Mencicipi Manisnya Geplak Gula Jawa, Kudapan Unik Khas Bantul yang Punya Cita Rasa Khas
Makanan itu terbuat dari campuran parutan kelapa dan gula Jawa sehingga menghasilkan cita rasa yang manis dan legit

Makanan itu terbuat dari campuran parutan kelapa dan gula Jawa sehingga menghasilkan cita rasa yang manis dan legit

Mencicipi Manisnya Geplak Gula Jawa, Kudapan Unik Khas Bantul yang Punya Cita Rasa Khas
Geplak adalah makanan tradisional khas Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Makanan itu terbuat dari campuran parutan kelapa dan gula Jawa sehingga menghasilkan cita rasa yang manis dan legit.

Di daerah asalnya, ada dua versi geplak yaitu geplak gula jawa yang berbentuk lonjong dan geplak warna warni yang berbentuk bulat dengan warna putih, merah muda, hijau, cokelat, dan kuning.


Dilansir dari akun Instagram @humasjogja, salah satu kudapan khas DIY itu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Domain Kemahiran dan Kerajinan Tradisional dari DIY pada tahun 2010.
Geplak Gula Jawa merupakan varian geplak yang memiliki ciri khas bentuk serta cita rasa yang berbeda dari geplak pada umumnya.
Penampilannya sangat sederhana, warnanya cokelat tua, dan bentuknya lonjong dengan garis-garis di sisinya. Makanan ini biasanya ditaburi dengan tepung ketan sangrai.
Salah satu pembuat geplak turun-temurun yang masih eksis hingga hari ini bernama Sulaswiyati. Perempuan yang akrab disapa Siwi itu membuat geplak, baik geplak gula Jawa maupun geplak warna-warni di kediamannya di Nglembu, RT 02, Panjangrejo, Pundong, Bantul.

Di rumah itu, proses pembuatan geplak masih dilakukan dengan cara tradisional dengan menggunakan tungku kayu karena panasnya cenderung stabil. Geplak gula Jawa yang sudah matang bisa bertahan hingga seminggu lebih di rak dalam suhu ruang.

Apabila masuk ke lemari es, geplak gula Jawa bisa tahan lama hingga 20 hari. Sedangkan geplak warna-warni hanya mampu bertahan 10 hari. Geplak gula Jawa biasanya dinikmati dengan disandingkan bersama minuman kopi atau teh tanpa gula.
