Fakta Menarik Kota Bagansiapiapi Riau, Pernah Menjadi Kota Nelayan dan Galangan Kapal
Sebuah kota yang dekat dengan muara Sungai Rokan ini sangat strategis lantaran menjadi lalu lintas perdagangan internasional di Selat Malaka.
Sebuah kota yang dekat dengan muara Sungai Rokan ini sangat strategis lantaran menjadi lalu lintas perdagangan internasional di Selat Malaka.
Fakta Menarik Kota Bagansiapiapi Riau, Pernah Menjadi Kota Nelayan dan Galangan Kapal
Kota Bagansiapiapi atau biasa dikenal dengan Baganapi atau Bagan ini menjadi ibu kota Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Selain itu, Bagansiapiapi juga bagian dari ibu kota Kecamatan Bangko Bagansiapiapi. Kecamatan Bangko Bagansiapiapi ini pernah meraih predikat kota terbersih ke-2 tingkat Provinsi Riau setelah Kota Bengkalis pada tahun 2011 silam. Kota Bagansiapiapi cukup dikenal sebagai daerah penghasil ikan maupun tempat galangan kapal.
(Foto: Wikipedia) Selain itu, letak geografis dari Kota Bagansiapiapi masih cukup strategis. Dekat dengan muara Sungai Rokan sekaligus tak jauh dari Selat Malaka. Sehingga wilayah ini cukup penting dan terkena dampaknya dari lalu lintas perdagangan laut.
Masih banyak fakta-fakta dari Kota Bagansiapiapi yang menarik untuk diulas lebih mendalam. Kira-kira seperti apa ya? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Sejarah Singkat
Melihat sedikit sejarah dari Kota Bagansiapiapi ini memang masih memiliki kaitan erat dari sejarah Rokan Hilir. Dulunya, daerah tersebut terbagi dalam tiga kenegerian yang meliputi Negeri Kubu, Bangko, dan Tanah Putih.
Berdasarkan Staatsblad bahwa Kota Bagansiapiapi termasuk dalam Afdeling Bengkalis. Setelah banyak orang Tionghoa yang bermukim di wilayah ini, kemudian pemerintah Belanda memindahkan pusat pemerintahannya ke Bagansiapiapi.
-
Apa yang unik dari Kotabaru? Wilayah tersebut identik dengan bangunan-bangunan arsitektur kuno peninggalan Belanda. Keberadaan bangunan baru ini menjadikan Kotabaru sebagai kawasan heritage.
-
Kenapa Pulau Miang jadi Kampung Bahari Nusantara? Terpilihnya Pulau Miang menjadi KBN bukan tanpa alasan. Pulau Miang adalah salah satu desa mandiri yang memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan.
-
Dimana kampung ikan asap berada? Salah satu pemilik usaha pengolahan ikan asap itu adalah Ibu Tuminah.
-
Kenapa Kampung di Tasikmalaya ini disebut Kampung Seribu Gua? Dalam tayangan di kanal YouTube FHR 21 Entertainment, dikatakan bahwa wilayah ini merupakan kampung seribu gua.
-
Dimana Kota Tua Kalianget berada? Saat ini kawasan tersebut merupakan sebuah kampung yang secara administratif masuk kawasan Desa Kalianget Barat.
-
Mengapa Bandung Barat dulunya lautan? Dahulu, ikan-ikan, moluska sampai kerang berenang bebas di kawasan tersebut.
Wilayah Bagansiapiapi semakin berkembang setelah pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah pelabuhan modern dan terlengkap untuk mengimbangi pelabuhan lainnya yang ada di Selat Malaka.
Sejarah Nama Bagansiapiapi
Mengutip Liputan6.com, menurut cerita masyarakat nama Bagansiapiapi masih ada kaitannya dengan cerita awal orang Tionghoa datang ke kota itu. Konon orang pertama yang mendarat di kota ini berasal dari etnis Tionghoa daerah Songkhla, Thailand.
Perjalanan tersebut menggunakan tiga perahu kayu atau tongkang. Selama perjalanan banyak sekali kejadian-kejadian di luar prediksi sehingga hanya menyisakan 1 kapal tongkang saja dan berhasil selamat.
Tongkang yang selamat ini kebetulan membawa serta patung Dewa Tai Sun Ong Ya yang diletakkan di bagian haluan dan patung Dewa Ki Hu Ong Ya yang ditempatkan dalam magun/rumah tongkang.
Menurut keyakinan mereka, patung-patung ini akan memberi keselamatan selama pelayaran itu. Petunjuk akhirnya diberikan oleh sang Dewa, setelah mereka melihat cahaya api yang berkerlap-kerlip dan mereka mengikutinya sampai ke daratan.
Kota Nelayan dan Galangan Kapal
Dihimpun dari berbagai sumber, kota ini dulunya terkenal sebagai penghasil ikan terpenting sehingga sempat dijuluki sebagai "Kota Ikan". Menurut surat kabar Belanda saat itu menuliskan jika Bagansiapiapi menjadi kota penghasil ikan terbesar kedua di dunia.
Berkat adanya penghasil ikan ini membuat perekonomian dan peradaban di Bagansiapiapi berkembang pesat dan menjadi kota modern.
Selain itu, Kota Bagansiapiapi juga menjadi terkenal dengan galangan kapal tradisional terbesar di Indonesia sebelum kemerdekaan. Perahu buatan daerah ini terkenal dengan produk yang kuat dan mampu menerjang kejamnya laut.
Ada Komunitas Tionghoa
Kota ini memiliki komunitas Tionghoa yang cukup besar. Namun terdapat beberapa versi sejarah dari kedatangan Tionghoa ke tempat ini. Menurut P.N. van Kampen jika orang Tionghoa sudah menetap sejak tahun 1860. Kemudian ada yang menyebut jika mereka datang pada tahun 1875 di Songkhla, Thailand.
Komunitas terbesar di Bagansiapiapi ini merupakan suku Hokkian, di mana leluhurnya sebagian besar berasal dari Distrik Tong'an (Tang Ua) di Xiamen, Provinsi Fujian, Tiongkok Selatan. Komunitas Tionghoa lainnya di Bagansiapiapi dengan jumlah cukup signifikan berasal dari suku Tiociu, sedangkan dari suku Khek (Hakka), Hailam (Hainan) dan Konghu.
Bakar Tongkang
Ada yang menarik dari tradisi yang berkembang di masyarakat Bagansiapiapi ini, yaitu tradisi Bakar Tongkang atau Upacara Bakar Tongkang yang sudah menjadi ikon dan andalan di sektor pariwisata.
Dari tradisi ini saja sudah menyedot banyak pengunjung dari dalam maupun luar negeri setiap tahunnya. Ritual Bakar Tongkang bertujuan untuk mengenang para leluhur orang Tionghoa dalam menemukan Bagansiapiapi dan sebagai wujud syukur kepada Dewa Ki Hu Ong Ya.
Ritual Bakar Tongkang diadakan setiap tanggal 16 bulan kelima penanggalan Lunar (Imlek) setiap tahunnya, yang dalam bahasa Hokkian disebut "Go Cap Lak".
Peninggalan Sejarah
Kota ini tentunya memiliki berbagai macam jenis peninggalan zaman Belanda yang begitu berharga, salah satunya adalah Rumah Kapitan. Rumah ini sudah tidak ada lagi di Provinsi Riau, dan di Bagansiapiapi ini menjadi satu-satunya unit yang tersisa.
Rumah Kapitan ini sudah terdaftar menjadi bagian dari warisan budaya dengan seni arsitektur klasik yang berpadu dengan gaya tradisional Tionghoa serta Melayu.