Biasa Tampil Happy, Terungkap Kisah Sedih Pak Tarno Ditelantarkan Ibu dan Diakui Usai Jadi Artis
Sejak kecil Pak Tarno ditelantarkan sang ibu setelah ayahnya meninggal dunia. Pak Tarno ketemu ibu setelah jadi artis


Biasa Tampil Happy, Terungkap Kisah Sedih Pak Tarno Ditelantarkan Ibu dan Diakui Setelah Jadi Artis

Pak Tarno, nama yang mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Pria yang dikenal dengan jargon khasnya, 'tolong dibantu ya,' selalu tampil ceria di depan kamera. Namun, dibalik senyumannya yang hangat, terdapat sejarah hidup yang penuh liku-liku dan kesedihan.

Masa Kecil yang Sulit
Pak Tarno harus menghadapi cobaan berat sejak usianya baru tiga tahun. Ayahnya meninggal dunia, meninggalkan dirinya dalam keadaan yang sulit. Namun, kesulitan belum berakhir di sana. Ibu Pak Tarno juga memutuskan untuk pergi, meninggalkannya sendirian bersama nenek yang sudah tua.

Bertahan Hidup dengan Usaha Keras
Untuk bertahan hidup, Pak Tarno terpaksa harus berjuang sendiri. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, ia harus bekerja terlebih dahulu. Pada saat-saat sulit, makanan yang bisa dijangkau hanya daun-daunan, karena ia tak mampu membeli beras. Selain itu, pendidikannya pun terhenti karena neneknya tak mampu membayar biaya sekolah.

Kembali Dikenal Melalui Dunia Hiburan
Namun, perjuangan Pak Tarno tidak sia-sia. Kesuksesannya di dunia hiburan membawa kembali cahaya dalam hidupnya. Ia menjadi seorang artis yang diakui banyak orang, dan jargon 'tolong dibantu ya'nya menjadi ikonik. Di tengah sorotan, ia juga mendapatkan pengakuan dari sang ibu.

Pertemuan Emosional dengan Sang Ibu
Pak Tarno tak bisa menahan air mata saat menceritakan pertemuannya dengan sang ibu saat menjadi bintang tamu di acara televisi. Meskipun sakit hati, ia memutuskan untuk menemui sang ibu yang berada di Sumatera. Dalam pertemuan tersebut, sang ibu meminta maaf kepadanya.

Kata Pak Tarno dilansir dari kanal YouTube TRANS TV Official.
"Ayahnya meninggal, ibu bukannya anak diurus ini ditinggal dari kecil. Saya kuli apa aja. Nenek sudah tua, makan cari sendiri, kalau nggak nguli makannya daun-daunan aja,"

Masih Mempertahankan Sakit Hati
Meskipun mendengar permintaan maaf sang ibu, Pak Tarno mengakui bahwa sakit hati yang diakibatkan oleh kisah masa kecilnya masih terasa. Pengalaman masa kecil yang sulit dan kesepian telah meninggalkan bekas yang dalam dalam hatinya.