Melihat Pengolahan Gula Jawa di Bantul, Masih Diolah Secara Tradisional Demi Hasilkan Rasa Alami
Pembuatan gula Jawa itu dilakukan secara tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Pembuatan gula Jawa itu dilakukan secara tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Melihat Pengolahan Gula Jawa di Bantul, Masih Diolah Secara Tradisional Demi Hasilkan Rasa Alami
Gula menjadi salah satu bahan dasar yang hampir selalu ada pada setiap olahan makanan ataupun minuman. Berbeda dengan gula pasir yang bahan dasarnya adalah tebu, gula Jawa terbuat dari nira.
-
Apa makanan tradisional Jawa Timur yang populer? Terdapat beberapa makanan tradisional Jawa Timur yang populer dan menjadi favorit masyarakat. Mulai dari soto Lamongan, rawon, bebek Madura, hingga nasi krawu.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Bagaimana proses pembuatan gula kelapa di Borobudur? "Ini proses memasaknya bertahap, 2 jam pertama apinya harus kecil, kemudian setelah coklat dipindah lagi dengan api sedang, kemudian diaduk sampai menjadi karamel,“ katanya.
-
Apa saja contoh makanan khas jawa hasil pengolahan nabati? Beberapa makanan berikut menjadi contoh makanan hasil pengolahan pangan nabati khas daerah di Pulau Jawa yang paling populer dan mudah dibuat.
-
Kenapa gula kelapa Borobudur awalnya digunakan sebagai jamu? Sebelum ke sawah, warga akan menggigit gula untuk sumber tenaga alami.
-
Mengapa gula jawa lebih sehat dibanding gula putih? Gula jawa mengandung serat, antioksidan, dan berbagai nutrisi penting lainnya, sehingga menjadikannya pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan gula putih.
Pada Selasa, 30 April 2024 lalu, Dinas Komunikasi dan Informatika beserta Forum Pewarta Bantul menyambangi sentra gula jawa yang ada di Kalurahan Triwidadi, Pajangan, Bantul.
Tak hanya di Bantul, Kalurahan Triwidadi merupakan salah satu sentra gula Jawa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dilansir dari kanal YouTube Bantul TV, gula jawa dari Kalurahan Triwidadi ini berbahan dasar nira atau air manis yang berasal dari bunga kelapa yang masih kuncup.
Keunikan dari gula jawa dari Kalurahan Triwidadi adalah prosesnya yang tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Proses pembuatan gula jawa ini diawali dengan menyedot nira dari menyedap nira dari pucuk kelapa. Selanjutnya hasil endapan tersebut dimasak dengan api besar hingga mengental.
Agar nira yang dimasak tidak menguap, adonan ditaburi dengan parutan kelapa. Kemudian adonan diaduk kembali beberapa menit. Setelah mengental dan bewarna kecoklatan, hasil adonan kemudian dicetak menggunakan batok kelapa.
Dilansir dari kanal YouTube Bantul TV, jumlah pengrajin di Kalurahan Triwidadi berjumlah 200 orang. Jumlah itu dibagi kembali ke dalam lima kelompok pengrajin yang jumlahnya sekitar 40-orang.
Bila ditotal dalam sehari, produksi gula jawa mereka bisa mencapai 2-3 ton. Menurutnya, permintaan akan kebutuhan gula jawa terus ada dan potensi nira yang diserap dari kelapa di kelurahan ini cukup besar.
“Sekarang penyadap nira kelapa makin turun, karena proses regenerasinya makin kurang. Nah itu yang perlu kita inovasikan dengan alat teknologi untuk meregenerasi pengrajinnya dan tentu akan lebih mudah,” kata Lurah Triwidadi, Slamet Riyanto.
Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Bantul, Dwi Joko Purnomo, mengatakan bahwa apabila para pengrajin itu diberdayakan, nantinya akan menjadi peluang yang bagus dan bisa menekan angka kemiskinan yang ada di Kapanewon Pajangan, serta membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar.