Mencicipi Kue Sagon, Jajanan Tradisional Khas Jogja yang Cocok Disantap Bersama Teh dan Kopi
Di daerah lain, kue sagon memiliki variasi bahan dan rasa yang sedikit berbeda.
Di daerah lain, kue sagon memiliki variasi bahan dan rasa yang sedikit berbeda.
Mencicipi Kue Sagon, Jajanan Tradisional Khas Jogja yang Cocok Disantap Bersama Teh dan Kopi
Yogyakarta merupakan kota wisata dengan beragam jajanan kuliner. Salah satu kuliner Jogja yang banyak digemari adalah kue sagon. Pada masanya, kue sagon disajikan oleh istana kerajaan sebagai hadiah kepada kerabat atau tamu penting.
-
Bagaimana cara membuat kue sagon kelapa? 1. Sangrai tepung ketan selama 10 menit dengan api sedang. 2. Sangrai kelapa parut sampai kering sempurna. 3. Campurkan kelapa parut, tepung ketan, garam, gula pasir, vanilla bubuk, air dan margarin. Aduk sampai rata. 4. Pipihkan adonan kemudian cetak menggunakan cetakan kue. 5. Panggang dalam oven yang telah dipanaskan dengan suhu 160 derajat selama 10 hingga 20 menit atau sampai matang. 6. Dinginkan dan sajikan.
-
Kenapa gudeg jadi makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula kelapa.
-
Kuliner apa yang terkenal di Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Apa itu Kue Saren? Kue Saren merupakan makanan tradisional khas Jambi yang sering dibuat oleh masyarakat yang tinggal di daerah Jambi Kota Seberang.
-
Apa makanan khas Jawa di Sragen? Di Sragen, banyak restoran atau warung kuliner yang menyajikan makanan tradisional khas Jawa.
-
Kue tradisional apa yang terbuat dari tepung ketan? Kue Klepon Labu KuningBahan-bahan:200 gram labu kuning kukus, haluskan200 gram tepung ketan100 gram gula merah, sisir halus1/2 sdt garam2 lembar daun padan, buat simpulair secukupnya untuk merebusBahan taburan:1/2 butir kelapa, diparut1/4 sdt garam1 lembar daun pandan Cara membuat:1. Campur labu kuning, tepung ketan, dan garam. Uleni hingga bisa dipulung.
Dilansir dari Liputan6.com, kue sagon adalah camilan berbahan dasar kelapa. Salah satu wilayah penghasil kue sagon adalah Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman. Proses pembuatannya pun terbilang cukup singkat.
Untuk membuat 15 keping kue sagon, pembuat camilan ini biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Meski cukup singkat, setiap proses pembuatan kue sagon harus dilakukan dengan teliti.
Kue sagon sendiri memiliki perpaduan rasa gurih kelapa muda dengan rasa manis gula pasir. Selain rasa, kue ini juga memiliki aroma vanili yang menggugah selera.
Pada tahun 1980-an, kue sagon menjadi pilihan camilan yang disantap bersama teh dan kopi. Pada masa itu belum ada camilan modern yang merambah ke pasar sehingga kue sagon menjadi begitu populer.
Foto: Slemankab.go.id
Karena dibuat tanpa bahan pengawet, kue sagon hanya bisa bertahan selama 2-3 hari pada suhu ruangan. Penyimpanannya pun disarankan hanya di suhu ruangan dan tidak disimpan di lemari pendingin karena bisa memengaruhi struktur kue sagon menjadi lebih keras.
Kini, kehadiran kue-kue dan beragam camilan lain menjadi tantangan tersendiri bagi eksistensi kue sagon. Keberadaannya kini masih bisa ditemukan di beberapa sudut kota, seperti di Desa Wedomartani, Sleman.
Dari Yogyakarata, kue sagon menyebar ke berbagai daerah, salah satunya wilayah Jawa Barat. Di wilayah itu, kue sagon memiliki rasa yang khas karena diberikan bahan tambahan seperti daun pandan dan dihiasi dengan taburan wijen atau kacang tanah agar terlihat lebih cantik.
Hingga kini, kue sagon masih sangat populer di Jawa Barat dan dapat ditemukan di berbagai pasar tradisional atau toko kue di daerah itu. Meskipun kue sagon sudah banyak mengalami inovasi dan variasi, kelezatan dan keunikan rasa camilan ini masih tetap dipertahankan hingga sekarang.
Dilansir dari sagonpriangan.com, kue sagon pada awalnya dibuat dengan bahan-bahan sederhana seperti ketan putih, kelapa parut, dan gula merah.
Bahan-bahan ini kemudian diolah hingga menjadi adonan yang dicetak dan dijemur hingga kering. Kue sagon yang sudah kering kemudian disimpan dalam wadah tertutup untuk menjaga kelembapannya.
Beberapa daerah di Indonesia seperti di Jawa Timur dan Sumatra memiliki versi kue sagon yang sedikit berbeda, misalnya dengan menambah rempah-rempah atau menggunakan bahan-bahan lain seperti kacang tanah atau wijen.