Sering Dipandang Sebelah Mata, 4 Petani Ini Hidup Sukses dengan Omzet Ratusan Juta
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
Sering Dipandang Sebelah Mata, 4 Petani Ini Hidup Sukses dengan Omzet Ratusan Juta
Kisah 4 Petani yang Hidup Sukses dengan Omzet Ratusan Juta
Sebagai negara agraris, tidak cukup banyak masyarakat Indonesia yang menaruh minat di sektor pertanian. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
Alasan terbesar kendala menjadi seorang petani tak lain kurangnya pengetahuan tentang bertani, hingga minimnya lahan atau modal untuk memulai profesi ini.
Kendati demikian, berikut daftar petani yang berhasil meraup keuntungan ratusan juta dari hasil panennya.
1. Petani Melon dari Jawa Timur
Amanda Bagus Pradana meraup omset ratusan juta dari tanam melon gantung. Pria asal Kediri, Jawa Timur itu memulai usaha melon gantung atau melon hidroponik pada tahun 2021.
Minatnya untuk bertani sudah muncul sejak dia berusia remaja. Hingga akhirnya dia mencoba bertani melon dengan cara ditanam.
Seiring berjalannya waktu, Bagus merasa teknik bertanam seperti ini tidak menguntungkan.
"Kalau panen Raya, harga melon bisa jatuh karena kualitas sama dengan melon di pasaran. Akhirnya saya putar otak agar kualitas melon saya berbeda dan punya segmen sendiri, akhirnya melon greenhouse," kata Bagus.
Keputusan Bagas itu membuahkan hasil.
Menjadi petani melon dengan teknik hidroponik, Bagas justru menguasai pasar premium.
Keuntungan yang didapat bahkan dua kali lipat dari panen melon biasa.
"Per greenhouse Rp25 juta setiap kali panen, karena minimal 5 kali panen, per green house berarti Rp100 juta, itu sudah bersih," kata Bagus.
2. Petani Alpukat dari Kediri
Hidup miskin tak membuat Agus Joko Susilo pantang mundur untuk bangkit secara ekonomi. Dia yang tak mampu merenovasi rumah reyot peninggalan orang tuanya, terpaksa kerap memakaikan helm ke sang anak agar tidak tertimpa genteng.
Berawal dari tukang steak keliling, Agus mulai terpancing untuk memulai usaha sendiri.
Hasil sebagai tukang steak keliling dijadikan modal untuk bertani alpukat. Buah ini dipilih Agus setelah mengamati perilaku masyarakat yang mulai mengurangi konsumsi karbohidrat.
Dengan pengalamannya itu, alpukat hasil tanam Agus berbeda dari alpukat lainnya.
Jika tanam alpukat diketahui harus di wadah besar, justru Agus dapat bertanam alpukat hanya wadah pot.
Kesuksesan Agus menanam alpukat dengan kualitas premium pun mulai santer terdengar hingga ke luar Kediri.
Pesanan bibit hingga pohon alpukat milik Agus terus berdatangan.
Hasilnya, dari yang tak mampu merenovasi rumah reyot, Agus justru berhasil meraup untung ratusan juta per bulan dari tanam alpukat.
3. Petani Durian
Tinggal di pelosok desa membuat Jono sempat pesimis hasil panen durian di kebunnya tak laku dijual ke pasar.
Berbekal inovasi pemasaran di media sosial, Jono dapat mengantongi jutaan rupiah setiap harinya dari durian.
Durian yang dipanen di kebun Jono adalah durian lokal. Namun, berbekal informasi internet yang diakurasi, kategori durian dia bedakan menjadi tiga kategori; durian lokal biasa, lokal super, dan lokal premium
Karena terkendala logistik, Jono menekankan pemasaran yang menarik lewat media sosial.
Hingga akhirnya, banyak pengunjung yang datang ke desa tempat tinggal Jono untuk menikmati durian.
Per hari, Jono dapat mengantongi keuntungan belasan juta rupiah.
4. Petani Cabai
Cabai merupakan komoditas 'paling laris' di pasaran Indonesia. Hal ini yang membuat Heru Winoto, memilih untuk menjadi petani cabai.
Pria asal Blitar, Jawa Timur, itu memulai profesi taninya dengan lahan satu hektar yang diberikan orang tuanya. Heru sempat kebingungan karena dia tidak memiliki ilmu cukup tentang bertani cabai.
Pelan-pelan Heru terus menjalankan aktivitasnya itu, hingga masa panen pun tiba. Seperti sebuah layaknya sebuah usaha, Heru sempat mengalami kerugian besar dari bertani cabai.
Satu waktu, harga cabai hanya dibanderol Rp1.500 per kg.
Tak patah arang, Heru bergeming untuk menjadi petani cabai hingga saat ini aktivitasnya itu menuai hasil baik.
Dia bisa meraup omset ratusan juta per bulan dari bertani cabai.