Kisah Pemuda di Bogor Punya Omzet Rp 45 Juta/bulan Hanya dari Jualan Otak-otak, Kuncinya Tak Gengsi
Ajang menyadari bahwa gengsi tidak akan membuatnya sukses.
Ia pun memiliki tiga kunci agar berhsil dalam berjualan
Kisah Pemuda di Bogor Punya Omzet Rp 45 Juta/bulan Hanya dari Jualan Otak-otak, Kuncinya Tak Gengsi
Seorang pemuda di Bogor, Jawa Barat membagikan kisah inspiratifnya dalam mencari rezeki. Pria yang sehari-hari berjualan otak-otak dan gorengan krispi ini bisa menabung hingga membeli motor besar. Tak tanggung-tanggung, ia membelinya cash.
Ajang, begitu ia disapa mengaku menekuni usaha ini karena ia lahir dari keluarga pedagang. Dari sana ia memperoleh banyak ilmu dan mempraktikkannya setelah lulus sekolah.
Dirinya sehari-hari berjualan di SDN Babakan, Jalan Malabar, Desa Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Ia adalah contoh pemuda yang gigih dalam meraih mimpinya.
Tidak langsung sukses
Menurut Ajang, dirinya tidak langsung sukses dalam merintis usaha jualan makanan tersebut. Ia banyak mengalami kegagalan karena semuanya dimulai secara otodidak.
Beberapa kegagalan yang dialami di antaranya produk jualan yang menyatu dan sulit dijual karena salah bahan hingga kesalahan menggunakan telur.
“Saya nyoba sampai begini itu tiga bulan, ada gagalnya kaya saya coba pakai sagu atau tepung rapet semua, terus pakai telur pas dinginnya bau amis,” kata Ajang, mengutip kanal YouTube Zayn YR, Minggu (7/1).
Mencari penyebab gagal
Dengan penuh tekad, Ajang justru tidak menyerah dengan rentetan kegagalan itu. Berbulan-bulan berikutnya ia terus mencari tahu penyebab gagal.
Ia pun bertanya pada orang, mencoba sendiri sampai mencari di media internet, namun masih belum berhasil.
“Dulu sampai nyari di YouTube masih gagal, padahal mah gitu-gitu aja sebenarnya kalau mau dicari. Pernah juga pakai kompor gas rumahan itu, ditungguin pelanggan sampai antre karena lama, satu jam baru matang,” kata dia.
Gunakan metode promosi unik
Setelah menemukan metode yang pas, Ajang lantas menggunakan banyak cara promosi.
Salah satu yang unik adalah dengan menawarkan secara gratis kepada siapapun yang lewat.
“Kalau dulu itu promonya begini, silahkan, kak, cobain gratis. Ada yang lewat lagi, silahkan cobain gratis, lama-lama, oh boleh Rp5 ribu, Rp10 ribu,” katanya
Mampu beli motor besar cash kurang dari sebulan jualan
Salah satu usaha yang paling ia ingat adalah ketika dirinya ingin memiliki motor besar, dan ia mengusahakan untuk kejar target.
Saat itu dirinya masih memulai usahanya sendiri, dan tanpa dibantu orang. Kurang dari sebulan dirinya mampu memiliki motor besar yang dibeli secara cash di dealer kendaraan.
“Waktu itu pernah kejar target, kebeli motor CBR, cash, kurang dari sebulan itu,” terangnya.
Sempat alami rasa gengsi
Sejak berjualan beberapa tahun silam, Ajang tak menapik bahwa dirinya pernah merasa gengsi. Saat itu dirinya berjualan di sekolah, dan sempat malu dilihat teman-temannya.
Saat ada temannya lewat dirinya menghindar selama beberapa waktu. Namun Ajang akhirnya sadar bahwa gengsi tidak akan membuatnya sukses.
“Kan saya dulu jualan di sini ya, setiap ada teman saya, saya ngumpet, bilang saya nggak ada gitu ya. Tapi lama-lama buat apa. Pas ke sini ke sininya itu saya ketemu teman, hey sini beli jualan. Lagian saya usahanya halal,” katanya
Omzet capai Rp45 juta sebulan
Ajang mengaku jika omzetnya kini mencapai Rp45 juta selama sebulan dari beberapa cabang yang ia kelola.
Ia membagikan tips agar bisa sukses seperti dirinya, walau hanya berjualan lapak di pinggir jalan.
“Yang penting kuncinya 3, pertama modal, misal nggak ada bisa pinjam atau kerja dari orang. Lalu nggak ada kemampuan, bisa belajar dulu.
Terakhir sama kemauan, ketika ada ini, pasti berjalan,” katanya.
Di lapaknya, Ajang menjual berbagai benu krispi mulai dari tahu, otak-otak sampai cimol dengan cita rasa renyah yang gurih.