Ditinggal Pak Tarno Nikah Lagi, Potret Sariah yang Kini Jadi Kuli Cuci Nangis Dapat Banyak Uang Bantuan dari Gus Miftah
Kehidupan Sariah, istri pertama pesulap Pak Tarno, yang penuh kesedihan, berhasil menyentuh hati Gus Miftah. Berikut adalah informasi selengkapnya.
Dapat Bantuan
Istri pertama Pak Tarno, Sariyah tak pernah menyangka jika dirinya akan mendapatkan bantuan uang dalam jumlah cukup banyak. Selama ini, ia hanya mendapat penghasilan dari kuli cuci.
"Kebetulan saya mendapatkan amanah untuk melaksanakan umrah. Oleh karena itu, saya mewakili beliau untuk menyampaikan pesan kepada pihak yang bersangkutan. Amanah ini berasal dari klien saya yang bernama Miftah Habiburrahman Maulana," ungkap kuasa hukum Gus MIftah, Herdiyan.
Herdiyan menjelaskan bahwa ia merasa terhormat bisa menjadi perwakilan dalam menyampaikan amanah tersebut. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kepercayaan yang diberikan oleh kliennya, Miftah Habiburrahman Maulana, dalam setiap kesempatan yang ada.
Tak Memiliki Syarat
Herdiyan mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan tidak memiliki syarat tertentu. Keputusan untuk memberikan bantuan diambil setelah mereka mengetahui melalui berita tentang kondisi Sariah yang memerlukan dukungan. "Karena kita baca di media memang butuh bantuan. Kebetulan kita ada amanah yang ada sedikit uang lah. Jadi apa yang dibutuhkan bisa digunakan lah. Nggak ada embel-embel ini," lanjut Herdiyan.
Dalam penjelasannya, Herdiyan menekankan bahwa niat untuk membantu Sariah murni berdasarkan kebutuhan yang diungkapkan dalam berita. Mereka merasa terpanggil untuk berkontribusi dengan dana yang dimiliki, tanpa adanya harapan atau syarat tertentu.
"Karena kita baca di media memang butuh bantuan. Kebetulan kita ada amanah yang ada sedikit uang lah. Jadi apa yang dibutuhkan bisa digunakan lah. Nggak ada embel-embel ini," lanjut Herdiyan, menegaskan komitmen mereka untuk memberikan bantuan secara tulus.
Tak Diungkap Rincian Bantuan
Ketika ditanya tentang jumlah bantuan yang akan diberikan, Herdiyan memilih untuk tidak memberikan rincian yang spesifik. Ia menegaskan bahwa proses ini akan dilakukan secepatnya tanpa adanya penundaan. "Nggak banyak lah, malu nyebutnya.
Ya ada puluhan juta. Namanya kita mau infaq shadaqah jangan ditahan-tahan. Artinya kalau udah dipikirkan ya langsung dikerjakan. Alhamdulillah langkahnya juga dipermudah," ujarnya. Dengan demikian, Herdiyan menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi tanpa harus mengungkapkan detail yang terlalu mendalam.
Keputusan Herdiyan untuk tidak mengungkapkan angka pasti mengenai bantuan yang diberikan mencerminkan sikap rendah hati. Ia bertekad untuk melaksanakan niatnya secepat mungkin, tanpa menunda-nunda.
"Nggak banyak lah, malu nyebutnya. Ya ada puluhan juta. Namanya kita mau infaq shadaqah jangan ditahan-tahan. Artinya kalau udah dipikirkan ya langsung dikerjakan. Alhamdulillah langkahnya juga dipermudah," jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa niat baik untuk berinfaq harus segera diwujudkan, tanpa rasa ragu atau malu.
Tak Diberi Nafkah
Sariah tidak dapat menahan air matanya saat menerima bantuan yang diberikan. Ia mengungkapkan bahwa selama ini ia harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup, karena suaminya tidak memberikan nafkah sama sekali.
"Nggak, nggak (pernah) kasih nafkah. Makanya dapat duit dari manapun saya terima (nangis). Ya Allah," ungkap Sariah sambil menangis. Dalam situasi yang sulit ini, Sariah merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan tersebut, yang memberikan harapan baru dalam hidupnya.
Ia berharap bisa mendapatkan dukungan lebih untuk memperbaiki keadaan keluarganya dan membangun masa depan yang lebih baik.
Menangis Terharu
Dalam suasana yang penuh emosi, Sariah mengungkapkan doanya untuk Gus Miftah yang sedang menjalankan ibadah umrah. Ia sangat berharap agar keberkahan dan keselamatan senantiasa menyertai Gus Miftah hingga ia kembali ke Indonesia.
“Kalo di tanah suci sih berkah selamat, semoga pulang dengan selamat,” ungkapnya dengan penuh harapan. Doa tersebut mencerminkan harapan Sariah agar perjalanan Gus Miftah berjalan lancar dan selamat sampai tujuan.
Dalam kesempatan yang sama, Sariah menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang telah diterimanya. Ia merasa sangat bersyukur karena ini adalah kali pertama ia mendapatkan bantuan dalam jumlah yang cukup signifikan.
"Saya sangat berterima kasih karena baru kali ini menerima amplop sebesar ini. Seumur hidup, saya belum pernah menerima uang dari suami sebanyak ini. Biasanya, ia hanya memberikan saya seratus ribu setiap hari. Saya merasa bersyukur karena kini bisa memegang uang sebanyak ini," ujar Sariah dengan penuh rasa syukur.