Mencicipi Uniknya Rujak Jaran yang Legendaris di Cirebon, Isinya Sayur bukan Buah
Rujak jaran ini tidak memakai buah sama sekali, tapi justru memakai sayur dan gorengan. Unik dan legendaris di Cirebon
Rujak jaran ini tidak memakai buah sama sekali, tapi justru memakai sayur dan gorengan. Unik dan legendaris di Cirebon
Mencicipi Uniknya Rujak Jaran yang Legendaris di Cirebon, Isinya Sayur bukan Buah
Rujak umumnya terdiri dari irisan berbagai macam buah dengan tambahan sambal kacang. Namun siapa sangka jika rujak asal Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini justru berisi sayuran.
-
Apa keunikan kuliner Cirebon? Namun selain empal gentong dan tahu gejrot, terdapat kuliner lainnya yang jarang diketahui bernama Sate Kalong dan Tongseng Jagal.
-
Apa yang unik dari rujak soto? Perpaduan rujak dan soto ini memberikan sensasi rasa unik bagi penikmatnya.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Mengapa kuliner Cilacap itu unik? Namun sebenarnya kuliner tersebut punya cita rasa dan keunikannya tersendiri yang sama sekali berbeda dengan resep rica-rica pada umumnya.
-
Apa isi dari rekuh Cianjur? Rekuh dianggap berbeda dari rujak lain karena isiannya yang tak hanya buah segar, melainkan juga ada tambahan potongan kentang dan tahu goreng.
-
Di mana rujak buah bumbu kacang populer? Selain itu, kesegaran rujak buah bumbu kacang juga terpancar dari tekstur buah-buahan yang masih segar serta bumbu kacang yang memberikan tambahan rasa dan aroma yang lezat.
Namanya rujak jaran, dengan isian beberapa jenis sayur dan isian lainnya di luar buah. Rujak ini berbeda dari yang lainnya karena cita rasa yang dominan pedas gurih.
Cita rasa yang kuat ini justru disukai para pelanggan sehingga dagangannya cepat ludes.
Salah satu warung rujak jaran yang terkenal adalah milik ibu Wati yang berlokasi di sekitar area makam kawasan Desa Gamel. Konon, ibu Wati sudah berjualan sejak tahun 1984 silam sehingga menu ini jadi salah satu kuliner legendaris di wilayah Cirebon.
Selain jaran, warga juga mengenal rujak tersebut dengan nama rujak Gamel yang diambil dari nama desa penjualnya yakni Desa Gamel.
Isi rujak jaran
Dalam satu porsi rujak jaran biasanya terdiri dari sayur kangkung rebus, irisan kubis, terong, timun, kacang panjang sampai kulit melinjo.
Kemudian ada tambahan lainnya berupa aci kukus, gorengan bakwan atau risoles, kerupuk basah, mi kuning, tahu goreng dan juga telur.
Yang khas adalah sambal terasinya dengan komposisi terasi yang kuat, cabai hijau, penyedap rasa, asam Jawa dan gula merah. Agar rasanya lebih istimewa, penjual biasanya menambahkan kecap manis untuk campuran sambal.
Rasanya pedas gurih
Mencicipi rujak jaran siap-siap terperanjak karena rasa pedasnya yang dominan. Namun saat sudah dicampur, rasa gurih lah yang justru terasa.
Memakan rujak jaran akan membuat siapaun ketagihan karena pedasnya yang nagih.
Belum lagi lezatnya gorengan, dipadu dengan aci yang kenyal dan gurih serta telur dan kerupuk basah makin membuatnya sulit berhenti mengunyah.
Tak lupa, tambahan kuah pindang akan membuat rujak jaran ibu Wati semakin lezat dan gurih.
Harganya murah meriah
Untuk satu porsi lengkap dengan isian sayur, gorengan, aci, kerupuk basah dan telur harganya Rp14 ribu. Sedangkan jika isian tanpa telur, harganya Rp10 ribu.
Tak perlu khawatir kepedasan karena di warung tersebut juga menjual aneka minuman segar yang bisa jadi penyeimbang.
Selain itu, di lokasi juga menjual berbagai jenis jajanan tradisional jika pelanggan tak menyukai rasa pedas.
Asal usul penamaan jaran
Sementara, terkait asal usul penamaan jaran, ibu Wati mengaku jika dirinyalah yang memberi nama jaran. Dalam bahasa Jawa Cirebon, jaran artinya hewan kuda.
Hal ini semata untuk membedakan antara rujak buatannya dengan di tempat lain.
Selain itu, jaran sendiri mengacu ke dirinya yang kerap terkejut (latah) saat melayani pembeli.
“Jadi kenapa namanya rujak jaran karena (saya) mulutnya itu latahan, menyebut nama kuda,” kata ibu Wati, penjual rujak jaran.
Sensasi makan di area kuburan
Ibu Wati sendiri membuka usaha rujak jarannya di sekitar area pemakaman Desa Gamel, Kabupaten Cirebon.
Walau terdengar seram, namun saat sampai di lokasi suasananya justru ramai karena dekat dengan permukiman.
Selain itu, kedainya juga tak pernah sepi dari pelanggan sehingga suasana mencekam ala di kuburan sudah tidak terasa lagi.
“Ini bukanya setiap hari, kecuali di hari Senin itu libur wajib,” kata ibu Wati lagi
Sumber:
YouTube Dyodoran
Laman resmi Disbudpar Kota Cirebon
Liputan6