Kisah Sukses Agus, Dulunya Pengembala Kambing Kini Punya Usaha Pertanian dan Hijaukan Bumi
Agus merupakan petani asal Desa Jambu, Kediri, Jawa Timur. Dulunya di Desa Jambu, Agus dan keluarga merupakan orang yang kurang mampu secara finansial.
Agus bercerita, kehidupan dia sebelum menjadi seorang pengusaha sangatlah memprihatinkan. Agus bersama anak istri tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang sudah tidak layak.
Kisah Sukses Agus, Dulunya Pengembala Kambing Kini Punya Usaha Pertanian dan Hijaukan Bumi
Kisah Sukses Agus, Dulunya Pengembala Kambing Kini Punya Usaha Pertanian dan Hijaukan Bumi
Agus Joko Susilo memiliki hobi berkebun. Tak disangka, hobi tersebut menjadi awal Agus meraih kesuksesan.
Agus merupakan petani asal Desa Jambu, Kediri, Jawa Timur. Dulunya di Desa Jambu, Agus dan keluarga merupakan orang yang kurang mampu secara finansial.
Agus menceritakan awal mula hobi yang dia miliki bisa membawanya meraih kesuksesan, melalui channel Youtube Pecah Telur.
Agus bercerita, kehidupan dia sebelum menjadi seorang pengusaha sangatlah memprihatinkan. Agus bersama anak istri tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang sudah tidak layak untuk ditinggali. Agus menceritakan bahwa setiap harinya, anaknya harus tidur menggunakan helm agar tidak kejatuhan genteng.
"Anak saya pun kalau tidur saya kasih helm biar gak kejatuhan genteng," kata Agus dalam wawancara pada channel youtube Pecah Telur, Jumat (6/10).
Merdeka.com
Awalnya, Agus bekerja sebagai seorang pengembala kambing sejak 2001 sampai 2006. Setelah memiliki sepeda motor, agus beralih profesi sebagai tukang stek tanaman keliling. Agus memilih pekerjaan tersebut karena memiliki hobi menyambungkan okulasi tanaman.
Menjadi tukang stek keliling menjadi bekal Agus untuk mengokulasi serta mengubah generasi. Agus mengatakan bahwa melalui pekerjaannya tersebut dapat menaikan perekonomian keluarganya.
"Dari situlah perekonomian saya bisa terangkat," kata Agus
Seiring berjalanya waktu Agus pun memfokuskan pekerjaanya sebagai petani buah-buahan. Buah yang difokuskan Agus adalah alpukat, karena alpukat merupakan salah satu makanan sehat untuk kebutuhan masyarakat.
Agus menceritakan bahwa pada sekitar tahun 2017, dia telah mampu menciptakan tanaman alpukat yang pendek, tetapi mampu berbuah.
"Saya bisa membuat alpukat dengan pohon satu meter tetapi telah banyak buahnya," kata Agus.
Saat ini usaha perkebunan Agus telah mengalami banyak perkembangan. Agus mampu membuka perkebunan yang dapat dikunjungi oleh wisatawan yang ingin melihat tanaman alpukat dengan tinggi satu meter, tetapi mampu berbuah dan juga buah-buahan lain. .
Agus menamai usaha dalam bidang pertanian tersebut dengan nama Tabulampot Indonesian. Agus berharap usahanya bisa diakui oleh negara. Sehingga Agus harus terus belajar agar usahanya tersebut bisa semakin maju dan banyak pengunjung yang mendatangi kebunnya.
Wisatawan yang datang ke kebun Tabulampot Indonesia, bisa belajar untuk menanam dengan benar. wisatawan juga dapat membeli bibit buah-buahan.
Melalui usahanya tersebut, agus merasa bahagia karena dapat berkontribusi untuk menjaga bumi. Selain itu, Agus juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Desa Jambu, Kediri, Jawa Timur.
Merdeka.com
Penjualan bibit Tabulampot Indonesia telah dilakukan di seluruh Indonesia. Dari penjualan tersebut telah menghasilkan keuntungan yang cukup fantastis. Selain untuk mendapatkan keuntungan keuangan, Agus memiliki tujuan mengembangkan usahanya untuk menghijaukan bumi.