Kisah Guru Ngaji di Bekasi Sukses Jualan Keripik Ubi, Modal Awal Rp50 Ribu Kini Cuan hingga Rp40 Juta per Bulan
Kenekatannya membuahkan hasil. Di mana ia mampu meraih omzet Rp30-40 juta per bulan.
Kenekatannya membuahkan hasil. Di mana ia mampu meraih omzet Rp30-40 juta per bulan.
Kisah Guru Ngaji di Bekasi Sukses Jualan Keripik Ubi, Modal Awal Rp50 Ribu Kini Cuan hingga Rp40 Juta per Bulan
Guru ngaji di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini mampu raup cuan hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan ubi. Sebelum memulai bisnis, Faisal Bahri sempat keluar dari tempat kerjanya. Ia kemudian nekat membuat olahan berupa keripik dengan modal Rp50 ribu.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Apa usaha Qori yang membuatnya sukses? Di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga, Qori, wanita berusia 29 tahun menemukan jalan menuju kesuksesan melalui sebuah usaha kuliner bernama Cireng Gembul.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Bagaimana Kurnia Mega mendapatkan penghasilan? Saat ini, Kurnia Meiga mencari nafkah dengan berjualan emping, rengginang, dan berbagai atribut sepak bola miliknya.
-
Siapa yang sukses jadi pengusaha di usia muda? Hal ini telah dibuktikan Via, yang dulunya hanya seorang pembantu dengan penghasilan Rp20.000 sehari. Namun, kini Via telah menjadi pengusaha muda yang sukses dan mandiri.
-
Siapa yang sukses dengan usaha peyek belut? Fitri Puji Lestari, seorang pengusaha peyek belut asal Bantul, Yogyakarta mampu membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk meraih kesuksesan.
Sempat menganggur enam bulan
Kesuksesan Faisal dalam berjualan makanan ringan itu tidak dilalui dengan mudah.
Ia tidak langsung berhasil dalam memulai usaha. Ia sempat menganggur selama enam bulan setelah keluar dari tempat kerjanya.
Di masa-masa sulit itu, ia kemudian berinisiatif untuk memulai usaha baru dengan berjualan keripik ubi renyah.
Melihat peluang pasar
Disampaikan guru ngaji itu, awal dari niatnya berjualan bermula dari adanya peluang pasar di wilayah Kabupaten Bekasi.
Ini karena kudapan serupa kebanyakan terbuat dari singkong, dan belum ada yang terbuat dari ubi. Bermodal nekat, ia membelanjakan uang Rp50 ribu untuk modal awal membuat keripik ubi.
“Kalau dulu, modal awalnya Rp50 ribu. Itu nyoba-nyoba ya karena keripik singkong atau pisang kan udah banyak, akhirnya dipilih ubi dan laku,” katanya dalam program Berani Berubah di kanal YouTube Fokus Indosiar.
Banyak peminatnya
Faisal mengaku jika penjualannya perlahan mulai naik. Ini karena varian keripik ubi yang memang belum banyak dijumpai semasa sebelum pandemi Covid-19.
Di tengah penjualan yang mulai mendapat pasar, kemudian muncul wabah hingga usahanya sempat turun.
Namun berkat kegigihannya, ia terus mencoba memasarkannya melalui banyak platform sampai saat ini permintaannya kembali tinggi.
“Sebelum pandemi itu pernah sampai 500 bungkus, dan bisa mempekerjakan karyawan sampai muncul Covid-19 dan omzetnya turun,” terangnya.
Penjualan sampai 4.000 bungkus
Penjualan keripik ubi milik Faisal perlahan-lahan kembali meningkat. Bahkan ia pernah mengirim hingga 4.000 bungkus dalam satu hari.
Dan setelah masa pandemi, Faisal terus berusaha agar usahanya tetap bertahan sampai stabil seperti saat ini.
“Alhamdulillah sekarang sudah stabil nih, dan sudah bisa memberdayakan tetangga-tetangga sekitar,” terangnya.
Raih omzet Rp30-40 juta per bulan
Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta.
“Kalau sekarang Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp30-40 juta,” tambahnya.
Adapun Faisal mengajar ngaji di malam hari, setelah siang hari ia fokus di usahanya berjualan keripik ubi renyah.
“Selain saya usaha keripik, nah malam harinya saya mengajar ngaji anak-anak kecil,” tambahnya.
Faisal memotivasi agar para pengusaha tetap semangat karena kegagalan merupakan kesempatan yang tertunda.