Istri Muda Pak Tarno Bantah Tudingan Menikah dengan Sang Pesulap karena Harta
Dewi, istri muda Pak Tarno, menjadi perhatian publik karena tudingan bahwa pernikahannya dengan pesulap tersebut didorong oleh kepentingan materi.
Kehidupan Pak Tarno akhir-akhir ini menarik perhatian publik. Dikenal sebagai pesulap yang selalu menghibur, kini ia terpaksa mengandalkan penghasilan dari berjualan di tepi jalan. Tak hanya Pak Tarno, sosok istrinya, Dewi, juga menjadi pusat perhatian.
Banyak yang mengkritik dan menuduhnya berusaha menguasai harta suaminya yang merupakan pesulap terkenal. Namun, Dewi menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Sejak mereka menikah, mereka masih tinggal di rumah kontrakan dan menghidupi diri dari hasil penjualan yang mereka lakukan.
"Ada yang bilang saya menikah dengan Pak Tarno karena hartanya, karena itunya. Padahal saya dengan Pak Tarno tinggal di kontrakan, enggak di rumah mewah. Makan pun dari hasil jualan mainan," ungkap Dewi saat ditemui di Kawasan Warakas, Jakarta Utara, pada Senin (30/12/2024).
Dewi Sangat Berterima Kasih atas Perhatian dan Bantuanya
Dewi merasa sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada suaminya. Salah satu yang paling berarti adalah Willy Salim, yang telah memberikan sumbangan uang tunai sebesar Rp50 juta, sehingga Pak Tarno tidak perlu lagi berjualan di pinggir jalan.
"Ini sebenarnya waktu kedatangan Willy Salim buat Pak Tarno biar jualannya enggak di pinggir jalan, satu tahun di sini buat pak Tarno disewakan bayar lunas. Hari ini Pak Tarno buka di sini, baru dikasih kuncinya. Hari pertama ya hari ini," jelasnya.
Dengan bantuan tersebut, Dewi berharap kehidupan mereka akan lebih baik dan suaminya bisa menjalankan usaha dengan lebih layak.
Untuk Modal Usaha
Bantuan yang diberikan tidak hanya ditujukan untuk modal usaha, tetapi juga dimanfaatkan untuk biaya berobat serta kebutuhan sehari-hari Pak Tarno. Dewi menjelaskan, "25 juta rupiah buat pak Tarno berobat, 10 juta buat renovasi kalo jadi bagus, 25 juta rupiah buat makan sehari-hari." Dengan demikian, bantuan tersebut sangat berarti bagi kehidupan Pak Tarno, membantu meringankan beban yang dihadapinya.
Selain untuk usaha, sebagian dari bantuan tersebut digunakan untuk keperluan kesehatan dan kebutuhan hidup sehari-hari Pak Tarno. Dewi menambahkan, "25 juta rupiah buat pak Tarno berobat, 10 juta buat renovasi kalo jadi bagus, 25 juta rupiah buat makan sehari-hari," menunjukkan betapa pentingnya bantuan itu bagi kesejahteraan Pak Tarno.
Mengelola Bantuan yang Diterima
Dewi, sebagai seorang istri, berupaya untuk mengelola bantuan yang diterima dari Pak Tarno dengan sebaik-baiknya. Ia secara rutin mencatat semua pengeluaran yang diperlukan oleh suaminya.
"Iya, uang donasinya nanti harus ditulis pengeluarannya apa, sesuai kebutuhan. Karena disewakan kios ini biar Pak Tarno bisa di sini," ucap Dewi.
Dengan cara ini, Dewi memastikan setiap dana yang diterima digunakan dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Ia percaya bahwa pengelolaan yang baik akan membantu mereka dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.