Tak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah
Sebelum bertani pepaya, ia telah berkali-kali gagal membangun usaha di bidang lain.
Sebelum bertani pepaya, ia telah berkali-kali gagal membangun usaha di bidang lain.
Tak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah
Setelah benar-benar berada di titik jenuh, Muhammad Aksin, pria asal Desa Pasuruan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang, memutuskan keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Ia kemudian beralih profesi menjadi seorang wirausahawan.
-
Siapa yang menginspirasi petani muda ini? Dyra mengatakan, mereka berjualan petai karena terinspirasi dari orang tua.
-
Siapa Duta Petani Milenial? Selain Lesti yang ditunjuk jadi Duta Petani Milenial, sederet artis ini juga pernah ditunjuk jadi duta.
-
Apa yang dijual petani muda ini di TikTok? Dyra mengatakan, mereka berjualan petai karena terinspirasi dari orang tua.
-
Apa yang dibudidayakan oleh petani milenial dari Klaten? Petani milenial yang satu ini memanfaatkan budidaya tumbuhan Alga Spirulina yang bermanfaat sebagai solusi krisis panganan hingga menjadi pupuk organik.
-
Apa yang sukses dari keluarga petani itu? Dalam unggahan tersebut disebutkan orang tua Leo adalah seorang petani yang hidup sederhana. Video itu sudah ditonton hingga lebih dari 2 juta kali dan mendapatkan banyak respons positif dari warganet.'Yang hebat bukan anaknya tapi ortunya,' tulis akun tiktok @_delxxx dalam kolom komentar.'Keren orang tuanya… ,' tulis akun @nuning_callista.
-
Bagaimana cara petani muda ini menjual petai? 'Tapi karena sistemnya mereka nggak transfer dulu, jadi banyak uang yang macet di sana sehingga kita melakukan sesuatu yang baru dengan menjual petai lewat online,' kata Dyra dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Namun saat pertama kali terjun ke dunia usaha, Aksin berkali-kali mengalami kegagalan. Pada akhirnya ia merintis untuk bertani pepaya. Saat itu ia hanya punya uang Rp2 juta untuk modal. Bahkan lahan untuk bertani pun ia sebenarnya tidak punya.
“Sepeda motor akhirnya saya jual juga. Waktu itu saya bilang ke istri, nanti kalau gagal lagi, kita merantau sejauh-jauhnya. Nggak usah pulang dulu sebelum sukses,” kata Aksin, mengutip YouTube Cap Capung.
Waktu awal panen, Aksin mengalami kerugian hingga Rp500 ribu. Selanjutnya ia mengalami kegagalan lagi sebesar Rp200 ribu. Dari kegagalan itu ia kemudian melakukan evaluasi.
“Ternyata kegagalan saya yang pertama itu di operasional transportasi. Setelah itu saya mulai lagi mencari pasar. Di sana mulai ada keuntungan walau hanya sedikit. Ternyata di pepaya itu lebih menjanjikan dibandingkan dulu waktu masih di peternakan,” ungkap Aksin.
Dalam bertani pepaya, Aksin tidak punya lahan sama sekali. Untuk itu ia harus menyewa lahan. Pertama kali ia menyewa lahan seluas 1.000 meter persegi. Setahun kemudian ia menyewa lahan seluas 2.000 meter persegi.
Dari hasil keuntungan bertani pepaya, ia banyak menggunakan modalnya untuk menyewa lahan yang lebih luas dan lebih luas lagi.
Dalam bertani pepaya, Aksin belajar secara autodidak. Ia belajar dari para peternak pepaya lain. Tak hanya ilmu yang didapat, ia juga mendapat banyak motivasi dari para mentornya. Perlahan-lahan usahanya terus berkembang.
“Dari modal sepeda motor satu, Alhamdulillah sekarang sudah punya mobil. Alhamdulillah uangnya juga bisa digunakan untuk ziarah ke Mekkah,” kata Aksin.
Aksin saat ini bertani Pepaya California dengan masa tanam hingga panen selama tujuh bulan. Saat ini, ia bisa panen sekali dalam seminggu. Dari lahan tani seluas 8 hektare, dalam sekali panen ia bisa memproduksi 3 ton pepaya.
Tak hanya lahan sendiri, Aksin juga memiliki petani yang bermitra dengannya. Bila ditotal, luas lahan dari petani mitra itu mencapai lebih dari 50 hektare. Dalam sehari, mereka bisa memproduksi pepaya sebanyak 15-20 ton.
“Untuk saat ini, harga pepaya sebesar Rp3.000 per kilogram. Tapi sebelum puasa kemarin harganya Rp4.500 per kilogram,” kata Aksin.
Cara Bertani Pepaya yang Baik
Dalam kesempatan itu, Aksin memberikan ilmu bagaimana cara bertani pepaya dengan baik dan benar. Ia mengatakan, pertama-tama sediakan lahan yang berada pada ketinggian di bawah 500 mdpl. Selanjutnya mencari tanah yang agak gembur dengan jarak tanam 2,5x3 meter.
“Sirkulasi air juga harus diatur. Karena pepaya ini butuh air tapi nggak mau yang berlebihan. Kalau berlebihan, akarnya akan busuk dan mati,” pungkas Aksin.