Dulu Miskin Tak Punya Rumah, Pria Kediri Ini Sukses Jadi Juragan Tabulampot Pembelinya dari Seluruh Indonesia
Ia memberdayakan masyarakat sekitar untuk hidup sejahtera bersama-sama
Ia memberdayakan masyarakat sekitar untuk hidup sejahtera bersama-sama
Dulu Miskin Tak Punya Rumah, Pria Kediri Ini Sukses Jadi Juragan Tabulampot Pembelinya dari Seluruh Indonesia
Agus Joko Susilo dulunya punya kehidupan kurang baik. Pria asal Kediri ini tak punya rumah memadai untuk tinggal. Bahkan, sang anak harus mengenakan helm saat tidur untuk mengantisipasi genteng jatuh.
-
Siapa pemuda sukses usaha tauge premium? Seorang pemuda asal Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berbagi kisah inspiratifnya. Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk membantu orang tua berjualan tauge premium.
-
Siapa mantan TKW yang sukses berjualan bandeng? Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Bagaimana Pak Kempleng awalnya berjualan sate? Dikutip dari kanal YouTube J. Christiono, nama asli Pak Kempleng adalah Pak Sakimin. Ia merintis berjualan sate dengan berkeliling Kota Ungaran sejak tahun 1960-an. Namun pada tahun 1972 Pak Sakimin meninggal dunia. Usaha itu kemudian diteruskan oleh putra keduanya, Pak Mulyono.
-
Bagaimana tauge premium pemuda ini sukses? Untuk kunci sukses sebenarnya hanya perlu mau repot aja sih, karena saya percaya adanya proses ketika mau ngapa-ngapain (usaha), karena saya percaya ketika bawa value dan selalu menyajikan yang terbaik, uang bakalan ngikut,' terangnya.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
Kehidupan Agus sekeluarga mulai berubah saat dirinya berprofesi sebagai tukang stek tanaman keliling. Keberhasilannya menghasilkan buah-buah unik membuat namanya terkenal.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Dulunya Miskin
Agus mengaku dulunya ia merupakan salah satu orang paling miskin di lingkungan tempat tinggalnya. Ia baru bisa membeli motor bekas seharga Rp1 jutaan pada tahun 2004 silam. Motor itu jadi modal utamanya menjalani profesi tukang stek tanaman keliling. Ia dan keluarganya tinggal di rumah warisan orang tua yang kondisinya sudah tidak layak.
"Anak saya kalau tidur saya kasih helm biar tidak kejatuhan genteng," ungkap Agus.
Awalnya Hobi
Sebelum menekuni dunia perkebunan, Agus menggembala kambing. Pada tahun 2004 setelah membeli motor bekas, ia mulai menjalani profesi sebagai tukang stek keliling. Ia mengaku kemampuannya menyetek tanaman adalah hobi.
Sejak menjadi tukang stek keliling, kondisi ekonomi keluarganya mulai terangkat. Selain menyetek keliling, Agus juga mencoba membuat bibit aneka tanaman seperti kelengkeh, mangga, hingga alpukat. Ciri khasnya adalah menanam buah dalam pot (tabulampot). Banyak orang menyangsikan percobaan Agus menanam tanaman buah yang terkenal tumbuh tinggi di tanah justru ditanam di dalam pot. Setelah bibit-bibit tanaman dalam pot itu berhasil berbuah, baru orang lain memuji usaha Agus.Petani Alpukat
Agus memutuskan memilih mengembangkan alpukat karena buah ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan diminati masyarakat.
"Alpukat salah satu superfood untuk masyarakat Indonesia. Saat ini sudah banyak orang diet meninggalkan nasi, ganti konsumi alpukat," terang Agus, dikutip dari YouTube PecahTelur.Awalnya Agus mengembangkan alpukat lokal. Kemudian berkembang menanam alpukat aligator hingga menemukan alpukat kelud.
Eksistensi Agus sebagai petani alpukat dikenal saat ia berhasil membuat alpukat sebagai tabulampot. Pohon alpukat yang ia tanam di dalam pot sudah bisa berbuah saat tinggi pohonnya sekitar satu meter.
Tabulampot Indonesia
Agus memberi nama usaha perkebunannya sebagai Tabulampot Indonesia. Ia punya harapan khusus terkait nama ini.
Kini, konsumen alpukat maupun bibit tanaman buah usaha Tabulampot berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap hari, nyaris selalu ada kunjungan wisatawan ke lahan perkebunannya di Desa Jambu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.Bahkan, Agus pernah menerima kunjungan dari Malaysia. Salah satu produk unggul di perkebunan milik Agus adalah alpukat kelud. Ia memberi nama sendiri jenis alpukat ini dengan mengambil nama gunung di Kediri yakni Gunung Kelud. Tabulampot Indonesia
Ajak Masyarakat
Menariknya, Agus tak mau menikmati keberhasilannya sendiri. Ia mengajak masyarakat di lingkungannya untuk lebih berdaya. Salah satunya dengan menyediakan bibit tanaman. Selanjutnya, bibit tanaman itu dijualkan oleh Agus.
Agus berprinsip, menjalankan usaha secara bersama-sama dengan masyarakat akan memberikan keuntungan lebih besar untuk mereka semua.
(Foto: Dok. Agus Joko Susilo)