Aslinya dari Cianjur, Ini Kisah Rogan Soup yang Sering Dikira dari Luar Negeri
Menu tradisional khas Cianjur ini cocok untuk takjil berbuka puasa.
Menu tradisional khas Cianjur ini cocok untuk takjil berbuka puasa.
Aslinya dari Cianjur, Ini Kisah Rogan Soup yang Sering Dikira dari Luar Negeri
Pernah dengar Rogan Soup? Sekilas makanan ini terdengar kebarat-baratan ya. Namun jangan salah, ternyata kuliner ini asli Kabupaten Cianjur.
Selama ini banyak yang terjebak ketika mendengar namanya. Kebanyakan orang menyangka jika Rogan Soup merupakan makanan khas Eropa.
-
Apa isi dari rekuh Cianjur? Rekuh dianggap berbeda dari rujak lain karena isiannya yang tak hanya buah segar, melainkan juga ada tambahan potongan kentang dan tahu goreng.
-
Siapa yang menyebarkan resep Rujak Cingur di Surabaya? Setelah beberapa hari berlayar, punggawa itu tiba di Tanjung Perak, Surabaya, dan mulai menyebarkan resepnya.
-
Bagaimana kuah rekuh Cianjur? Jika rujak pada umumnya diberi tambahan sambal kacang yang kental dan tidak terlalu banyak, rekuh justru disiram kuah kacang yang melimpah, mirip kuah sayur.
-
Apa yang membuat rujak cingur Tanggulangin terkenal? Terkenal karena cita rasanya yang tak pernah berubah sejak generasi pertama, rujak cingur Tanggulangin selalu ramai pembeli.
-
Mengapa rawon populer di Jawa Timur? Rawon adalah hidangan khas Jawa Timur, Indonesia, yang telah lama dikenal sebagai salah satu kuliner tradisional menggugah selera.
-
Apa isi dari Rujak Jaran? Dalam satu porsi rujak jaran biasanya terdiri dari sayur kangkung rebus, irisan kubis, terong, timun, kacang panjang sampai kulit melinjo. Kemudian ada tambahan lainnya berupa aci kukus, gorengan bakwan atau risoles, kerupuk basah, mi kuning, tahu goreng dan juga telur.
Makanan ini berjenis kudapan, alias makanan porsi kecil yang cocok dikonsumsi di sela-sela jam makan. Saat bulan puasa, Rogan Soup jadi incaran.
Banyak hal menarik yang belum diketahui tentang Rogan Soup.
Yuk kenalan lebih dekat dengan si manis khas Cianjur ini.
Gambar: Disbudpar Cianjur
Merupakan Kuliner Manis
Mengutip Disbudpar Kabupaten Cianjur, makanan ini memiliki cita rasa yang manis dan sedikit gurih.
Gambar: Smiling West Java Jabar
Isian Rogan Soup terdiri dari roti tawar, irisan kelapa muda, kolang kaling empuk, kacang hijau, gula putih, susu, santan dan garam.
Teksturnya lembut dan lumer di mulut, dengan perpaduan kolang kaling kelapa yang empuk dan liat serta santan kental yang gurih.
Dibungkus Daun Pisang
Walau disajikan di era modern, kudapan ini masih disajikan dengan bungkus daun pisang loh. Penggunaan bahan alam ini makin membuat aromanya harum, dan tentunya sehat untuk dikonsumsi.
Rogan soup juga cocok disajikan secara hangat maupun dingin. Inilah kenapa banyak warga Cianjur yang menjadikannya sebagai menu takjil saat berbuka puasa.
Asal Usul Rogan Soup
Adapun Rogan Soup belum lama ini ditemukan. Namun demikian, kepopulerannya sudah terkenal ke banyak wilayah terlebih di tatar Sunda bagian selatan.
Seorang pencetus Rogan Soup, Mpat Kurniawati mengatakan bahwa kudapan ini awalnya merupakan resep dari orang tuanya. Dahulu kuliner ini hanya disajikan untuk dinikmati anak-anaknya, maupun sanak keluarga.
Namun ternyata, lama kelamaan banyak yang suka dengan Rogan Soup sehingga terkenal sebagai kudapan khas Cianjur.
Terinspirasi dari Jojongkong
Perempuan 53 tahun itu menambahkan jika Rogan Soup mulanya terinspirasi dari kudapan lawas bernama Jojongkong.
Katanya, Jojongkong ini memiliki tekstur yang kenyal dan bercita rasa manis. Bahan Jojongkong terdiri dari tepung beras yang dicampur dengan kinca (gula merah) lalu siap disantap.
Sedangkan untuk Rogan, bahan dari Jojongkong diambil lalu dikombinasikan dengan roti dan sup susu, santan, kolang kaling dan gula putih. Seluruh bahan kemudian dibungkus daun pisang, sehingga rasa dan aromanya makin menggugah selera.
Dijadikan Oleh-oleh
Walau termasuk kue basah, Rogan Soup ternyata sering juga dijadikan sebagai oleh-oleh khas Cianjur.
Mengutip laman Smilling West Java, penganan ini juga sering dijadikan buah tangan untuk dibawa ke luar kota.
Bahkan penjualnya sudah mempersiapkan ini, dengan membungkusnya secara aman dan memberi label brand pada kemasan. Untuk memburu ini, wisatawan bisa berkunjung ke Bojongherang, Cianjur, dengan harga Rp14 ribu per bungkusnya.