Bertani Sejak SMA, Petani Muda Blitar Ini Bisa Beli Mobil dan Tanah dari Hasil Panen Cabai
Heru Winoto jatuh cinta dengan dunia pertanian karena orang tuanya petani. Kini ia punya satu hektare lahan cabai. Dari modal Rp15 juta kini untung Rp125 juta.
Heru Winoto jatuh cinta dengan dunia pertanian karena orang tuanya petani. Kini ia punya satu hektare lahan cabai. Dari modal Rp15 juta kini untung Rp125 juta.
Bertani Sejak SMA, Petani Muda Blitar Ini Bisa Beli Mobil dan Tanah dari Hasil Panen Cabai
Heru Winoto, warga Blitar Jawa Timur adalah salah satu petani cabai sukses di daerahnya. Kini, lahan cabai miliknya seluas satu hektare.
merdeka.com
Bertani sejak Remaja
Lahir dari keluarga petani, Heru sudah akrab dengan dunia ini sejak kecil. Bahkan, saat masih duduk di bangku SMA, ia diberi kepercayaan orang tua mengelola lahan sendiri. Pada masa awal bertani cabai, Heru bisa beli motor baru tanpa meminta uang orang tuanya.
(Foto: YouTube PecahTelur)
-
Siapa yang menginspirasi petani muda ini? Dyra mengatakan, mereka berjualan petai karena terinspirasi dari orang tua.
-
Bagaimana cara petani muda ini menjual petai? 'Tapi karena sistemnya mereka nggak transfer dulu, jadi banyak uang yang macet di sana sehingga kita melakukan sesuatu yang baru dengan menjual petai lewat online,' kata Dyra dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Siapa saja petani muda yang terlibat? Dua petani muda tersebut, Arvin Wijaya dan Steven, menjadi sosok di balik budidaya melon dengan buahnya yang terasa manis dan segar.
-
Bagaimana petani milenial ini belajar bertani? Dalam bertani pepaya, Aksin belajar secara autodidak. Ia belajar dari para peternak pepaya lain. Tak hanya ilmu yang didapat, ia juga mendapat banyak motivasi dari para mentornya.
-
Kenapa Sherwin nekat jadi petani cabai? 'Dibilang tidak usah bertani, tetapi saya membantah dan bertekad mengubah pertanian menjadi lebih keren dan lebih kreatif,' katanya.
-
Apa yang sukses dari keluarga petani itu? Dalam unggahan tersebut disebutkan orang tua Leo adalah seorang petani yang hidup sederhana. Video itu sudah ditonton hingga lebih dari 2 juta kali dan mendapatkan banyak respons positif dari warganet.'Yang hebat bukan anaknya tapi ortunya,' tulis akun tiktok @_delxxx dalam kolom komentar.'Keren orang tuanya… ,' tulis akun @nuning_callista.
Penghasilan Heru dari hasil bertani cabai mencapai puncaknya saat harga di pasaran mahal seperti sekarang. Sebaliknya, saat harga cabai murah, ia juga merugi.
"Pernah sekilo harganya Rp1.500, itu rugi. Akhirnya separoan dengan ibu-ibu pemetik. Hasil panen berapa itu dibagi dua," ungkap Heru, mengutip YouTube PecahTelur.
Kunci Keberhasilan
Menurut Heru, bertani cabai butuh ketelatenan. Petani harus rutin mengecek kondisi tanaman cabai untuk memastikannya bebas dari serangan hama.
Saat harga murah, para petani biasanya kapok menanam cabai. Tidak demikian dengan Heru. Ia konsisten menanam cabai baik saat harganya murah maupun melambung tinggi. Dia juga memastikan kualitas cabainya selalu bagus.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Tidak Foya-foya
Meksipun hasil panen melimpah, Heru mengaku tidak menggunakan uangnya untuk foya-foya. Saat omzet melimpah, ia menabung dengan cara membeli kambing. Saat harga cabai lesu, kambing itu dijual untuk jadi modal bertani.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Berjejaring
Para petani cabai di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar berjejaring. Mereka punya grup WhatsApp untuk berbagi informasi harian harga cabai.
Heru mengaku senang berbagi ilmu seputar bertani cabai kepada orang lain, terutama anak-anak muda yang ingin terjun di dunia pertanian. Ia sudah menemani beberapa petani muda di daerahnya hingga berhasil. Salah satu petani muda yang ia dampingi berhasil membeli motor baru dari hasil panen cabai. Orang tua petani muda itu berterima kasih kepada Heru karena telah membimbing sang anak.
Sementara itu, Heru bisa membeli mobil dan tanah dari hasil panen cabai. Ia blak-blakan mengungkapkan, dengan modal Rp15 juta, ia menghasilkan Rp125 juta dari tanaman cabai.