Nekat Berhenti Kuliah, Warga Depok Sukses Jualan Kerupuk Kulit Modal Rp300 Ribu Omzetnya Rp450 Juta
Cerita Heru Setiawan rela nekat meninggalkan bangku perkuliahan demi memilih untuk membangun usaha kerupuk kulit sapi.
Cerita Heru Setiawan rela nekat meninggalkan bangku kuliah membangun usaha kerupuk kulit sapi.
Nekat Berhenti Kuliah, Warga Depok Sukses Jualan Kerupuk Kulit Modal Rp300 Ribu Omzetnya Rp450 Juta
Kisah inspiratif datang dari Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit asal Depok, Jawa Barat.
Dia menceritakan perjuangan dan proses hingga bisa sukses seperti sekarang.
Untuk meraih kesuksesan tidak semudah yang dibayangkan, Heru harus mengalami perjalanan panjang dan penuh haru.
Dia bahkan rela meninggalkan bangku kuliah demi membangun usahanya. Berkat kesungguhannya, ia berhasil menjadi sosok pengusaha sukses yang meraih omzet hingga ratusan juta per bulannya.
Seperti apa cerita perjalanan Heru? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut, Senin (1/4).
Youtube/chrisbo makanmakan
Heru Setiawan memiliki usaha kerupuk kulit bernama Heru, yang berlokasi di Jl. Nusa Indah RT 05/05 No.41 Cisalak Pasar Cimanggis, Depok. Dalam menjalankan usahanya, pria ini begitu menjaga rasa kepuasan dari para pelanggannya.
“Intinya jangan sampai ngecewain pelanggan. Dia puas insya Allah usaha kita juga lancar, dia enggak puas sudah wasallam, intinya gitu doang,”
kata Heru seperti dalam video unggahan saluran Youtube chrisbo makanmakan.
Ia percaya bahwa setiap langkahnya sudah diatur atas kuasa Sang Pencipta. Sehingga, ia hanya bisa melakukan yang terbaik untuk usahanya yang sudah dikenal oleh warga Depok dan sekitarnya.
Bermula dari usaha tukang jagal daging di tahun 2002, Heru mulai bisnis berjualan kerupuk kulit sapi sejak tahun 2015. Ide itu muncul lantaran melihat banyaknya kulit sapi yang terbuang begitu saja.
“Waktu itu saya modal pertamanya itu satu kulit harganya sekitar Rp10 ribu, beda sama sekarang Rp20 ribu. Jadi sepuluh ribu dikali 30 kilo Rp300 ribu kita olah tuh kulit. Sekarang tuh sayang alhamdulillah menghabiskan kulit 7-10 lembar seharinya,” tutur Heru.
Saat ini, Heru sudah berhasil merambah pasar dari ujung Sabang hingga Merauke. Dulunya, bisnis ini dimulai dengan cara pemasaran dari warung ke warung.
Sebelum menjadi pengusaha, Heru sempat kuliah. Namun dia ditinggalkan karena fokus pada bisnis yang dikenalkan oleh orangtuanya.
“Saya kuliah sampai tiga semester cuman ya memang basic-nya kita mah darahnya tukang dagang ya, kita sambil dagang bantuin orangtua. Nah tiga semester kita tinggalin karena kita sudah tahu dagang. Bukan di DO, malah kita itu berhenti saja gitu sampai enggak pamit sama teman-teman kuliah,”
imbuh Heru.
Setiap pebisnis pasti mengalami pasang surut pendapatan. Heru juga sempat mengalami turun pendapatannya ketika pembelian secara online ditutup.
Akibatnya dua karyawannya tidak mendapat penghasilan. Namun semuanya berhasil dilewati oleh Heru.
Semua resep kerupuk kulit ini didapatkan dari temannya yang saat itu punya tanggungan 1 ekor sapi pada Heru.
Keduanya pun barter, Heru merelakan tanggungan temannya itu dan ditukar dengan ilmu pengolahan kerupuk kulit sapi yang diketahui rekannya.
Bukan main, kini omzet yang didapatkan oleh Heru mencapai Rp8-15 juta rupiah. Apabila dijumlah dalam satu bulan ia mendapatkan penghasilan ratusan juta.
“Ya kalau sebulan kurang lebih Rp300 sampai Rp450 juta lah,” kata Heru.
Video
Berikut adalah video selengkapnya.