Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses
“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses
Mutohar, seorang juragan kuliner tahu pedas di wilayah Jakarta Timur berbagi kisah suksesnya dalam merintis usaha.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Apa itu martabak tahu pedas? Martabak adalah camilan tradisional yang banyak diminati masyarakat. Martabak adalah camilan gurih yang lezat dan tak pernah gagal memanjakan lidah. Ini merupakan camilan yang terbuat dari adonan telur dengan campuran daging cincang, sayur, dan rempah-rempah memberikan sensasi gurih yang menggugah selera.Selai dibuat dengan isian daging dan sayur, ada pula kreasi camilan martabak yang dibuat dengan isian tahu. Martabak tahu memiliki tekstur yang lebih lembut daripada martabak daging. Meski dibuat dari bahan sederhana, namun camilan ini tak kalah nikmat dengan olahan martabak pada umumnya.
-
Siapa yang sukses dengan usaha peyek belut? Fitri Puji Lestari, seorang pengusaha peyek belut asal Bantul, Yogyakarta mampu membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk meraih kesuksesan.
-
Kenapa usaha Fitri sukses? Keberhasilan pertamanya datang ketika banyak teman dan tetangga mulai menitipkan belut untuk dijual kembali. Fitri yang awalnya hanya menjadi pengepul, akhirnya melihat peluang untuk mengolah peyek tersebut menjadi produk camilan peyek belut.
-
Siapa yang bisa sukses di bisnis kuliner? Kamu bisa melihat kesuksesan bisnis makanan dan hantaran dari Mamadis Kitchen misalnya. Dia berhasil mengembangkan brand-nya dan mencuri perhatian pencinta kuliner, berkat kemauannya mempromosikan produknya lewat media sosial.
-
Bagaimana Inul Daratista memulai bisnis kuliner? Di balik Kelezatan Kuliner Inul Daratista tak hanya menggoyangkan panggung, tapi juga lidah penikmat kuliner. Dengan bisnis keripik Inul Food, kue kekinian Inul Cake n Pastry, hingga restoran BBQ berkonsep Kore, Inul menunjukkan keberagaman dalam bisnis kuliner. Bahkan, kisahnya dimulai dari menjadi model produk mi hingga memiliki pabrik mi sendiri.
Selama berjualan, dirinya banyak menemui rintangan, salah satunya saat sepeda motor miliknya dibawa kabur oleh seorang karyawan. Namun berkat semangat dan motivasi yang kuat, ia mampu bangkit dan menjalankan usaha kuliner tersebut hingga sukses.
Mutohar mengaku bahwa ia selalu mencoba menghadapi tantangan. Yang dilakukan hanyalah melawan keraguan agar usaha bisa segera berjalan. Kini, cabang tahunya ada di berbagai tempat dengan angka penjualan yang meningkat drastis. Berikut kisah suksesnya.
Merintis bersama istri
Disampaikan Mutohar, perjalanan bisnisnya dimulai pada 2012 silam saat muncul tren camilan tahu kekinian. Saat itu dirinya mencoba belajar untuk membuat sendiri tahu pedas bersama sang istri untuk dikenalkan kepada warga.
Tak disangka responsnya positif, hingga akhirnya ia mencoba berjualan sendiri dengan menggunakan brand “Ibu Fatma”.
“Waktu 2012 itu lagi ramai tahu pedas, terus saya coba bikin dan yang masak istri terus responsnya positif,” kata dia, mengutip kanal YouTube Jaga Lilin.
Mencoba berbagai pekerjaan
Sebelum memulai jualan tahu, Mutohar yang merupakan perantau asal Jawa Tengah itu mencoba berbagai pekerjaan. Pada 1987, ia memulai pertama kali dengan menjadi sopir pribadi.
Lalu ia kembali mencoba menjadi sopir perusahaan ekspedisi dan ekspor – impor barang. Dan melanjutkan lagi menjadi sopir kantor perusahaan. Selain itu dia juga pernah jualan cendol, rempeyek dan sari kelapa yang semuanya gagal.
“Awalnya saya sopir karena keterbatasan ilmu yang saya miliki, terus mencoba ke berbagai tempat (jadi sopir), terus coba jualan cendol gerobakan, nggak lanjut, lalu rempeyek dari Jawa Tengah juga putus di tengah jalan, dan sari kelapa yang juga tidak berhasil,” katanya lagi.
Berjualan siomay dan tahu pedas
Setelah beberapa usaha tersebut gagal, la kembali berjualan cendol dan menjajakannya di kantin kantor tempatnya bekerja.
Ketika itu Ia dibantu rekannya, termasuk untuk berjualan siomay yang memiliki banyak peminat di kantin kantor. Tak ingin berdiam di satu tempat, Mutohar lantas mendirikan satu gerobak tetap di daerah Cipayung.
“Alhamdulillah siomay dan batagor ini sampai sekarang bersamaan dengan tahu pedas yang dimulai 2012, ini buktinya,” katanya lagi.
Ditipu partner dan motor diambil karyawan
Walau usahanya masih dirintis pelan-pelan, Mutohar tak lantas merasakan perkembangan yang baik. Dirinya juga pernah merasakan kejadian yang tidak mengenakkan, seperti saat ditipu oleh partner usaha.
Bahkan, ia juga pernah kehilangan sepeda motornya setelah dipinjamkan kepada seorang karyawan yang kini tidak diketahui keberadaannya.
“Ya saya pernah kerja sama dengan partner, dia ngambil tahu banyak dengan nilai sampai Rp15 juta, lalu ilang dan tidak menyetorkan. Pernah juga ada karyawan modalnya semangat bekerja, baru dua hari saya pinjamkan motor dan dibawa kabur,” katanya
Mendapat ganti yang cukup banyak
Walaupun banyak mengalami kondisi demikian, Mutohar terus melangkah dan mengembangkan usahanya.
Alhasil usahanya kini maju dengan penjualan hingga lebih dari seribu tahu per hari.
“Tapi itu bagian dari dinamika, ya, nggak ada masalah. Sekarang udah diganti yang jauh lebih banyak lagi,” katanya
Tidak punya strategi khusus
Selama ini usaha tahu pedas yang ia jalankan tidak menerapkan strategi apapun.
“Saya tidak memiliki strategi ya, karena bukan ahlinya. Tapi ketika konsumen ini merasakan bahwa tahu pedas ini enak, saya kira mereka akan balik lagi, jadi dari mulut ke mulut ya,” katanya lagi
Yang terpenting baginya adalah mempertahankan kualitas mulai dari pemilihan tahu yang segar dan berkualitas
“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori ya, tetapi intinya memulai saja dulu, apapun. Karena kalau terlalu banyak hitung-hitung ya sulit untuk berhasil,” katanya