Kisah Orang Makassar Jadikan Australia Rumah Kedua, Ajari Warga Aborigin Isap Tembakau hingga Lukis Perahu
Pada abad ke-17, bangsa Makassar pernah menetap di Australia dan mengenalkan budaya lokal ke suku Aborigin.
Pada 1650 bangsa Makassar sudah melaut secara teratur hingga ke daratan Australia. Mereka melakukan pelayaran ini untuk mencari ikan dan teripang sebagai mata pencaharian utama.
Adapun bangsa Makassar yang biasa berlayar hingga lintas benua tersebut merupakan orang-orang keturunan Gowa dan Bugis. Biasanya, mereka membawa rombongan puluhan perahu besar menuju perairan tersebut.
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Apa saja sisa-sisa peradaban yang ditemukan di dasar Waduk Gajah Mungkur? Mereka menemukan bekas-bekas peradaban itu, seperti reruntuhan rumah, sumur tua, jembatan tua, dan juga jalur kuno yang dulunya menjadi rute gerilya Jenderal Soedirman.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
-
Apa saja wisata alam yang bisa ditemukan di Makassar? Di antaranya yakni wisata berbasis alam berupa pantai, taman nasional, pulau, hingga deretan pegunungan yang membentang begitu indah.
Ada temuan sejarah yang menarik dari masyarakat Makassar, di mana mereka rupanya turut menjalankan kehidupan di sebagian daratan Australia. Bahkan, mereka juga membaur dengan penduduk asli setempat yakni Suku Aborigin dengan mengajarkan cara mengisap tembakau dan melukis perahu.
Tak sekedar dongeng, lantaran di beberapa daerah Australia seperti Arnhem dan Kimberley terdapat jejak peninggalan berupa tempat tinggal hingga bahasa lokal yang serupa dengan Makassar. Berikut kisahnya.
Datang Lebih Dulu dari Penemu Benua Australia
Mengutip ANTARA, para pelaut asal Makassar itu sudah berabad-abad lalu berlayar menuju daratan Australia. Mereka sejak abad ke-17 sudah berlayar dan menjalani kehidupan sebagai rumah ke dua.
Saat itu disebutkan bahwa daerah Marege atau nama asli Benua Australia merupakan bagian dari kekuasaan kerajaan Gowa.
Ini memperkuat informasi bahwa yang pertama kali datang ke benua tersebut adalah bangsa Makassar dan bukan James Cook yang merupakan penjelajah asal Britania Raya (Inggris) pada 1770.
Mencari Teripang
Merujuk laman Lembaga Australia – Indonesia, dfat.gov.au, hubungan antar benua dan negara itu kemudian terjalin erat lantaran banyak kesamaan geografi, budaya dan sosial. Sebanyak puluhan kapal asal Kesultanan Gowa dan warga Bugis juga semakin sering datang untuk meminta izin menangkap hasil laut.
Sebelum menangkap teripang, bangsa Makassar akan singgah di Australia dan berinteraksi. Setelah diizinkan oleh Suku Aborigin, mereka kemudian mengambil ikan dan teripang secukupnya.
Ketika itu, hasil laut memang menjadi andalan bangsa Makassar sebagai pemasukan ekonomi. Hasil tangkapannya biasa dijual ke Eropa dan Tiongkok, dengan harga yang lumayan.
Tinggal Sementara di Australia
Selama mencari ikan, mereka turut menetap selama beberapa bulan di Australia. Rumah-rumah sementara dibangun, sumur air digali dan bibit-bibit pohon asam ditanam. Sampai sekarang, hutan pohon asam peninggalan bangsa Makassar masih dapat dijumpai.
Menariknya, turut terjadi percampuran budaya antara kebiasaan Suku Aborigin dengan kearifan lokal yang dibawa oleh orang Makassar. Warga Aborigin diajarkan sejumlah kebiasaan seperti mengisap tembakau sampai menggambar di atas perahu (kapal).
Selain Arnhem, ada wilayah barat laut Australia yang juga menjadi daerah persinggahan dan diberi nama Kayu Jawa.
Aborigin Diajak ke Makassar
Perjalanan bangsa Makassar menuju Australia akan disesuaikan waktunya dengan kondisi cuaca hingga selamat tiba di pantai utara Australia. Biasanya, mereka memulai perjalanan pada Maret hingga April atau di akhir musim hujan.
Selama perjalanan pulang dan kembali itu, orang-orang Aborigin turut membantu para nelayan tripang tersebut, termasuk mempelajari bahasa Makassar.
Warga Aborigin bahkan ikut berlayar sampai ke Sulawesi, dan kembali ke Australia pada musim monsun berikutnya saat bangsa Makassar kembali. Tak sedikit orang asli Australia menetap dan memilih tinggal di Sulawesi.
- Bocah Tenggelam di Area Lomba Layar PON Aceh-Sumut, Begini Kronologi Lengkapnya
- Cerita Turis Jerman Kagum Lihat Langsung IKN
- Forum Kreator Era AI Diharapkan Bisa Berbagi Pengalaman Gunakan AI
- Nikita Mirzani akan Diperiksa terkait Kasus Dugaan Aborsi Anaknya Besok
- Kampanye di Kolaka, Cagub ASR Jelaskan Tiga Program Dasar Sejahterakan Rakyat Sultra
Berita Terpopuler
-
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Ahmad Luthfi Ungkap Pesan Jokowi untuk Dirinya, Tuntaskan Masalah di Jateng
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Prabowo Ucapkan Kata Menyentuh Bikin Jokowi Terharu, Luhut Datang Beri Hormat
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Menohok Pesan Jokowi Depan Prabowo "Jangan Bikin Kebijakan Ekstrem Rugikan Rakyat!"
merdeka.com 15 Sep 2024