Mengunjungi Kawasan Kota Baru, Dulunya Jadi Tempat Pemukiman Elit Zaman Belanda
Wilayah tersebut identik dengan bangunan-bangunan arsitektur kuno peninggalan Belanda.
Wilayah tersebut identik dengan bangunan-bangunan arsitektur kuno peninggalan Belanda.
Foto: Jogjaprov.go.id
Mengunjungi Kawasan Kota Baru, Dulunya Jadi Tempat Pemukiman Elit Zaman Belanda
Kota Baru merupakan salah satu wilayah kelurahan yang berada di Kota Yogyakarta. Wilayah tersebut identik dengan bangunan-bangunan arsitektur kuno peninggalan Belanda. Keberadaan bangunan baru ini menjadikan Kotabaru sebagai kawasan heritage.
-
Kapan kota kuno ini dihuni? Kota ini berasal dari sekitar tahun 250 Masehi sampai 1000 Masehi dan diberi nama Ocumtun yang berarti “kolom batu“ dalam bahasa Maya.
-
Apa yang dijuluki sebagai Kampung Kolonial? Saat ini, deretan rumah dinas itu dijuluki sebagai kampung kolonial.
-
Dimana letak tempat wisata kota tua? Di tengah gemerlapnya kota metropolitan Jakarta, berdiri bangunan-bangunan bersejarah yang jadi saksi bisu perjalanan panjang kota ini, dari masa kolonial hingga masa kini.
-
Kapan pemukiman itu menjadi kota besar? Hasil penelitian menunjukkan pemukiman tersebut mulai mengalami proses urbanisasi sekitar 5000 tahun lalu dan berkembang menjadi kota besar pada periode sekitar 4000 tahun lalu.
-
Dimana Kampung Kolonial berada? Tak jauh dari sana terdapat deretan rumah dinas yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal para karyawan PLTA.
-
Dimana kota kuno ini ditemukan? Di hutan terpencil El Mirador, Guatemala, para peneliti telah menemukan jaringan kota kuno yang saling terhubung, mengubah pandangan tentang peradaban masa lalu.
Dilansir dari kanal YouTube Komunitas Ohol, pembangunan kawasan Kotabaru dimulai pada tahun 1917. Kawasan itu dibangun dengan konsep Garden City dengan arsiteknya yaitu Thomas Karsten.
Pada waktu itu, Thomas Karsten merupakan seorang arsitek ternama dan terlibat dalam perencanaan proyek di kota-kota besar seperti proyek Pasar Johar Semarang, Stasiun Solobalapan, dan Batavia.
Thomas Karsten membangun Kotabaru dengan mencontoh London, Inggris.
Setelah proyek itu jadi, Kotabaru kemudian menjadi tempat hunian bagi orang-orang Belanda yang rata-rata bekerja di Yogyakarta, seperti para pekerja pabrik gula yang ada di Jogja.
Menjelajahi kawasan Kotabaru seakan melintasi lorong waktu dan membawa kita ke masa lalu. Di sana banyak bangunan tua yang sampai sekarang masih berfungsi, di antaranya bangunan gereja, sekolah, rumah sakit, serta perkantoran.
Bahkan kawasan perumahan itu juga dilengkapi fasilitas olahraga. Sekarang tempat olahraga itu menjadi Stadion Kridosono dan sebuah lapangan di belakang SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Di kawasan Kotabaru pula, terdapat gardu listrik Aniem. Dulunya ANIEM merupakan perusahaan listrik pertama yang masuk di Indonesia.
Jadi Alternatif Wisata
Dikutip dari Rri.co.id, kemegahan dan keindahan arsitektur di Kotabaru menjadikan tempat itu potensial bagi pariwisata.
Deretan bangunan indis serba putih berderet megah menggambarkan perkembangan yang terjadi di kawasan tersebut.
Pada 11 Agustus 2023, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta mengadakan serangkaian acara untuk mengenalkan kawasan Kotabaru. Kegiatan itu diikuti oleh 200 orang yang terbagi lagi menjadi 4 kelompok.
“Kegiatan ini menjadi salah satu trigger bagi kami untuk mensosialisasikan bangunan cagar budaya di Kotabaru. Tidak hanya kepada masyarakat yang ada di lingkungan Kotabaru, tapi juga meluas dan masyarakat secara umum bisa memahami bangunan khas indies yang mewarnai bangunan arsitekturnya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti dikutip dari Rri.co.id.