Mahfud MD Kritisi Sikap Prabowo Maafkan Koruptor: Semakin Rusak Lah Dunia Hukum, Hati-Hati
Mahfud menilai memaafkan tindak pidana korupsi sama saja melanggar pasal 55 KUHP 'ketika beberapa orang atau lebih terlibat dalam satu tindak pidana'
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengkritisi sikap Presiden Prabowo yang ingin memaafkan koruptor dengan catatan mengembalikan aset negara. Menurut dia, rakyat harus mengingatkan bila pimpinan negara melontarkan pernyataan keliru.
"Pak Prabowo bisa mengatakan apa saja karena dia presiden yang terpilih, cuma kita juga harus mengingatkan agar tidak terlanjur salah, itu tugas kita," kata Mahfud MD di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (21/12).
Mahfud menilai memaafkan tindak pidana korupsi sama saja melanggar pasal 55 KUHP 'ketika beberapa orang atau lebih terlibat dalam satu tindak pidana'
"Korupsi itu kan dilarang. Dilarang siapa? menghalangi penegakan hukum, ikut serta atau membiarkan korupsi, padahal dia bisa ini (melaporkan), lalu kerja sama," jelas Mahfud.
Menurut Mahfud, permasalahan korupsi di dalam negeri sudah terlalu kompleks. Belum lagi dengan memberikan maaf kepada koruptor atas perbuatannya semakin membuat penindakan korupsi di dalam negeri tumpul.
"Padahal itu kompleks sekali, komplikasinya akan membuat semakin rusak lah bagi dunia hukum. Sebab itu, hati-hati lah," pungkas dia.
Prabowo Maafkan Koruptor
Sebelumnya, Prabowo memberikan kesempatan kepada para koruptor untuk bertobat dan mengembalikan uang rakyat yang telah dicuri. Dia mengatakan, dirinya akan memaafkan para koruptor apabila mereka mengembalikan uang rakyat.
"Saya dalam minggu-minggu ini, bulan-bulan ini, saya dalam rangka memberi apa istilahnya tuh memberi kesempatan, memberi kesempatan untuk taubat. Hai para koruptor atau yang merasa pernah mencuri dari rakyat, kalau kau kembalikam yang kau curi, ya mungkin kita maafkan, tapi kembalikan dong," kata Prabowo saat bertemu mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar Mesir, dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/12).
Dia menyampaikan para koruptor dapat mengembalikan uang rakyat dengan diam-diam agar tak diketahui. Prabowo tak mempersoalkannya, asalkan para koruptor mengembalikan uang rakyat yang sudah dicuri.
"Nanti kita beri kesempatan cara mengembalikannya bisa diam diam supaya nggak ketahuan, mengembalikan lho ya, tapi kembalikan," jelasnya.
Selain itu, Prabowo meminta pihak-pihak yang telah menerima fasilitas dari negara untuk membayar kewajibannya. Dia mengaku tak akan mengungkit masalah ini apabila mereka taat hukum dan kewajiban.
"Kemudian hai kalian-kalian yang sudah menerima fasilitas dari bangsa dan negara, bayarlah kewajibanmu. Asal kau bayar kewajibanmu, taat kepada hukum, sudah kita menghadap masa depan. Kita tidak ungkit-ungkit yang dulu," ujar Prabowo.
Namun, dia menegaskan tak segan-segan menegakkan hukum apabila masih ada pihak yang tidak mematuhi kewajibannya. Prabowo juga berjanji akan membersihkan aparat yang tak setiap kepada bangsa, negara, dan rakyat.
"Kalau kau bandel terus apa boleh buat, kita akan menegakkan hukum. Dan bagi aparat-aparat harus milih setia kepada bangsa, negara, dan rakyat atau setia pada pihak lain," tutur dia.
"Kalau setia kepada bangsa, negara, dan rakyat, ayo. Kalau tidak (setia), percayalah saya akan bersihkan aparat Republik Indonesia ini. Dan saya yakin dan percaya rakyat Indonesia berada di belakang saya," sambung Prabowo.