama sekitar 6.000 tahun, mengungkapkan Jiigurru sebagai pulau lepas pantai paling awal yang diketahui berada di Great Barrier Reef bagian utara.
Pecahan tembikar itu merupakan produk buatan lokal paling awal yang ditemukan di Australia sebelum kedatangan orang Eropa. Ini membantah anggapan sebelumnya bahwa orang Australia paling awal tidak memproduksi keramik atau tidak memiliki teknologi maritim untuk memproduksi keramik dalam jangka waktu yang lama.
Dalam makalah mereka di jurnal Quaternary Science Review, para peneliti berpendapat bahwa penemuan tersebut menunjukkan masyarakat Aborigin di Pulau Kadal tidak hanya mengetahui tentang tembikar ribuan tahun sebelum penjajahan Eropa tetapi juga membuatnya sendiri.
Salah satu penulis studi dan profesor arkeologi suku asli Universitas Monash, Ian McNiven mengatakan temuaan ini dapat membuka “babak baru dalam sejarah Australia".
“Temuan ini tidak hanya membuka babak baru dalam arkeologi Australia, Melanesia, dan Pasifik tetapi juga menantang stereotip kolonialis dengan menyoroti kompleksitas dan inovasi komunitas Aborigin,” kata Profesor McNiven.
Analisis geologi menunjukkan tembikar tersebut diproduksi secara lokal dengan menggunakan tanah liat dari pulau tersebut.
McNiven mengatakan, orang-orang Aborigin kuno dikenal karena teknologi penangkapan ikan, pengelolaan api, dan perahu kayunya.
"Tapi tidak ada yang berpikir orang-orang Aborigin membuat tembikar," ujarnya.
"Australia tampaknya satu-satunya benua di dunia yang tidak pernah punya tradisi tembikar."
Kepala peneliti Pusat Keunggulan Keanekaragaman Hayati dan Warisan Australia (CABAH), Sean Ulm, mengatakan penemuan tersebut mengungkapkan bahwa komunitas Aborigin di Queensland utara memiliki hubungan dengan komunitas pembuat tembikar di New Guinea.