Tegas! Pesan Jenderal Bintang Satu ke Anak Buah: Jangan Coreng Nama Institusi
Apel yang berlangsung pukul 08.00-08.30 Wib ini turut dihadiri sejumlah pejabat Polda Metro Jaya, termasuk Irwasda, Karo SDM, dan Kabid Propam.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy mewanti-wanti jajaran untuk tidak menyalahgunakan senjata api.
Hal itu disampaikan Brigjen Djati saat memimpin apel pemeriksaan senjata api (senpi) dan amunisi di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya pada Senin (23/12).
"Senpi hanya boleh digunakan untuk kepentingan tugas, bukan pribadi. Setiap anggota harus menjaga agar senpi tidak hilang atau tidak terkontrol," kata Djati dalam keterangan tertulis, Senin (23/12).
Apel yang berlangsung pukul 08.00-08.30 Wib ini turut dihadiri sejumlah pejabat Polda Metro Jaya, termasuk Irwasda, Karo SDM, dan Kabid Propam.
Dalam arahannya, Brigjen Pol Djati menegaskan apel ini bertujuan meningkatkan disiplin dan tanggung jawab anggota Polri dalam menggunakan senjata api.
"Ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah nyata untuk mencegah penyalahgunaan senpi, memastikan kondisinya, serta meningkatkan pengawasan," ujar dia.
Senpi Simbol Kepercayaan Negara dan Masyarakat
Djati mengatakan, senpi merupakan simbol kepercayaan negara dan masyarakat kepada Polri. Karena itu, dia menekankan kepada anggota agar rutin berlatih meningkatkan keterampilan, termasuk kemampuan menembak dan pengendalian emosi.
"Hindari tindakan yang mencoreng nama baik institusi," ujar dia.
Sebanyak 902 personel dari dari 17 satker mengikuti apel untuk melaksanakan pengecekan senpi.
Wakapolda menegaskan bahwa apel ini adalah bentuk komitmen menjaga integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas Polri dalam menjalankan tugas.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami menjaga kepercayaan masyarakat dan menunjukkan tanggung jawab sebagai pelindung serta pengayom," tegas Brigjen Pol Djati.