Kisah Mantan Manajer Bank Pilih Banting Setir Jualan Gorengan, Kini Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah Per Hari
Selama 12 tahun menjalankan usaha, ia mampu menginspirasi dan meraup cuan hingga puluhan juta rupiah per hari.
Selama 12 tahun menjalankan usaha, ia mampu menginspirasi dan meraup cuan hingga puluhan juta rupiah per hari.
Kisah Mantan Manajer Bank Pilih Banting Setir Jualan Gorengan, Kini Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah Per Hari
Dalam kehidupan, kadang-kadang perubahan besar datang dari keputusan sederhana. Hal ini terbukti dari kisah inspiratif seorang mantan manajer bank bernama Rosie Pakpahan, yang banting setir menjadi pengusaha gorengan tahu pedas.
Keberaniannya untuk meninggalkan karier yang mapan demi mengejar passion di bidang kuliner ternyata membawa hasil yang luar biasa. Selama 12 tahun menjalankan usaha, ia mampu meraup cuan hingga puluhan juta rupiah per hari.
-
Siapa mantan TKW yang sukses berjualan bandeng? Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
-
Bagaimana cara meraup untung puluhan juta dari berjualan keripik ubi? Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta. 'Kalau sekarang Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp30-40 juta,' tambahnya.
-
Bagaimana perempuan pemilik warung itu mendapatkan uang? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.'Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,' ucap perempuan tersebut.
-
Kenapa Ratmi memulai usaha keripik bayam? Setelah gempa, kami benar-benar kehilangan segalanya. Suami saya diberhentikan dari pekerjaannya, dan saya bingung harus berbuat apa,' kenang Ratmi dalam tayangan YouTube Lempar Dadu, dikutip Selasa (19/11). Di tengah keterbatasan, Ratmi bangkit dan memulai usaha keripik bayam di Jetis, Bantul, Yogyakarta.
-
Siapa yang bisa sukses di bisnis kuliner? Kamu bisa melihat kesuksesan bisnis makanan dan hantaran dari Mamadis Kitchen misalnya. Dia berhasil mengembangkan brand-nya dan mencuri perhatian pencinta kuliner, berkat kemauannya mempromosikan produknya lewat media sosial.
Omzet yang didapatkan berasal dari ratusan cabang usaha tahu isi pedas bermerek “Tahu Jeletot Taisi” dengan segala dinamikanya. Walau demikian, Rosie mampu melewati masa-masa sulit seperti kerugian sampai dimusuhi keluarga akibat keputusan besarnya ini.
Saat ini, usaha tersebut sudah berkembang pesat dengan total 600-an cabang di seluruh wilayah Jabodetabek, dengan fokus menjual aneka produk makanan berbahan tahu yang lezat dan gurih. Yuk simak kisah inspiratifnya berikut ini.
Gambar: Youtube TraCook
Memilih Keluar dari Pekerjaan Nyaman
Dalam kanal Youtube TraCook, diceritakan bahwa Rosie sudah memulai usaha gorengan tahunya ini pada 2012 silam.
Ketika itu adalah awal dari keputusan besarnya di dalam hidup, karena memilih keluar dari pekerjaan menterengnya.
Rosie melakukan ini bukan tanpa risiko. Saat memutuskan pensiun dini, dia mendapat sejumlah penolakan dari keluarga besar. Bahkan, Rosie juga sampai dimusuhi lantaran memilih berjualan gorengan tahu isi.
“Benar-benar ditentang banget sama keluarga, saya sudah disekolahin tinggi-tinggi, tetapi memilih berjualan gorengan tahu,” terang Rosie.
Coba, Gagal, Coba, Gagal
Saat awal merintis, usahanya tidak serta merta langsung seperti sekarang. Saat itu, Rosie sempat melakukan percobaan selama tiga bulan untuk mengenalkan produk tahu isi pedasnya.
Selama itu, ia selalu membawa produk jualan ke sekolah anaknya untuk dikenalkan kepada orang tua yang mengantar anaknya. Namun, ia mengakui jika sulit mencari resep yang disukai banyak orang.
“Selama tiga bulan saya bawa sekitar seratus tahu pakai boks kecil ke sekolahnya anak-anak, lalu saya kenalkan soal rasa. Tapi banyak yang bilang kepedasan, keras. Nah di bulan ketiga ini mulai banyak yang bilang enak, langsung saya kunci resepnya,” katanya
Gadai Motor untuk Memulai Usaha
Setelah merasa yakin dengan resep, Rosie kemudian bersiap. Namun saat itu ia harus menggadaikan sepeda motor sebesar Rp10 juta untuk membeli gerobak dan memulai berjualan gorengan tahu isi pedas.
Namun lagi-lagi usahanya tidak berjalan maksimal, karena ia hanya mampu menjual sebanyak 75 tahu dan 200 tahu yang sudah disiapkan. Walau begitu, ia tetap tidak mundur karena sudah yakin dengan pilihannya keluar dari zona nyaman.
“Masa setelah kita berusaha dan mencoba sekuat tenaga Tuhan nggak ngasih rezeki sih, akhirnya itu yang menjadi keyakinan saya,” terangnya.
Inovasi Jadi Kunci
Sampai 12 tahun ini, usahanya terus berkembang berkat usaha keras bersama puluhan karyawan.
Usaha tahu tersebut terus ia upayakan dengan tetap menjaga kualitas, mulai dari tahu yang ia produksi sendiri, isian berupa sayur, cabai dan varian lain yang terus dikembangkan sampai menjaga keloyalan terhadap konsumen.
Rosie yakin, dengan menjaga kualitas menjadi kunci rahasia bertahan dalam berbisnis kuliner. Ini juga akan menentukan rasa sampai di tangan konsumen. Rosie juga terus berinovasi dengan membuat varian tahu pedas lain, keripik tahu, tahu walik sampai isian ayam.
Kemudian ia juga membuka kesempatan bermitra bagi siapapun yang tertarik untuk membuka usaha gorengan tahu pedas. Sampai sekarang, terdapat total 600 kemitraan di banyak kota dan kabupaten.
Mengutip Youtube Tahu Taisi, Rosie telah mampu meraup keuntungan hingga Rp28 juta per hari dengan perhitungan Rp1.600 per tahu dikalikan 1.800 buah tahu yang terjual habis di pasaran.
Saat ini, usahanya juga didukung oleh keluarga sehingga Rosie beserta suami terus menjalankan usaha tahu goreng pedas sampai sekarang.